Jukut Harsyan Sup Bebek Jawa Kuno Khas Jawa Timur Ini Pakai Kemenyan sebagai Bumbu, Ini Kisah di Baliknya
Sup bebek ini gunakan kemenyan sebagai bumbu. Gimana ya rasanya?
Sup bebek ini gunakan kemenyan lo sebagai bumbu. Begini kisah uniknya.
Jukut Harsyan Sup Bebek Jawa Kuno Khas Jawa Timur Ini Pakai Kemenyan sebagai Bumbu, Begini Rasa Uniknya
Siapa sangka jika kemenyan yang dibakar untuk ritual adat ternyata bisa dikonsumsi.
Tentu tidak salah, lantaran bubuk kemenyan telah digunakan sebagai penyedap masakan, salah satunya di menu Jukut Harsyan.
Ini adalah masakan daerah khas Jawa Timur di zaman Kerajaan Majapahit.
-
Bagaimana cara membuat jamu jahe, kunyit, dan asam? Cuci bersih kunyit dan jahe, lalu parut halus.Masukkan parutan kunyit dan jahe ke dalam teko bersama asam jawa.Didihkan air, lalu seduh bahan-bahan tersebut dengan air panas.Diamkan selama 10 menit hingga aromanya keluar.Saring jamu dan tambahkan gula atau madu sesuai selera. Minum selagi hangat.
-
Bagaimana cara membuat makanan khas Jawa Barat, Colenak? Colenak akronim dari “Cocol Enak”. Jajanan khas Bandung ini sudah dikenal sejak tahun 1930-an. Makanan ini terbuat dari olahan peuyeum yang dibakar lalu disiram gula merah kental serta toping parutan kelapa. Rasa asam peuyeum dan manis gula merah kental berpadi jadi satu saat digigit.
-
Bagaimana cara membuat rebusan mengkudu? Berikut cara merebus buah mengkudu agar khasiatnya maksimal. 1. Siapkan Beberapa Bahan Rebusan Diperlukan beberapa bahan, yakni dua buah buah mengkudu yang telah matang, 400 ml air, dan madu untuk mengurangi rasa pahitnya.
-
Apa saja kuliner khas Jawa yang dijual di Warung Mbah Rajak? Warung Mbah Rajak menjual berbagai macam makanan tradisional Jawa, mulai dari kudapan, lauk pauk, hingga makanan berat dengan porsi kecil.
-
Di mana kita bisa menemukan makanan khas Jawa? Kekayaan hayati di bumi Nusantara menjadi berkah untuk menciptakan ragam kuliner di Tanah Air.
-
Bagaimana cara membuat Sayur Asem dengan resep bumbu ala Jawa? 1. Masak air sampai mendidih, masukkan melinjo, kacang tanah, bumbu halus, salam lengkuas, masak sampai setengah matang. 2. Masukkan labu siam dan jagung, kemudian kacang panjang, terong, dan daun melinjo. 3. Masak sampai matang, masukkan air asam, koreksi rasa, angkat dan sajikan.
Para juru masak saat itu menjadikan sup ini sebagai hidangan utama di kerajaan. Sejak itu pula bumbunya telah menggunakan kemenyan sebagai penyedap rasa.
Kemenyan di sini juga sama seperti kemenyan yang digunakan untuk upacara adat, dan berasal dari ekstraksi getah eskudat kering dan batang pohon kemenyan. Aromanya juga sangat kuat, seperti saat dibakar dan mengeluarkan asap.
Nah, penasaran dengan makanan kuno ini? Yuk simak informasi tentang Jukut Harsyan selengkapnya.
Jadi Hidangan Populer di Zaman Majapahit
Mengutip jalurrempah.kemdikbud.go.id, terdapat dua versi terkait awal mula kemunculan jukut harsyan.
Pertama, kuliner ini pertama kali ditemukan pada era Kerajaan Mataram Kuno di abad ke-8 masehi. Saat itu seluruh masyarakat dari kerajaan tersebut bermigrasi ke Jawa Timur setelah erupsi besar Gunung Merapi.
Di sana, kuliner ini lantas dibuat dan dikembangkan menjadi hidangan istimewa.
Kekayaan jukut harsyan semakin dikenal, terutama setelah adanya pertukaran budaya dari Bali di mana para punggawa kerajaannya sering mengunjungi Jawa Timur.
Di era pemerintahan selanjutnya, makanan ini disempurnakan dan jadi identik dengan kerajaan Majapahit.
Gunakan Bahan yang Tidak Umum
Kekayaan rempah di Indonesia dimanfaatkan betul oleh masyarakat di zaman dulu. Mereka menambahkan banyak bumbu, salah satunya kemenyan.
Kemenyan ini menjadi bahan yang wajib ada di satu porsi jukut harsyan. Kemenyan juga dikombinasikan dengan bumbu lainnya yakni lengkuas, kunyit, kencur, bawang, cabai dan lainnya.
- Tampang Tahanan yang Kabur dari Rutan Makassar Usai Rusak Besi
- Tarian Khas Sukabumi Ini Dulunya Digunakan untuk Usir Hewan Buas, Begini Kisahnya
- Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur
- Kenalan dengan Uniknya Tari Kukupu Khas Jawa Barat, Adopsi Siklus Hidup Serangan dengan Elemen Balet
Selain kemenyan, terdapat bahan lain untuk membuat jukut harsyan yakni ares, atau batang pisang muda berukuran kecil. Ares memiliki cita rasa renyah, namun lembut di mulut sehingga melengkapi kelezatannya.
Kemenyan Hanya Boleh Digunakan Sejumput
Menurut Dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), IPB University, Dr Berry Juliandy. Kemenyan menjadi tanaman herbal layak konsumsi.
Dalam ilmu neurosains, kemenyan bahkan menyehatkan dan mampu meningkatkan memori otak. Penggunaan kemenyan ini sudah dibenarkan oleh para raja Jawa di masa silam melalui ramuan kulinernya.
Namun menurut masyarakat Jawa Timur, penggunaannya tak boleh lebih dari sejumput.
“Umumnya kemenyan dibakar untuk hal-hal mistik. Namun ternyata kemenyan juga bisa diminum atau dimakan,” kata dia, di laman IPB.
Kuliner yang Sehat
Walaupun bebek terkenal dengan tingkat kolestrolnya yang tinggi, namun ini langsung berkurang setelah dimasak di dalam sup jukut harsyan.
Salah satu bahan yang mampu menekan kolestrol dalam bebek adalah ares atau batang pisang muda. Ini menjadikan kuliner berkuah dengan cita rasa gurih, asin dan sedikit pedas ini lebih aman dikonsumsi.
Makanan ini juga punya aroma yang kuat, dan menggugah selera para penikmatnya.
Cara Membuat Jukut Harsyan
Untuk membuat jukut harsyan, mula-mula siapkan bumbu dan bahan seperti lengkuas, bawang putih, cabai rawit, jeruk nipis, daun bawang, biji pala, garam, kemenyan, wortel, kentang dan tomat.
Setelahnya pilih daging bebek yang tidak terlalu tua lalu dibersihkan, serta batang daun pisang muda yang masih kecil. Kedua bahan tersebut lalu dipotong kecil-kecil, sesuai selera.
Selanjutnya rebus daging bebek hingga empuk, dan batang ares secara terpisah.
Semua bumbu dihaluskan dan ditumis, lalu diriamkan kuah kaldu bebek. Terakhir masukkan bebek lalu sayuran dan tunggu sampai matang. Kuliner ini siap disajikan dengan nasi hangat.
Makna Rempah dalam Jukut Harsyan
Rupanya, kuliner ini memiliki makna yang dipercaya masyarakat Jawa Timur di dalam setiap rempahnya.
Konon bumbu-bumbu ini termasuk keluarga Pandawa, di mana satu ruas kencur disimbolkan sebagai Yudhistira, empat ruas lengkuas merupakan simbol Bima, dan tiga ruas kunyit sebagai simbol Arjuna.
Bumbu-bumbu memasak jukut harsyan juga sudah diatur dalam pedoman Dharma Caruban, jika ingin mengikuti resep aslinya di zaman Kerajaan Majapahit atau Mataram Kuna.