Wabah PMK pada Ternak Makin Gawat, Kadin Jatim Usulkan Status KLB
Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak semakin meluas di berbagai wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Ini alasan Kadin Jatim mendesak pemerintah tetapkan status KLB.
Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak semakin meluas di berbagai wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim meminta pemerintah segera menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).
-
Apa itu penyakit kulit kurap? Penyakit kulit kurap tubuh (tinea corporis) adalah ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur. Kondisi ini biasanya berpa ruam berbentuk cincin yang gatal, bersisikl dan sedikit menonjol. Lingkaran ruam biasanya mulai kecil dan kemudian melebar ke luar.
-
Apa penyebab bau mulut? Masalah bau mulut, atau yang sering disebut halitosis dalam konteks medis, menjadi perhatian kesehatan yang umum dialami.
-
Kenapa kuku kuning bisa jadi tanda penyakit? Sindrom kuku kuning ini biasanya terjadi bersamaan dengan masalah pernapasan dan pembengkakan anggota badan.
-
Apa saja penyebab bau mulut pada kucing selain penyakit gigi? Selain gangguan ginjal dan penyakit gigi, makanan yang tidak sesuai, infeksi mulut, ataupun kondisi kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan bau mulut pada kucing.
-
Apa penyebab utama bau mulut? Tetapi, faktanya sekitar 95% kasus bau mulut memang berasal dari masalah mulut itu sendiri.
-
Apa itu penyakit keturunan? Penyakit keturunan juga dikenal sebagai penyakit genetik, yaitu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada genetik yang diwariskan dari orang tua kepada anak.
"Dengan penetapan status KLB, pemerintah memiliki tanggung jawab lebih serius karena penanganan kasus (PMK) ini payung hukumnya jelas," tutur Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Pertanian dan Pangan, Dr Edi Purwanto di Surabaya, Minggu (12/6/2022).
Dosen Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang itu mengungkapkan, penetapan status KLB membuat peternak yang selama ini menggantungkan pendanaan pada perbankan bisa memperoleh keringanan, misalnya terkait relaksasi cicilan.
"Saat ini bank-bank tidak berani mengeluarkan kebijakan relaksasi, karena tidak ada payung hukumnya. Bank-bank masih memperlakukan kredit dari para peternak seperti kondisi normal," jelasnya, dikutip dari Antara.
Dampak PMK
©2022 Merdeka.com/Arie Basuki
Pria yang akrab dipanggil Edi Ortega itu menceritakan keluh kesah para peternak yang setiap hari mendapati adanya ternak mati karena virus PMK. Selain korban PMK terus bertambah, kata Edi, saat ini wabah PMK sudah menyebar dan merata di semua daerah.
"Kondisi ini diperparah dengan persepsi masyarakat yang keliru mengenai daging sapi dan sejenis, menganggap daging ternak yang terkena PMK tidak aman dikonsumsi," ujarnya.
Akibatnya, harga ternak anjlok. Jika harga sapi biasanya Rp20 juta, di masa wabah PMK merebak seperti saat ini harganya turun drastis.
"Sapi yang normalnya seharga Rp20 juta, dengan adanya PMK bisa turun menjadi hanya Rp5 juta. Bahkan sapi yang sudah terkena PMK bisa dihargai Rp3 juta hingga Rp4 juta saja," imbuhnya.
Biaya Perawatan Ternak Sakit Tidak Kecil
©2022 Merdeka.com/Arie Basuki
Edi menegaskan, jika wabah PMK hanya ditangani seperti kejadian normal, maka korban ternak dan peternak terdampak semakin banyak.
Terlebih, saat ini peternak dihadapkan dengan masalah biaya untuk perawatan ternak yang sakit. Biaya yang dibutuhkan untuk merawat ternak sakit ini tergolong besar bagi mereka.
“Biaya suntik sapi yang terkena PMK bisa ratusan ribu. Kalau tidak didukung oleh pemerintah, khususnya pemerintah daerah, peternak akan semakin berat,” jelasnya.
Di desa-desa, kata dia, banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada hewan ternak. Oleh karena itu, jika wabah PMK tidak segera diatasi dengan serius dikhawatirkan menambah jumlah kemiskinan di Indonesia.
Posko Pusat Krisis
©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Pertanian dan Pangan itu menyarankan pemerintah daerah membentuk posko pusat krisis di setiap kabupaten, bahkan kalau memungkinkan hingga ke tingkat kecamatan.
Dia menambahkan, posko pusat krisis ini harus melibatkan semua pihak, termasuk kalangan kampus untuk membantu konsolidasi penanganan secara menyeluruh.
"Tim dari pusat krisis juga bisa mengedukasi masyarakat dalam berbagai hal, termasuk pemahaman mengenai daging ternak yang terkena PMK aman dikonsumsi. Relawan pusat krisis juga bisa melakukan pendampingan psikologis pada masyarakat yang terguncang akibat wabah PMK," tandasnya.