Warga Miskin Kulon Progo Meningkat Pesat Akibat Covid-19, Ini PR Berat Pemkab
Warga miskin di Kabupaten Kulon Progo mengalami peningkatan drastis akibat pandemi Covid-19. Ini fakta selengkapnya.
Jumlah warga miskin di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatan sebesar 18,1 persen pada 2020 sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Anggota DPRD kabupaten setempat, Nasib Wardoyo meminta pemerintah bergerak cepat mengatasi permasalahan sosial ini.
"Kami minta Pemkab Kulon Progo meninjau ulang program pemulihan ekonomi pada masa pandemi, dan mengevaluasi pemberian bantuan sosial untuk pemberdayaan masyarakat," ujar Nasib Wardoyo di Kulon Progo, Sabtu (3/4/2021), dikutip dari Antara.
-
Di mana TB Simatupang memimpin gerilya di Kulon Progo? Di Dusun Banaran, Desa Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, terdapat sebuah rumah joglo tua.
-
Kenapa SD Negeri Butuh penting bagi sejarah Kulon Progo? Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Kasultanan yang didirikan di Kulon Progo pada masa 1916 Masehi.
-
Apa yang dilakukan TB Simatupang di markasnya di Kulon Progo? Pada masa perang revolusi itu, TB Simatupang menggunakan markasnya untuk membahas kondisi perang serta berbagai informasi yang masuk dari radio, surat kabar, dan sumber-sumber lainnya.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Apa yang menyebabkan kereta Argo Semeru dan Argo Wilis anjlok di Kulon Progo? “Di jalur kereta api itu bantalan batunya tergerus. Hal ini membuat gerbong agak miring, sehingga saat kedua kereta ini bertemu dan agak miring, lalu bersenggolan dan beberapa gerbong anjlok,” jelasnya.
-
Apa itu prosa? Prosa adalah sebuah karya sastra dalam bentuk cerita yang disampaikan menggunakan narasi.
Gagal Tarik Investasi
Nasib mengungkapkan, total angka kemiskinan absolut di Kabupaten Kulon Progo mencapai 78.060 jiwa. Tingginya angka kemiskinan ini disebabkan banyaknya pengangguran akibat pandemi Covid-19. Di sisi lain, Pemkab Kulon Progo gagal menarik investasi di sektor industri padat karya yang diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kulon Progo, seperti proyek jalur kereta api bandara dari Stasiun Kendundang-Bandara Internasional Yogyakarta, keberadaan NYIA, rencana pembangunan jalan tol, dan KSPN Borobudur. Namun PSN hanya menyerap tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus, berbeda dengan industri berbasis padat karya yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.
"Menurut hemat kami, untuk mengatasi meningkatnya penduduk miskin pada masa pandemi, yakni mempercepat pembangunan Kawasan Industri Sentolo seluas 4.796 hektare dengan menarik investor yang membangun industri berbasis padat karya," ungkap Politisi Partai NasDem dari Daerah Pemilihan I (Temon, Wates, dan Panjatan).
Industri Padat Karya
©2021 Merdeka.com/dpmpt.kulonprogokab.go.id
Kawasan Industri Sentolo meliputi Kecamatan Sentolo di Desa Banguncipto, Sentolo, Salamrejo, Sukoreno dan Tuksono. Kemudian, di Kecamatan Lendah meliputi Desa Ngentakrejo dan Gulurejo dan Kecamatan Nanggulan yang berada di sebagian wilayah Donomulyo.
"Kami optimistis bila kawasan industri bergerak cepat dan mampu mendatangkan investor yang siap membangun industri berbasis padat karya dapat menyerap angkatan kerja dari Kulon Progo. Dampaknya akan menggerakkan ekonomi masyarakat, dan mengurangi kemiskinan di Kulon Progo," ujarnya.
Semakin Miskin
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kulon Progo Sumarwuyanto menyatakan tingginya angka kemiskinan di kabupaten setempat menghambat pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
"Dari persentase kemiskinannya yakni 18,01 persen. Kalau dari dari 2014 sampai 2019, angka kemiskinan di Kulon Progo mengalami penurunan signifikan, namun pada 2020 dengan adanya pandemi COVID-19 mengalami kenaikan yang tinggi," ungkapnya.
Sementara itu, indikator kemiskinan meliputi persentase penduduk miskin dari total penduduk, dan indeks kedalaman kemiskinan (P1) yakni rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin dengan garis kemiskinan.
Semakin tinggi indeks kedalaman kemiskinan, rata-rata pengeluaran penduduk miskin jauh dari garis kemiskinan, sehingga sulit dientaskan. Di Kabupaten Kulon Progo, P1 sangat tinggi dari yang sebelumnya 2,72 naik menjadi 3,32. Kemudian indeks keparahan juga naik dari 0, 61 ke 0,86. Sehingga kesenjangan penduduk miskin sangat tinggi.
"Di Kulon Progo ini terjadi fenomena dari warga miskin menjadi semakin miskin, dan sangat miskin menjadikan P1 dan P2 sangat tinggi. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama," tegasnya.