Sempat Saling Bersenggolan, Ini Fakta Terbaru Anjloknya KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis di Kulon Progo
Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun jalur kereta api tak bisa digunakan untuk kereta api lainnya.
Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun jalur kereta api tak bisa digunakan untuk kereta api lainnya.
Sempat Saling Bersenggolan, Ini Fakta Terbaru Anjloknya KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis di Kulon Progo
Pada Selasa (17/10), dua kereta api anjlok di lokasi yang sama, yaitu di Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peristiwa itu terjadi siang hari sekitar pukul 13.30 WIB.
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Mengapa kereta api tergelincir? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
-
Bagaimana kereta api tergelincir? Mereka menemukan fakta bahwa rel yang tengah dilalui kereta malam itu hilang. Padahal, rel selalu dijaga oleh orang yang ditugaskan khusus sebagai pemeriksa rel.
-
Bagaimana KA Putri Deli tabrak truk? Alhasil, tabrakan antar keduanya tidak bisa terhindarkan, bodi truk terseret hingga mengenai sebuah warung.
-
Kenapa perjalanan kereta api terganggu di Semarang? Ia mengatakan beberapa titik yang terdampak banjir di wilayah Semarang tepatnya di petak Jalan Semarang Tawang-Alastua, petak Jalan Semarang Tawang-Semarang Poncol, dan petak Jalan Mangkang-Kaliwungu. Ia mengatakan tiga titik tersebut tergenang air sejak Kamis dini hari.
-
Bagaimana kecelakaan KM 58 terjadi? Mobil Gran Max yang berada di jalur contraflow hendak menepi di bahu jalan, dan masuk ke jalur berlawanan, mengarah ke Jakarta.
Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Petugas PMI Kulon Progo, Ikhbal Taufik mengatakan bahwa ada penumpang kereta api yang mengalami luka ringan, sedang, dan berat yang jumlahnya sembilan orang. Mereka langsung dibawa ke RSUD Wates.
Sementara itu, sebanyak 500 penumpang KA Argo Wilis dan Argo Semeru langsung dievakuasi dari lokasi kejadian oleh petugas gabungan dari PT Kereta Api Indonesia, PMI, Kantor Pencarian dan Pertolongan, Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri.
“Proses evakuasi sudah berjalan lancar. Tinggal satu gerbong yang barangnya belum bisa dievakuasi. Tapi penumpangnya sudah bisa dievakuasi,” ujar Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati dikutip dari ANTARA.
Dalam kesempatan itu, Nunuk menjelaskan dugaan awal penyebab anjloknya kedua kereta api itu. Ia mengatakan kedua kereta api itu anjlok karena tergerusnya bantalan batu di jalur kereta.
“Di jalur kereta api itu bantalan batunya tergerus. Hal ini membuat gerbong agak miring, sehingga saat kedua kereta ini bertemu dan agak miring, lalu bersenggolan dan beberapa gerbong anjlok,” jelasnya.
Atas kejadian ini, PMI berharap KAI membuka crisis center atau pusat krisis di Stasiun Wates dan Stasiun Yogyakarta.
Dengan begitu, penumpang yang masih dapat melanjutkan perjalanan langsung dievakuasi ke selter Stasiun Wates dan Stasiun Yogyakarta.
Selain itu, KAI harus memastikan keamanan barang-barang milik penumpang yang belum dapat diambil dari gerbong.
Sementara itu laporan dari lokasi kecelakaan, warga setempat makin ramai berdatangan ke lokasi kecelakaan. Tampak ada satu gerbong yang tergelincir dan keluar dari rel seutuhnya sehingga dikhawatirkan rawan terbalik dan menimpa warga.
Atas kejadian ini PT KAI menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan kereta api. Apalagi hingga saat ini kedua rel kereta api di lokasi tersebut belum bisa digunakan sehingga untuk perjalanan kereta api lain akan dilakukan upaya rekayasa pola operasi seperti jalan memutar atau cara lainnya.