4 Fakta di Balik SD Negeri Ponorogo Tak Dapat Murid Baru, Masalah Menahun yang Tak Kunjung Selesai
Pihak sekolah sudah mendatangi rumah-rumah calon murid tapi tak ada hasil
Pihak sekolah sudah mendatangi rumah-rumah calon murid tapi tak ada hasil
4 Fakta di Balik SD Negeri Ponorogo Tak Dapat Murid Baru, Masalah Menahun yang Tak Kunjung Selesai
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2024/2025 berlangsung meriah di berbagai kota. Hal ini tidak terjadi di dua Sekolah Dasar (SD) Negeri Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
- 25 Sekolah dan 2.384 Rumah Rusak Dampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki
- SD di Situbondo Tutup Sepekan Gara-gara Cacar Air, Ini Fakta di Baliknya
- 5 Fakta Ponorogo Darurat Demam Berdarah usai Dua Anak Meninggal, Waspadai Ini
- 6 Fakta Aksi Puasa Massal Pekerja Rumah Tangga di Enam Kota, Dorong RUU PPRT Segera Disahkan
Tak Dapat Murid
Dua SD Negeri di Kabupaten Ponorogo tidak mendapat siswa baru dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada tahun ajaran 2024/2025.
Kedua sekolah tersebut yakni SDN Setono yang berada di Kecamatan Ponorogo dan SDN 1 Bajang di Kecamatan Malarak.
"Tahun ini belum ada murid baru yang mau mendaftar ke SDN 1 Bajang, Mlarak," ujar Plt. Kepala Sekolah SDN 1 Mlarak, Asrofi di Ponorogo, Selasa (16/7/2024).
"Tahun lalu kami hanya mendapat dua murid baru, tahun ini bahkan sampai batas waktu akhir pendaftaran masih nihil," ungkap Suhadi, dikutip dari Liputan6.com.
Tahun Ajaran Baru 2024/2025
Upaya Cari Murid
Pihak SDN Setono Ponorogo sudah berupaya mencari murid baru dengan cara mendatangi rumah setiap calon siswa. Sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Pihak sekolah juga tidak mau memaksa calon siswa atau wali murid mendaftarkan diri di SDN Setono.
Penyebab
Kepala Sekolah SDN Setono Ponorogo menuturkan, pihaknya sudah memaksimalkan berbagai cara untuk mendapatkan murid baru.
"Langkah kita sudah maksimal, sudah kita datangi secara door to door tapi memang belum ada yang mau," terang Suhadi.
Dia menambahkan, salah satu penyebab menurunnya jumlah siswa di sekolah yang dipimpinnya karena angka kelahiran rendah.
Pasalnya selain SD, sejumlah Taman Kanak-kanak (TK) juga mengalami penurunan jumlah siswa.
Tak hanya angka kelahiran yang rendah. Menurunnya jumlah siswa di SDN Setono Ponorogo juga disebabkan banyaknya pilihan sekolah, baik yang berstatus negeri maupun swasta.
Masalah Menahun
SD Negeri di Ponorogo tak dapat murid baru merupakan masalah menahun.
Tahun lalu, SD Negeri Jalen Ponorogo tidak mendapatkan satu orang pun murid baru. Padahal pihak sekolah sudah memberikan iming-iming fasilitas seragam gratis dan uang tabungan senilai Rp150 ribu per bulan.
Dosen Universitas Malikussaleh, Juni Ahyar, membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan sekolah negeri sepi peminat.
Mengutip artikel Ahyar pada situs resmi Universitas Malikussaleh, ada enam faktor penyebab sekolah negeri sepi peminat, yakni:
1. Fasilitas di sekolah negeri kalah bersaing dengan sekolah swasta. Bangunan infrastruktur sekolah swasta lebih bagus dan memadai.
2. Pertimbangan kualitas guru di sekolah swasta yang relatif lebih baik.
3. Sekolah negeri terkesan kaku karena mengikuti peraturan dan regulasi pemerintah.
5. Sekolah swasta telah memiliki pendidikan agama secara berkelanjutan yakni pada pembelajaran harian rutin.
6. Sekolah negeri kurang promosi. Sebaliknya, sekolah swasta sangat gencar melakukan promosi untuk menarik minat calon siswa maupun wali murid.