Dua putusan satu nasib
Al-Qaidah sudah memutuskan akan membunuh Somers dan membebaskan Korkie.
Sabtu lalu itu sejatinya bakal ada dua kejadian besar menimpa Luke Somers dan Pierre Korkie. Keduanya sama-sama dalam sekapan Al-Qaidah di sebuah desa terasing di Provinsi Syabwah, selatan Yaman.
Somers diculik September lalu di jalanan Ibu Kota Sanaa, Yaman, sehabis berbelanja di sebuah supermarket. Korkie diambil paksa bareng istrinya, Yolande Korkie, di Kota Taiz. Di sana Korkie bekerja sebagai guru dan Yolande - dibebaskan Januari lalu - menjadi relawan di rumah sakit.
Bedanya, AQAP (Al-Qaidah di Semenanjung Arab) - nama kelompok Al-Qaidah berpusat di Yaman - membikin dua keputusan berbeda terhadap dua sandera itu. Somers bakal dibunuh sedangkan Korkie akan dilepaskan.
Para penculik Rabu lalu melansir rekaman video memberitahu Presiden Barack Hussein Obama tenggat waktu buat kehidupan Somers tiga hari lagi. Bos penculik Nasir bin Ali al-Ansi sudah memperingatkan agar Amerika tidak mengulangi lagi misi penyelamatan gagal dilakukan dua pekan sebelumnya.
"Sekarang sudah lebih dari setahun sejak saya diculik di Sanaa (ibu kota Yaman)," kata Somers, seperti dilansir surat kabar the Telegraph Sabtu lalu. "Saya pastikan nyawa saya dalam bahaya. Jadi saya duduk di sini sekarang meminta jika ada yang bisa dilakukan, tolong kerjakan."
Kalau Somers tertekan, hati Korkie tentu membuncah karena tahu bakal dibebaskan. "Pierre seharusnya dilepaskan oleh Al-Qaidah besok," ujar seorang juru bicara lembaga amal Gift of the Givers, ikut membantu merundingkan proses pembebasan dia.
Al-Qaidah tadinya meminta uang tebusan US$ 3 juta sebagai syarat melepaskan Korkie hidup-hidup, namun pihak keluarga tidak mampu memenuhi tuntutan itu. Apalagi pemerintah Afrika Selatan tidak mau membantu.
Namun pihak keluarga tidak kehilangan akal. Mereka berupaya mendekati kelompok penculik agar mau melepaskan Korkie. Mereka meminta bantuan Gift of the Givers Foundation, lembaga amal dari Afrika Selatan, dan bekerja sama dengan para sesepuh suku Abyan memiliki akses dengan penculik.
Akhirnya kedua pihak mencapai kesepakatan menyenangkan tiga pekan lalu. Korkie bakal dibebaskan Sabtu. Menurut seorang juru bicara yayasan itu, sebuah tim dari pimpinan suku Abyan telah bertemu di Aden Sabtu pagi. Mereka membuat persiapan terakhir mengenai keamanan dan logistik berhubungan dengan mekanisme pembebasan sandera.
Dia mengungkapkan Korkie bakal diterbangkan dari Yaman dengan samaran diplomatik kemudian bertemu dengan pihak keluarga di Turki. Dari sana Korkie dan keluarga pulang ke Afrika Selatan buat menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti dilaporkan koran the Independent.
Tapi takdir berkata lain setelah Sabtu dini hari lalu, beberapa jam sebelum Somers dieksekusi dan Korkie dibebaskan. Misi penyelamatan kedua oleh pasukan elite Amerika Tim 6 SEAL ketahuan. Penculik lantas menembak mati kedua tawanan.
Misi gagal ini membikin Somer dan Korkie senasib. Mereka menemui ajal walau Al-Qaidah sudah membuat dua keputusan berbeda.
Baca juga:
Sabtu berdarah di Syabwah
Kisah perjuangan Aguirre, 'Osama bin Laden' dari Kolombia
Al-Qaidah bunuh warga Yaman sebab dituding jadi tukang sihir
Memantau pertemuan antarsuku pemburu Al-Qaidah di Yaman
Kelakuan abang tak jauh beda dari adiknya
-
Kapan Syeikh Ahmad Yassin dibunuh? Tanggal 22 Oktober 2004, saat itu Syeikh Ahmad Yassin baru meninggalkan masjid setelah Salat Subuh. Jet Tempur F-16 Israel sengaja terbang di atas Gaza untuk menyamarkan suara Helikopter Apache yang akan melakukan misi pembunuhan.
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Kapan Syamsidar Yahya wafat? Hj. Syamsidar Yahya wafat pada tahun 1975 di Pekanbaru, Riau di usianya yang ke-61 tahun.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Siapa Dhuha Yuliandri Al Fatih? Dhuha Yuliandri Al Fatih, prajurit TNI AU, memikat hati publik dengan kegagahan dan inspirasinya di media sosial.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.