Hikayat Amai Setia dan kemandirian perempuan Minang
"Itu yang dia (Roehana) ingin ajarkan supaya perempuan bisa mandiri," ujar Eddy.
Roehana Koddoes kecil duduk di depan rumah gadang. Dia membaca buku cerita dengan suara keras. Orang-orang yang lewat merasa heran sekaligus kagum kepadanya.
Pada zaman itu belum banyak orang yang pandai membaca dan menulis dalam Bahasa Arab, Latin, Melayu dan Arab Melayu. Ketika itu Roehana berumur 8 tahun, terbesit di hatinya untuk mengajarkan segala sesuatu dia ketahui kepada anak-anak seusianya.
"Beliau itu seperti yang diceritakan, memang suka baca. Sejak umur 8 tahun sudah ingin mengajarkan apa yang dia tahu, terutama mengenai tulis baca ini. Caranya dulu katanya baca keras-keras di depan jendela, tempat orang lewat-lewat kan. Lama-lama ada yang tertarik, diajari caranya baca dan tulis," ujar cucu Roehana, Eddy Juni saat berbincang dengan merdeka.com di daerah Cipayung, Jakarta Timur, Selasa kemarin.
Hari demi hari Roehana bertumbuh menjadi gadis remaja. Di balik keceriaan Roehana mengajar murid-muridnya, gadis itu tetap menyisakan kegundahan amat dalam. Dia mempertanyakan kepada ayahnya Rasjad, mengapa seorang perempuan Minang tak dapat bersekolah seperti anak laki-laki.
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Siapa yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Siapa yang menjadi pahlawan nasional yang memperjuangkan hak-hak kesetaraan wanita? HR Rasuna Said adalah seorang perempuan yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia yang membela hak-hak kesetaraan wanita.
-
Apa yang membuat prajurit TNI ini jatuh cinta dengan wanita dari Pekanbaru? Tak disangka ia jatuh cinta kepada wanita asal Pekanbaru, Riau hingga berhasil menikahinya. Pacaran 3 Tahun Seperti melansir dari tayangan unggahan saluran Youtube AL VIGEST, ia mengaku bahwa sebelumnya ia dan sang istri berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana monumen Laskar Wanita Indonesia (LASWI) berada? Untuk mengenang jasa para mojang di Laswi, secara resmi Pemerintah Kota Bandung mendirikan Monumen Laskar Wanita Indonesia di Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
Rasjad memahami suasana batin putrinya itu. Dia mengatakan kepada Roehana jika ilmu pengetahuan tidak harus didapat dari bangku sekolah.
Roehana pun kembali semangat untuk menularkan ilmu pengetahuannya mengajar dan menyulam kepada murid-muridnya hingga dia menikah dengan lelaki pilihan keluarganya, Abdoel Koddoes tahun 1908 pada umur 24 tahun. Beruntunglah Roehana mempunyai suami Abdoel.
Laki-laki itu berwawasan luas dan memahami cita-cita Roehana sejak kecil untuk mendirikan sekolah. Ketika dihujat warga karena apa yang dia ajarkan merusak budi pekerti anak perempuan mereka, Abdoel menyetujui pilihan Roehana untuk keluar dari Kota Gadang.
Di perantauan inilah Roehana berkenalan dengan situasi baru. Dia menyaksikan begitu banyak kemajuan terutama pendidikan di kalangan perempuan. Kelak berdirilah Kerajinan Amai Setia (KAS) pada 1911, sebuah sekolah untuk mengajarkan kerajinan tangan bagi perempuan Minang di Kota Gadang, Minangkabau Sumatera Barat.
Roehana mendirikan KAS dengan bantuan temannya, Rky. Rekna Poeti, seorang perempuan yang juga mempunyai pengetahuan di bidang jahit-menjahit.
"Mereka sepakat dan diundanglah ibu-ibu di kampung. Mereka spontan dan sangat antusias. Maka ketika dibentuk seperti organisasi katanya. Semua berlangsung dengan iuran," kata Eddy.
Menurut Eddy, Roehana mendirikan KAS berangkat dari keprihatinannya terhadap perempuan di desanya yang ketinggalan dan hidup di bawah ketergantungan kepada kaum lelaki. Eddy mengatakan KAS didirikan tidak bermaksud untuk menyaingi laki-laki tetapi lebih pada tujuan kemandirian seorang perempuan Minang.
KAS beranggotakan awal 60 orang perempuan desa Kota Gadang, termasuk di dalamnya istri pemuka adat juga pemuka agama yang ingin belajar tentang kerajinan tangan.
"Itu yang dia ingin ajarkan supaya perempuan bisa mandiri. Memang semua mereka suka jahit-menjahit. Itu yang dia sarankan jika hal itu bisa mempertahankan kehidupan," tutur Eddy.
Kerajinan-kerajinan dari Amai Setia berupa kain adat pun dipasarkan hingga ke luar negeri. Nyonya-nyonya Belanda rupanya tertarik dengan hasil kain tenunan KAS buatan kerajinan Amai Setia. Hubungan dengan nyonya-nyonya Belanda inilah mengantarkan Kerajinan Amai Setia memiliki gedung sendiri.
Usaha Roehana menghidupkan KAS bukan tanpa kendala. Ketatnya persaingan dan iri hati di dalam organisasi ini membuat Roehana tertekan. Dia dituduh menyalahgunakan dana KAS. Roehana dituduh mengutip dana lotere yang mengatasnamakan KAS untuk kepentingan pribadi.
Namun menurut Eddy, Roehana menang di pengadilan dan kemudian menyerahkan kepengurusan KAS kepada anggota organisasi.
"Masuk ke pengadilan dan tidak terbukti enggak ambil uang. Dia selesaikan bangunan lalu pindah ke Bukit Tinggi," ujarnya.
Kepindahan Roehana dan suaminya juga ditambah oleh kunjungan lahirnya seorang anak dari perkawinan mereka. Di Bukit Tinggi inilah berdirilah Roehana School di mana murid-muridnya merupakan gadis-gadis remaja yang bersekolah umum.
Meski ditinggalkan Roehana, Kerajinan Amai Setia tetap berkembang pesat. Bahkan hingga kini, bangunan dan hasil kerajinannya pun bisa dilihat di tanah kelahiran Roehana Koddoes.
(mdk/arb)