INFOGRAFIS: Rekam Jejak Lima Pimpinan KPK Periode 2024-2029
Kelima pimpinan KPK yang baru terpilih memiliki pengalaman yang berbeda-beda.
Komisi III DPR RI resmi menetapkan lima pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan menjabat selama periode 2024-2029. Penetapan lima pimpinan KPK ini melalui voting dalam rapat pleno pada 21 November 2024.
Mereka adalah Setyo Budiyanto terpilih sebagai Ketua KPK, sedangkan empat wakil ketua yang dilantik adalah Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Johanis Tanak, dan Agus Joko Pramono.
- Laporan Kinerja Dewas KPK dalam 5 Tahun: Sanksi Etik 109 Pegawai hingga Pimpinan, Termasuk Firli Bahuri
- Mengenal 5 Pimpinan KPK Terbaru, Ada Perwira Tinggi Polri hingga Mantan Wakil Ketua BPK RI
- Begini Persiapan Pimpinan KPK Jalani Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik di Dewas
- Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Kelima pimpinan KPK yang baru terpilih memiliki pengalaman yang berbeda-beda, termasuk di antaranya perwira tinggi Polri, jaksa, hakim, serta mantan pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Setiap anggota membawa perspektif baru yang dapat memperkuat komitmen KPK dalam menghadapi tantangan besar di bidang pemberantasan korupsi. KPK di bawah kepemimpinan baru diharapkan mampu melaksanakan misi pemberantasan korupsi di Indonesia dengan lebih efektif.
Ketua KPK Setyo Budiyanto merupakan seorang perwira tinggi di Polri yang memiliki pengalaman luas dalam bidang reserse. Sebelum mengemban tugas sebagai Ketua KPK, ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Sementara, Fitroh Rohcahyanto adalah seorang jaksa yang pernah menjabat sebagai Direktur Penuntutan di KPK. Dalam kariernya, ia memulai perjalanan di Kejaksaan Agung dan berhasil menangani berbagai kasus korupsi besar ketika bergabung dengan KPK.
Berikutnya, Ibnu Basuki Widodo merupakan seorang hakim senior yang kini menjabat di Pengadilan Tinggi Manado. Ia memulai karir di dunia peradilan sejak di tingkat pengadilan negeri, sehingga memiliki pengalaman yang cukup luas dalam menangani berbagai kasus, baik pidana maupun perdata.
Johanis Tanak adalah seorang jaksa yang berasal dari Toraja Utara dan memiliki gelar doktor di bidang hukum. Ia menyelesaikan pendidikan hukum di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan kemudian meraih gelar doktor dari Universitas Airlangga. Dalam perjalanan kariernya, Johanis pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi Tengah dan Jambi, serta sebagai Direktur Tata Usaha Negara di Kejaksaan Agung. Dengan pengalaman yang luas, ia memiliki komitmen yang kuat untuk memperkuat kerja sama antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan berbagai institusi lainnya dalam upaya memberantas korupsi.
Terakhir, Agus Joko Pramono adalah seorang profesional di bidang akuntansi dengan pengalaman yang luas di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dia lahir di Palembang pada tanggal 1 Agustus 1972. Agus menyelesaikan pendidikan di STAN, meraih gelar Magister Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, dan saat ini sedang menempuh program doktor di Universitas Padjadjaran. Dalam perjalanan kariernya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua BPK dan juga berperan sebagai pengajar di sejumlah perguruan tinggi.