Lantai dan garasi jadi saksi kematian para jenderal
Ahmad Yani ditembak di beranda belakang rumah. Sedangkan D.I Panjaitan meregang nyawa dekat garasi. Lokasi-lokasi itu sekarang menjadi saksi bisu sejarah kelam persaingan politik Indonesia
Foto-foto dan perabotan kuno menyambut setiap orang yang memasuki ruang tamu. Merdeka.com awal pekan ini memasuki umah peninggalan Jenderal Ahmad Yani, salah satu dari enam jenderal yang tewas akibat Gerakan 30 September 1965. Kondisi bangunan terawat, utuh, dan tak banyak yang berubah dibanding setengah abad lalu.
Pengunjung yang masuk lewat pintu belakang juga disambut foto-foto semasa Ahmad Yani masih hidup serta berkarir di dunia kemiliteran. Terdapat pula foto kronologi terbunuhnya Ahmad Yani di kediamannya hingga pemakaman di Makam Pahlawan Kalibata.
-
Bagaimana Suparna Sastra Diredja tergabung dalam PKI? Pergerakannya yang masif bersama rakyat membuatnya banyak terlibat di Partai Komunis Indonesia terutama setelah pemilihan 1955. Di sana ia menjadi anggota dewan yang mengurusi konstitusi baru pengganti undang-undang dasar semetara.
-
Siapa yang menjadi tokoh penting dalam pergerakan nasional Indonesia, yang juga terlibat dalam berdirinya PKI? Alimin bin Prawirodirjo, Tokoh PKI yang Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional Indonesia Seorang tokoh pergerakan nasional asal Surakarta ini terlibat aktif dalam pergerakan nasional Indonesia, organisasi politik maupun ikut serta dalam berdirinya PKI. Namanya mungkin tidak begitu dikenal masyarakat Indonesia, bahkan jarang sekali muncul di buku-buku sejarah. Namun, peran selama hidupnya cukup memberikan pengaruh besar terhadap bangsa dan negara ini.
-
Bagaimana TNI AU mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara. Mereka terbang rendah kemudian menjatuhkan bom di komplek kantor kabupaten. Misi itu sukses.
-
Mengapa G30S PKI menjadi salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia? Bagaimana tidak, G30S PKI dikenal sebagai salah satu upaya penghianatan besar yang pernah terjadi di Indonesia.
-
Bagaimana Gedung Pancasila bisa menjadi markas PKI? Paska kemerdekaan, terjadi perpecahan antara nasionalis dan pihak komunis di Indonesia. Warga komunis kemudian membuat kelompok-kelompok kecil, yang kemudian dianggap sebagai pemberontakan terhadap negara.Gedung Pancasila di Losari ini kemudian dijadikan tempat pergerakan dari aktivis ideologi komunis hingga pemerintah menyita gedung tersebut.
-
Kenapa PKI dan TNI AD berkonflik? Rivalitas antara PKI dan TNI AD mencapai puncaknya tahun 1965.
Beberapa langkah di samping dapur, ada lantai yang berlubang dan rentak. Di lokasi tersebut Ahmad Yani tewas tertembak pasukan penculik, tepatnya di pintu masuk dekat kamarnya. Ada tujuh lubang di pintu itu yang tembus ke lukisan dan lemari.
Setelah itu, terlihat lantai bertulisakan gugurnya pahlawan revolusi Jenderal Ahmad Yani dekat pintu yang berlubang tersebut. Lantai itu dibatasi rantai kecil untuk membuktikan Jenderal terbunuh di kediamannya.
Rumah Ahmad Yani telah resmi diubah menjadi museum untuk mengenang peristiwa G30S. Dulunya bangunan ini merupakan rumah pribadi sang Panglima Angkatan Darat untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga. Rumah di Jalan Latuharhary Nomor 6 Menteng itu dihuni keluarga Ahmad Yani sejak menjabat Panglima Angkatan Darat pada 1962.
Selain mendapat banyak informasi mengenai perjalanan hidup Yani, pengunjung museum dapat menyambangi tiga kamar pribadi. Pertama adalah kamar sang jenderal yang kini yang didalamnya terdapat seragam, lukisan, senjata laras panjang, keris dan slip gaji terakhir bernilai Rp 123 ribu. Kamar sampingnya ketika itu menjadi tempat tidur anak-anaknya.
Di ruang tengah, ada lukisan Ahmad Yani menampar pasukan Tjakarabirawa sebelum menembaknya. Kemudian di pintu depan ada ruang ajudan dan ruang tunggu tamu. Ada harimau india yang diawetkan dari anaknya untuk diletakkan di Museum Ahmad Yani. Tak hanya itu, ada souvenir Ahmad Yani hasil kunjungannya di luar negeri.
Suasana diorama di museum Ahmad Yani (c) 2016 Merdeka.com
Sementara tampak depan, ada patung Jenderal Ahmad Yani dan relief semasa hidupnya dikarier dunia militer. Mobil tua berwarna biru milik Ahmad Yani masih terdapat diruanganya samping rumahnya.
Museum Ahmad Yani kerapkali dikunjungi berbagai usia. Apalagi saat liburan sekolah pasti ada yang berkunjung, mencapai ratusan orang.
Dari kediaman enam jenderal di Jakarta, rumah Ahmad Yani yang paling terawat serta otentik sebab diresmikan oleh pemerintah menjadi museum sekaligus cagar budaya. Merdeka.com menyambangi lima rumah lainnya. Sebagian sedang diusulkan menjadi cagar budaya, ada pula yang telah beralih kepemilikan.
Ambil contoh rumah Jenderal AH Nasution di Jalan Teuku Umar no 40, Menteng yang juga diabadikan sebagai museum. Persis di depan pintu masuk, terdapat patung Nasution menyambut setiap orang yang bertandang. Jika kita masuk ke dalam rumah, terdapat ruang meja kerja Nasution dekat beranda depan.
Menuju kamar Nasution ada patung Tjakrabirawa yang membawa senjata dan menendang pintu. Di kamar ada kursi goyang dan kursi roda bekas dipakai Nasution semasa hidupnya. Di kamar ada pintu menuju samping rumah ada patung Nasution cara melarikan diri dan patung Ade Irma bersama Ibunya. Kini tembok untuk melarikan Nasution menjadi tinggi pasca kejadian.
Diorama meja kerja Jenderal Nasution (c) 2016 Merdeka.com
Di depan kamar Nasution dahulu kamar putrinya Hendrianti Sahara kini dijadikan ruang senjata. Di sini terdapat koleksi peninggalan Nasution dari keris hingga senjata pribadi.
Di ruang belakang ada patung relief Ade dan ibunya yang dikepung pasukan Tjakarabirawa. Sedangkan samping rumah terdapat kamar ajudan, di sini Kapten Pierre Tendean mengaku Nasution.
Sementara tembok samping dan depan rumah terdapat relief semasa hidup Nasution menitih karir di dunia militer.
Museum AH Nasution kerapkali dikunjungi berbagai usia. Namun ramai menjelang peristiwa Gerakan 30 September.
Sedangkan Letjen TNI MT Haryono rumahnya Jalan Prambanan no 8, Menteng menjadi cagar budaya hanya diganti pagarnya. Menurut putranya Rianto, ayahnya tewas dikamar dan pintu kamar masih terdapat bekas lubang peluru.
Tiga kamar yang terdapat rumah terdapat pintu penghubung untuk menuju kamar lainnya. Di kamar depan para keluarga bersembunyi dan menangis melihat ayahnya diseret menuju truk.
"Setelah menembak ayah saya, mereka juga menembaki isi bagian rumah dengan sembarang," kata Rianto kepada merdeka.com.
Kemudian kediaman Mayjen TNI DI Panjaitan dengan dua lantai tak berubah. Menurut tukang kebun rumah DI Panjaitan, pria kelahiran Tapanuli itu tewas di dekat garasi mobil.
Di depan rumah banyak pepohonan menjulang tinggi dan pagar rumah tinggi. Rumah di Jalan Hasanuddin no 53 ini dikenal sebagai rumah bekas jenderal TNI. "Dulu katanya rumah bekas jenderal TNI tapi kami enggak tahu namanya siapa. Di rumah ini masih dihuni keluarganya dan anaknya kerap keluar kok," kata Satpam Gedung Victoria Adi.
Di sinilah terjadi penembakan D.I Panjaitan (c) 2016 Merdeka.com
Rumah jenderal lainya, Mayjen TNI Sutoyo Siswo Jalan Sumenep 17, Menteng, kini sudah berubah dan direnovasi secara menyeluruh. Rumah mewah dekat Taman Lawang, kosong tak berpenghuni. Tak ada perabotan rumah hanya sofa tempat duduk yang masih baru ada disini.
Rumah berlantai dua ini tembok dan lantai sudah berubah, namun jendela dan pintu depan rumah masih utuh. "Kalau bayar listrik namanya masih Pak Sutoyo," kata penjaga rumah Asep.
Sedangkan rumah Letjen TNI S Parman Jalan Syamsu Rizal Nomor 32, Menteng dihuni oleh pensiunan TNI AL Laksda Abdul Hakim. Ketika itu tahun 1991 Abdul Hakim membeli rumah yang sudah rata menjadi tanah.
Rumah berlantai dua dan mewah ini dibangunnya hingga saat ini. "Kalau peninggalan tidak ada karena dulu sudah amburadul. Karena di Menteng rumah tipe A boleh dibongkar," kata Abdul Hakim.
Setelah berupaya mengelilingi rumah-rumah para jenderal korban G30S, hanya kediaman Letjen TNI Soeprapto di Jalan Besuki Nomor 19 Jakarta tak dapat ditemukan lagi. Rumah di kawasan elit Jakarta itu kemungkinan sudah beralih kepemilikan.
Baca laporan khusus lain merdeka.com atas peristiwa Gestok 1965:
Kisah cinta Letnan Pierre Tendean-Rukmini yang berakhir pilu
Lonceng kematian untuk jenderal pendukung Gerakan 30 September
Keluh kesah korban tragedi 65, dicueki pemerintah diintai intel
Korban minta tragedi 65 ditindaklanjuti atau Indonesia dicap buruk
'Kami korban tragedi 65 dianggap seperti teroris'
Lagi, Jokowi diharap minta maaf terhadap korban tragedi '65
Ini 10 kejahatan kemanusiaan pemerintah dalam tragedi 65 versi IPT
IPT nyatakan Indonesia bersalah lakukan pembantaian massal 1965