Mengail kontroversi lewat PKI
Menurut Asvi Warman Adam, The Act of Killing bisa mengubah pandangan Barat terhadap pembantaian 1965.
Dari tema diambil, The Act of Killing, jelas bisa memantik kontroversi di dalam negeri dan masyarakat internasional. Tidak seperti film-film bertema peristiwa 1965 lain, dokumenter karya Joshua Lincoln Oppenheimer ini memotret peristiwa pembantaian anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) bersama etnis Tionghoa dari sudut pelaku.
Cuplikan film sudah beredar di Internet sejak Selasa pekan lalu ini menampilkan betapa gembiranya para pelaku berseragam sebuah organisasi pemuda yang masih ada sampai kini karena berhasil membasmi musuh negara itu. Wajah mereka juga tidak menampakkan penyesalan. Ditambah lagi muncul dua tokoh, yakni mantan wakil presiden Jusuf Kalla dan Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno.
Hingga berita ini dilansir, kedua pemuka masyarakat itu belum bisa dimintai komentar soal tampilnya mereka dalam film itu. Kalla yang kini memimpin Palang Merah Indonesia tidak bisa ditemui di kantornya. Orang dekatnya juga tidak dapat dihubungi. Telepon seluler Japto juga tidak aktif. Ketika dihubungi rumahnya, disebutkan dia sedang ke luar kota.
Ketua KontraS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) Haris Azhar memastikan film ini bakal menghebohkan hingga dunia internasional. Bukan lantaran temanya saja, namun film ini juga memotret langsung pelaku lapangan dari organisasi yang sampai saat ini masih berpengaruh. "Film ini akan makin menunjukkan apa sebenarnya terjadi pada pembantaian 1965," katanya saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya Jumat pekan lalu.
Komentar serupa juga meluncur dari lisan sejarawan Asvi Warman Adam. Dia menegaskan The Act of Killing bakal makin menguatkan bukti perlunya pembentukan pengadilan hak asasi adhoc buat kasus 1965, seperti rekomendasi dibuat oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Juli lalu.
Dia yakin film ini bakal mengubah pandangan Barat dalam konteks Perang Dingin terhadap peristiwa 1965. "Selama ini masyarakat Barat mengakui (pembantaian PKI) itu jahat tapi perlu dilakukan," ujar Asvi saat dihubungi secara terpisah.
Film sepanjang 115 menit ini dipuji sejumlah kalangan. "Saya belum pernah melihat satu film berpengaruh dan menakutkan (seperti The Act of Killing) dalam satu dekade terakhir," kata Werner Herzog (aktor, sutradara, dan produser asal Jerman), seperti dikutip dari situs theactofkilling.com. "The Act of Killing sangat mengejutkan dalam sejarah film."
Errol Mark Morris menilai The Act of Killing sebagai potret luar biasa dari pembantaian massal. "Sebuah film menakjubkan dan mengesankan," kata sutradara dari Amerika Serikat ini. Surat kabar the Guardian sembilan tahun lalu menempatkan lelaki 64 tahun ini pada peringkat ketujuh dalam daftar 40 sutradar terbaik sejagat.
Bukan sekadar cerita dan tokohnya yang kontroversial, penggarapannya juga bisa menjadi polemik. Oppenheimer bekerja sama dengan sejumlah pihak di Indonesia, namun identitas mereka disembunyikan. Ini termasuk satu dari tiga sutradara selain Oppenheimer dan Christine Cynn.
Sutradara ini mengaku mantan mahasiswa ikut demonstrasi anti-Soeharto pada 1998. "Saya harus tetap menyembunyikan identitas saya karena kondisi politik Indonesia saat ini masih terlalu berbahaya jika saya membuka diri," ujarnya.
Oppenheimer berhasil meminta Anwar dan rekan-rekannya membuat film tentang pengalaman mereka masa muda yang menggemari film-film koboi, termasuk saat mereka membasmi PKI. Alhasil, film diberi judul Arsan dan Aminah itu menjadi bagian dari The Act of Killing.
Ironisnya, Anwar yang menjadi pemeran utama tahunya film itu berjudul Arsan dan Aminah, bukan The Act of Killing yang Sabtu pekan ini diputar di Festival Film Internasional Toronto, Kanada.
-
Siapa yang memimpin sidang PPKI? Sidang bersejarah itu dipimpin oleh Soekarno.
-
Apa tugas utama PPK? Tugas utama PPK adalah mengatur dan mengawasi proses pemilihan di tingkat kecamatan. PPK bertanggung jawab untuk melakukan pemutakhiran data pemilih, melakukan pendataan pemilih, menetapkan atau membuat daftar pemilih tetap, serta mengatur tempat dan waktu pelaksanaan pemilihan.
-
Bagaimana cara Letnan Ahmad berhasil menembak tahanan PKI yang kebal peluru di Pati? Di tengah kebingungan itu Letnan Ahmad maju. Dia mengeluarkan sebutir peluru dari magasin pistolnya dan diusap-usapkan ke tanah.Peluru itu kemudian dipakai menembak tahanan tersebut. Berhasil, dia roboh di tanah dengan dada berlubang.
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
-
Bagaimana TNI AU mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara. Mereka terbang rendah kemudian menjatuhkan bom di komplek kantor kabupaten. Misi itu sukses.