Pemerintah mesti dukung Golkar versi Agung Laksono
Karena Golkar mesti selalu menyokong pemerintah.
Sebagai salah satu pendiri Partai Golongan Karya, Suhardiman prihatin dengan konflik internal partai berlambang beringin itu hingga kini. Kisruh berujung pada munculnya dua kepengurusan ini makin meruncing.
Dia melihat perseteruan ini justru lebih diciptakan oleh Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar versi musyawarah nasional di Bali akhir tahun kemarin. Sebagai satu-satunya pendiri masih hidup, Suhardiman berharap pemerintah mengambil sikap untuk menyelesaikan partai pernah membawa mantan Presiden Soeharto ini menjabat 32 tahun. "Kalau ada ada situasi atau kondisi menimbulkan kericuhan kepada pemerintah, pemerintah harus bertanggung jawab," kata Suhardiman saat ditemui kemarin di kediamannya, Jalan Kramat Batu I nomor 1, Cipete, Jakarta Selatan.
Meski usianya sudah 90 tahun, Suhardiman masih mengikuti perkembangan partai dia dirikan itu. Bahkan masih mau menerima media untuk wawancara. Bahkan demi kerukunan, dia besok menemui mantan Presiden BJ Habibie untuk menyelesaikan konflik internal di Golkar.
Berkaus Polo dan bercelana pendek kotak-kotak, Suhardiman mempersilakan masuk merdeka.com di kediamannya. Diatas sofa berwarna cokelat nan empuk ditemani kopi susu hangat, dia menjawab semua pertanyaan diajukan.
Berikut penuturan Suhardiman kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com soal kisruh dalam tubuh partai Golkar.
Sebagai pendiri Partai Golkar, apa tanggapan Anda terkait kisruh para kader?
Saya menginginkan Golkar hanya satu kepemimpinan. Sekarang terbukti di Golkar ada dua kepemimpinan, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie. Sepanjang masa Golkar selalu mendukung pemerintah. Aburizal Bakrie justru berada di kubu berbeda. Idealnya ketua umum itu satu.
Sekarang pemerintah belum memiliki sikap harus mendukung salah satu. Kalau mendukung salah satu, artinya Agung Laksono bukan Aburizal Bakrie. Kenapa? Karena Aburizal Bakrie itu di luar pemerintahan.
Pemerintah harus mendorong Golkar menjadi satu. Dalam politik yang mungkin bisa menjadi tidak mungkin. Yang tidak mungkin menjadi mungkin karena kepentingan. Kepentingan berdekatan dengan program pemerintah, ya Agung Laksono. Agung laksono perlu didukung menjadi satu-satunya pemimpin di Partai Golkar.
Apa sebelumnya Anda sebagai pendiri sudah dimintai pendapat?
Belum. Belum ada yang datang ke sini.
Kalau Anda melihat, sejak berdiri apa pernah terjadi konflik seperti ini?
Tidak ada. Jadi selama saya ikut membangun Partai Golkar belum pernah ada perpecahan seperti ini.
Apakah alasannya karena Golkar selalu mendukung pemerintahan?
Iya.
Itu alasan kenapa Anda mendukung Agung Laksono?
Iya.
Kalau tadi Anda katakan pemerintah harus ikut menyelesaikan, artinya ada intervensi dalam proses demokrasi?
Ya, sebaiknya pemerintah harus menjaga persatuan dan kesatuan. Pemerintah harus menjaga ketenangan. Kalau ada ada situasi atau kondisi itu menimbulkan kericuhan kepada pemerintah, pemerintah harus bertanggung jawab. Masak, hanya diam saja.
Justru pemerintah harus campur tangan menyelesaikan konflik berkelanjutan ini. Kalau ini terus terjadi, berhubungan dengan rakyat dan berdampak pada rakyat.
Apakah Anda melihat ada yang menunggangi kisruh di Golkar?
Ketika saya mengikuti dari awal masalah ini, justru yang banyak rekayasa ialah Aburizal Bakrie ingin berkuasa di partai Golkar.
Apa Anda melihat ambisi Aburizal Bakrie?
Abrizal Bakrie harusnya tidak bermimpi menjadi raja, dia mestinya berperan sebagai pembikin raja. Pembikin raja itu kan sama saja dengan dalang.
Artinya ada ambisi dari Aburizal Bakrie?
Iya.
Bagaimana penilaian Anda soal kepemimpinan Aburizal Bakrie di Golkar?
Saya melihat kepemimpinan Aburizal Bakrie hanya untuk mementingkan diri sendiri bukan mementingkan yang dipimpin. Dia harusnya berjuang untuk partai bukan untuk mementingkan diri sendiri.
Artinya kepemimpinan Aburizal Bakrie melenceng dari tujuan partai?
Benar.
Baca juga:
Golkar hanya dipakai, tidak dirawat
Pimpinan DPR tak mau ikut campur Agung dkk rebut Fraksi Golkar
JK: Pertemuan Jokowi dengan Agung bicarakan islah Golkar
Perundingan kubu Agung dan Ical dilanjutkan pekan depan
MS Hidayat sebut perundingan 2 kubu Golkar kemungkinan deadlock
Perundingan Golkar kembali buntu, soal KMP jadi penyebab
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.