Suara mereka yang terguncang jiwanya
Sudah 12 tahun berlalu. Hatinya masih diselimuti kegalauan. Dia patah hati usai ditinggal sang pacar. Masih tidak bisa terima kenyataan, sempat membuat hidupnya tak keruan. Kini perlahan mulai menemui ketenangan meski pikirannya terkadang masih menerawang.
Sudah 12 tahun berlalu. Hatinya masih diselimuti kegalauan. Dia patah hati usai ditinggal sang pacar. Masih tidak bisa terima kenyataan, sempat membuat hidupnya tak keruan. Kini perlahan mulai menemui ketenangan meski pikirannya terkadang masih menerawang.
Begitu kiranya dirasakan Yanti, salah seorang peserta rehabilitasi Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Rumah Kita. Lokasi rehabilitasi ini di Jalan Al Barkah nomor 10, Manggarai Selatan, Jakarta Selatan.
Perempuan 47 tahun ini sudah tiga tahun menjadi pasien Rumah Kita. Tempat tersebut merupakan fasilitas Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta. Bukan hanya tempat bagi masyarakat mengalami gangguan mental. Pemprov DKI juga memberikan kesempatan kepada warganya menjadikan lokasi UILS sebagai terapi bila mengalami patah hati akibat percintaan.
Yanti begitu hangat ketika kami menemuinya di Rumah Kami. Cerita kehidupannya begitu pedih. Sebelum menjadi peserta rehabilitasi, Yanti pernah merasa begitu kacau. Bahkan selama satu tahun pernah hidup di jalan akibat patah hati berkepanjangan. Pilihan kabur dari rumah karena merasa kalut. Apalagi di rumah kurang perhatian. Seingatnya, dia kabur masih di bilangan Jakarta Selatan.
"Jadinya saya males kan, males ngapa-ngapain. Ya sudah mendingan saya di rumah saja, ngapain juga keluar," kata Yanti pada Senin pekan lalu.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan jangkar tersebut ditemukan? Berdasarkan informasi dari pengelola vihara, jangkar ini ditemukan bukan dari dasar laut melainkan terkubur di dalam tanah. Saat ditemukan, tengah dilakukan perluasan di sekitar vihara. Namun ternyata ketika masuk tahap penggalian ditemukan bongkahan baja berbentuk jangkar tersebut.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo meminta semua massa pendukungnya di Jawa Tengah untuk menjaga lumbung suara demi memenangkan Pilpres 2024.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Kegiatan rehabilitasi di Rumah Kita ©2017 Merdeka.com/Desi Aditya Ningrum
Selama hidup di jalan, Yanti sampai tertidur di halte maupun depan ruko. Selama itu juga tak pernah mandi dan ganti baju. Makanan saja mencari dari tempat sampah. Ada juga masih ada orang baik hati. Biasanya dia diberi uang dari para sopir untuk membeli makan.
Meski begitu, Yanti memastikan saat hidup di jalan tidak pernah dilecehkan. Sebab, setiap ada orang mendekat atau mengajak komunikasi, dia selalu menghindar.
Awal kabur dari rumah, keluarganya tidak pernah mencari. Tidak taji alasannya apa. Setelah satu tahun barulah Yanti ditemukan dan dibawa pulang. Dari situ dia terus mengurung diri. Keluarganya menganggapnya sakit jiwa. Namun, Yanti justru merasa sehat.
Kondisi ini membuat Yanti bolak-balik dibawa ke dokter untuk berobat. "Keluarga menganggap saya stress, padahal saya enggak kenapa-kenapa," ungkap wanita berjilbab itu.
Yanti merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dia kini tinggal bersama sang kakak di daerah Manggarai. Kedua orangtuanya sudah meninggal. Ibunya baru tahun kemarin meninggal, sedangkan sang ayah wafat saat dia hidup di jalanan.
Perlahan kehidupannya mulai membaik. Kondisi ini terbantu setelah mengikuti pelbagai kegiatan di UILS. Selain ikut kegiatan Rumah Kita, wanita itu juga membantu sang kakak berjualan. Kakaknya berjualan jus di area perkantoran. Dia hanya membantu menyiapkan kebutuhan berjualan.
Selama di UILS, Yanti mengaku senang. Dia merasa punya kehidupan baru. Ini ditambah karena memiliki teman baru. Bahkan dirinya berharap bisa mendapat jodoh di tempat rehabilitasi ini.
Kisah lain diungkapkan Ucok, pasien lain di Rumah Kita. Sambil duduk bersandar di tembok kami mendengarkan bagaimana bisa menjadi pasien gangguan jiwa. Ucok terlihat santai ketika kami ajak berbincang. Dia mengaku mendapat rekomendasi dari dokter.
Dia membuka cerita awal mula sakit. Kala itu, Ucok mengaku tengah ditaksir seorang wanita saat bekerja sebagai pengamanan di Badan Intelijen negara (BIN) daerah Indonesia bagian timur. Wanita itu mengungkapkan isi hatinya dan meminta berpacaran. Namun, Ucok menolak. "Saat itu saya sudah punya pacar, saya bilang temanan saja, (dia) malah marah," cerita pria bertubuh gemuk itu.
Penolakan itu membuat wanita tersebut sakit hati. Ucok diduga kena guna-guna. Dia mendadak jadi orang tempramental dan kerap mendengar bisikan gaib untuk membunuh ibunya. Hingga dia sulit mengendalikan emosi.
Keluarga resah. Lalu membawa Ucok ke paranormal. Orang tersebut bilang bahwa Ucok dikerjain wanita pernah ditolaknya. Dari dukun itu, Ucok merasa bisa menahan emosi. Tetapu tetap saja pelbagai bisikan gaib selalu menghantui.
Hingga akhirnya dia konsultasi ke psikiater. Dia juga berobat ke rumah sakit jiwa. Lantaran sering minum obat kondisinya lebih baik. Ucok direkomendasikan dokter untuk rehabilitasi di UILS. Ucok kemudian datang dan mendaftar. Berharap lepas dari segala macam gangguan datang kepadanya.
Rumah Kita ©2017 Merdeka.com/Desi Aditya Ningrum
Selama hati itu, kekasihnya pergi meninggalkannya. Pria berkaca mata itu menilai saat itu sang pacar meninggalkannya karena dia pengangguran. Oleh karena itu, selain rehabilitasi di UILS dia saat ini bekerja sebagai pekerja lepas. "Saya kerja kasih-kasih brosur motor," ujarnya.
Berbeda dengan Yanti dan Ucok, Adi Firmansyah pasien lain Rumah Kita masih terlihat bingung. Adi agak susah diajak ngobrol. Dia kerap mondar mandir ke luar ruangan. Tak jarang Adi menghabiskan waktu di luar untuk merokok.
Dia mengaku heran kenapa dirinya sampai bisa dititipkan di UILS. Adi merasa tidak betah mengikuti kegiatan di sana. Justru Adi merasa kebebasannya terenggut selama berada di Rumah Kita. "Di sini kaya di penjara," kata Adi dengan tatapan kosong.
Sesuai konsep awal UILS. Tempat ini diciptakan buat mereka berkebutuhan khusus. Kabid rehabilitasi Sosial Pemprov DKI, Chaidir, mengaku tempat ini justru banyak didatangi para penyandang disabilitas mental. Biasanya rehabilitasi terutama dalam masalah sosial.
"(Datang ke UILS) rekomendasi dari dokter rumah sakit jiwa ada. Bahwa dia keadaan tidak lagi rehabilitasi medis tapi harus rehabilitasi sosial yang sifatnya day care," ujar Chaidir kepada merdeka.com.
Para peserta rehabilitasi di UILS berbagai latar belakang. Di sana mereka diberikan berbagai kegiatan agar pikirannya tidak kosong. Mereka juga masih rutin minum obat untuk pemulihan. Tidak ada batasan usia mengikuti rehabilitasi itu. Semuanya ditampung dan difasilitasi secara gratis.
Baca juga:
Nestapa juru parkir jual ginjal demi biaya sekolah anak
Kisah Citra & Gita hidup tersiksa malah akan digugat pengurus panti
Digusur dan dituduh penadah saat urus panti asuhan warisan orangtua
SDN Tanjungkenongo gelar Ujian Nasional hanya diikuti satu siswi
Cerita Warni menghidupi empat anaknya gangguan jiwa seorang diri