Sulteng kirim 3 atlet ikuti Kejurnas paralayang
Pengda Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) Sulawesi Tengah dipastikan mengirim tiga atlet di Kejurnas Paralayang di Jawa Tengah mulai 17 hingga 19 Mei.
Pengda Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) Sulawesi Tengah dipastikan mengirim tiga atlet di Kejurnas Paralayang di Jawa Tengah mulai 17 hingga 19 Mei.
Sekretaris Pengda FASI Sulteng Asgaf di Palu, Selasa, mengatakan bahwa ketiga atlet yang akan berlaga di Kejurnas Paralayang adalah Abdul Wahid, Padli dan Asgaf.
-
Apa itu Parhalaan? Parhalaan adalah sebuah lembaran surat berbahan kulit kayu yang berisikan tentang kalender untuk mengetahui waktu, mulai dari nama bulan sampai nama hari yang baik atau buruk.
-
Apakah Patung Palindo? Patung ini dikatakan sebagai "Sang Penghibur" karena pada ukirannya berbentuk wajah yang sedang gembira atau tersenyum.
-
Siapa yang bisa dijumpai di Parapat? Selama perjalanan, Anda bisa melihat monyet-monyet yang bebas berkeliaran di tempat ini.
-
Di mana letak Desa Parikesit? Desa yang memiliki luas wilayah 1.190 hektare itu berada di sebelah timur kawasan Dataran Tinggi Dieng.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Dimana lokasi Pantai Pasir Putih Parbaba? Berada di Tepi Danau Toba Pantai pasti selalu identik dengan hamparan pasir serta deburan ombak yang memanjakan mata serta telinga kita. Namun, objek wisata yang berada di Desa Hutabolon, Kecamatan Pangururan, Samosir ini sungguh berbeda dan unik.
"Mereka semua merupakan atlet terbaik Sulteng yang memiliki catatan prestasi bagus," kata Asgaf yang juga salah seorang PNS di lingkungan Pemkab Donggala itu.
Atlet Sulteng akan turun pada nomor akurasi (ketepatan mendarat), katanya dan menambahkan bahwa Pengda FASI sendiri pada kegiatan tersebut mengharapkan ada dari ketiga atlet Sulteng yang mampu mengukir prestasi, meski persaingan cukup berat.
Kejurnas yang akan dilangsungkan di Kemuning, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian mencapai 1.200 meter, itu dipastikan akan diikuti atlet terbaik dari berbagai daerah, termasuk tuan rumah Jateng yang memiliki banyak atlet berprestasi.
"Kami akan berusaha untuk tampil maksimal meski rata-rata hanya menggunakan peralatan (parasut) yang sudah tua," katanya, seperti yang dilansir Antara.
Ia mengaku atlet Sulteng saat ini masih dihadapkan dengan peralatan yang sudah tidak memadai lagi.
Sementara parasut yang digunakan para atlet lain rata-rata kualitas terbaik produksi luar negeri.
"Ini salah satu yang menjadi kendala atlet Sulteng untuk dapat mengukir prestasi terbaik di berbagai kejuaraan tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pada akhir Mei dan awal Juni 2013 akan berlangsung kejuaraan terbuka paralayang di Sulteng.
Rencananya, lokasi untuk tempat pelaksanaan kejuaraan terbuka (Indonesia Open) akan berlangsung di Desa Wayu, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi. (ant/opw)
(mdk/bola)