Gejolak rupiah mengganggu pasar Mobnas Komodo
Kendati sudah mampu memproduksi 120 unit tiap tahunnya, Fin Komodo belum berencana untuk menambah kapasitas produksiya.
Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut memukul industri otomotif dalam negeri. Kondisi rupiah yang tidak stabil menyebabkan penjualan kendaraan buggy offroad karya anak bangsa ini mengalami penurunan.
-
Apa makna dari kata "mobil" ? Kata "mobil" memiliki dua arti, yakni kendaraan dan kemampuan untuk bergerak dengan mudah.
-
Apa itu Mobil Si Jampang? Mobil Si Jampang merupakan kendaraan keliling yang menjual berbagai kebutuhan seperti sayur, bahan makanan mentah dan lainnya.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Siapa yang dijuluki 'Raja Mobil Indonesia'? Karena memiliki banyak keagenan mobil lah, Hasjim Ning dijuluki 'Raja Mobil Indonesia'.
-
Mobil apa yang bikin galau? Mobil apa yang bikin galau? Jawab: Mobilang sayang, tapi takut ditolak.
-
Kenapa Nia Ramadhani tertawa saat kejadian mobil mogok? Nia Ramadhani Tertawa Saat keluar dari kursi penumpang, Nia langsung tertawa, tampaknya dia masih tidak menyangka mengalami kejadian lucu ini.
"Berpengaruh sekali, khususnya di penjualan belakangan ini tidak sama seperti tahun kemarin. Selain itu, biaya produksinya terkena imbas juga," jelas Budi Susilo, Presiden Direktur Fin Komodo.
Kendati sudah mampu memproduksi 120 unit tiap tahunnya, Fin Komodo belum berencana untuk menambah kapasitas produksiya.
"Belum ada rencana menambah kapasitas produk, karena melihat demandnya belum bertambah. Kami masih butuh banyak edukasi kepada masyarakat mengenai kendaraan ini," ungkapnya.
Sebagai informasi, mobil Fin Komodo sudah menggunakan sebagian besar komponen lokal. Hal inilah yang membuat harga mobilnya dapat bersaing di pasaran.
"Sudah 80 persen komponen lokal, bahkan mesinnya juga sudah lokal," tambahnya.
(kpl/fid/sdi)(mdk/otosia)