Obituari Soebronto Laras: Tampil Gagah di Hadapan Presiden Soeharto Jelaskan Calon Mobil Nasional Mazda MR90
Soebronto Laras adalah tokoh otomotif Indonesia. Pernah memimpin Gaikindo dua periode.
Mazda MR90 dibawa ke Bina Graha, 4 Desember 1990.
Soebronto Laras Pamerkan Calon Mobil Nasional kepada Presiden Soeharto
Tokoh otomotif Indonesia, Soebronto Laras, dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada Kamis (21/9) siang. Ratusan orang mengantar jenazah, meski matahari begitu terik kemarin.
Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk ini wafat jelang ulang tahun ke-80 pada 5 Oktober mendatang.
Biasa disapa Yonto, almarhum berjasa membangun dan membesarkan merek otomotif Jepang, Suzuki, di Indonesia sejak 1976. Dari hanya menjual sepeda motor, Yonto meminta izin prinsipal Suzuki di Jepang untuk merakit dan memasarkan mobil di Indonesia.
- Momen Soeharto Jelaskan Makna Mendalam dari Huruf Aksara Jawa ‘Bisa Mengetahui Jati Diri’
- Mobil-mobil Ini Lahir akibat Kebijakan Presiden Soeharto, Ada yang Bertahan hingga Hari ini, tapi Banyak Juga yang Gugur
- Sederet Dosa Soeharto kepada Soekarno
- Potret Presiden Soeharto Meresmikan Tol Jagorawi Tahun 1978, Jalan Tol Pertama di RI Dibuat dari Hasil Utang
Singkatnya, Yonto berhasil membesarkan Suzuki di Indonesia seperti sekarang. Mobil pikap Suzuki ST20, kini Carry, merupakan mobil Suzuki pertama dikembangkan Yonto dan eksis hingga sekarang. Tak heran, Soebronto dipanggil "Bapak Suzuki Indonesia".
Keterangan resmi PT Suzuki Indomobil Sales.
Memorabilia Istimewa
Penulis berkesempatan mewawancarai almarhum di kantor Wisma Indomobil, Jakarta Timur. Saat itu, pandemi Covid-19 masih merajalela (2021), tapi Yonto yang berumur 78 tahun berani menerima dengan tangan terbuka.
Di kantornya yang lapang dan penuh buku, Yonto menceritakan potret industri otomotif Indonesia. Setelah banyak bercerita, Yonto mengajak kami melihat dari dekat beberapa koleksi dan memorabilia di kantornya.
Berikut penjelasannya pada penulis saat itu:
1. Diecast Citroen
Yonto menunjuk koleksi diecast mobil dan motor yang diletakkan di meja tamu.
Ada satu die-cast yang istimewa, tanpa kotak mika: diecat mobil Citroen 15cv TA (1938).
"Ini mobil Citroen yang ayah saya pasarkan pertama kali di Indonesia," jelasnya.
Ayahanda R Moedono
Ayah Soebronto, R Moerdono, adalah pemilik keagenan Citroen pertama di Indonesia. Yonto bercerita, ayahnya terpaksa mengambil merek otomotif asal Prancis ini, karena merek otomotif yang lebih populer sudah dimiliki pengusaha lain Hasjim Ning.
“Semua mobil diimpor. Misalnya kalau mobil asal Amerika Serikat, pastilah Pak Hasjim Ning dengan merek Cadillac, Ford, GM, Chevrolet, dan Chrysler. Nah, waktu itu ayah saya termasuk pendatang baru, makanya dia hanya kebagian mobil Prancis dan mengimpor Citroen,” kata Soebronto di buku Industri Otomotif untuk Negeri (Tjahajana: 2021).
2. Paparan ke Presiden Soeharto 'Mobnas' Mazda MR90
Beberapa foto penting dan plakat dipajang di raknya. Salah satunya, foto saat Yonto menjelaskan model purwarupa Mazda MR90, kepada Presiden Soeharto di Bina Graha, pada Selasa, 4 Desember 1990.
Mengenakan jas hitam, presiden direktur Indomobil Group ini tampil gagah di hadapan Presiden Soeharto. Di belakang tampak Menteri Perindustrian Hartarto dan pejabat Indomobil Angky Camaro.
Model purwarupa Mazda MR90 digadangkan menjadi mobil nasional versi sedan kepada Presiden Soeharto, karena diproduksi lokal dengan tingkat komponen lokal 74 persen.
Menurut Bronto, Mazda MR90 dikembangkan menjadi mobil nasonal versi sedan, sebab versi niaga dimiliki Toyota Kijang.
Namun, sebagai sedan, Mazda MR90 dikenai tarif pajak PPnBM 30 persen.
"Saya pikir dapat dukungan orang nomor satu, tidak ada yang berani bagaimana-bagaimana. Tapi peraturan baku. Obsesi kami menjual mobil murah tidak terwujud. Bayangkan waktu itu kami harus menjual Rp 22 juta, sementara Kijang cuma Rp 18 juta, jadi beda Rp 4 juta sama Kijang. Gagallah kita," kata Soebronto, dikutip buku memoar Meretas Dunia Otomotif Indonesia (2005).