Teknologi Ini Mampu Mendeteksi dan Menghentikan Kendaraan yang Dikemudikan Sopir Mabuk
Dikabarkan batas akhir penyelesaian teknologi tersebut hingga 15 November 2024.
NHTSA (National Highway Traffic Safety Association) sedang mengembangkan teknologi yang dirancang untuk mencegah pengemudi yang dalam keadaan mabuk. Badan Keselamatan Jalan Raya di Amerika Serikat tersebut harus menetapkan regulasi terkait teknologi anti-mabuk sebelum November 2024.
Berdasarkan laporan dari carscoops pada (19/9/2024), NHTSA mencatat bahwa di Amerika Serikat, satu orang meninggal dunia akibat mengemudi dalam keadaan mabuk setiap 39 menit, yang berarti sekitar 37 orang kehilangan nyawa setiap hari.
- Kronologi Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Semak-Semak, Diduga Diperkosa lalu Dibunuh
- Pemanfaatan Teknologi 5G Bawa Indonesia Makin Ngebut
- Teknologi ini Jadi Penyelamat Gulungan Teks Kerajaan Romawi Berusia 2000 Tahun yang Masih Misterius, Isi Naskahnya di Luar Dugaan
- Kronologi 2 Anggota Satpol PP Dikeroyok di Menteng
NHTSA berupaya menciptakan teknologi yang dapat menghentikan pengemudi yang mabuk dari menyalakan dan mengemudikan kendaraan mereka. Meskipun beberapa pihak mendesak agar teknologi ini diselesaikan lebih cepat, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangannya.
NHTSA memiliki batas waktu hingga 15 November tahun ini untuk menyelesaikan teknologi anti-mabuk tersebut. Setelah selesai, teknologi ini akan menjadi regulasi yang wajib dipatuhi oleh produsen mobil. Rencana pembuatan teknologi anti-mabuk ini telah ada sejak 2021, namun hingga kini belum sepenuhnya terealisasi.
Namun, kabar terbaru menunjukkan bahwa teknologi tersebut hampir rampung. Meskipun ada dorongan untuk mempercepat penyelesaiannya, kenyataannya adalah bahwa proses ini lebih rumit dari yang dibayangkan. Berbagai perusahaan yang terlibat dalam pengembangan akhir teknologi ini memiliki pendekatan masing-masing.
Salah satu metode yang diusulkan adalah mendeteksi kondisi pengemudi secara pasif melalui napas dan melakukan tes mata jika ada indikasi mabuk. Penting untuk dicatat bahwa sistem apapun yang dihasilkan nantinya harus bersifat pasif, yang berarti perlindungan harus dapat berfungsi secara otomatis tanpa memerlukan intervensi dari pengemudi.
Selain itu, ujian aktif sekunder diperbolehkan, tetapi tidak seharusnya mengubah perilaku pengemudi sebelum adanya peringatan aktif.
Tebakan dan Analisis Terkait Teknologi Penangkal Mabuk
Menurut laporan dari media di Amerika Serikat, NHTSA memiliki rencana alternatif jika mereka tidak dapat menyelesaikan pengembangan teknologi tersebut, yang ditargetkan hingga 15 November.
Spekulasi muncul bahwa jika teknologi itu belum siap, NHTSA akan memberikan penjelasan mengenai alasan dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangannya, serta akan meminta tambahan waktu hingga 10 tahun.
Anggapan ini mungkin memiliki dasar yang kuat dan wajar untuk dipertimbangkan, mengingat keselamatan berkendara adalah hal yang sangat penting dan tidak dapat diselesaikan secara terburu-buru. Di samping itu, terdapat juga kekhawatiran mengenai privasi yang perlu diperhatikan.
Banyak rumor beredar bahwa produsen mobil sering kali mengumpulkan data pribadi konsumen secara diam-diam. Ada kemungkinan data tersebut dapat disalahgunakan untuk berbagai kepentingan, termasuk oleh perusahaan asuransi.
Apa yang akan terjadi pada asuransi seseorang jika mereka menerima laporan bahwa seorang pengemudi berusaha mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk? Tentu saja, pengembangan teknologi pencegahan mengemudi dalam keadaan mabuk ini menghadapi berbagai tantangan dan pertimbangan yang kompleks.
Proses ini perlu dilakukan dengan cermat dan disertai perencanaan yang matang agar tidak terjadi kesalahan saat teknologi tersebut diterapkan.
Infografis Menyambut Kehadiran Mobil Listrik di Indonesia
Tentu! Silakan berikan kalimat yang ingin Anda ubah, dan saya akan membantu membuat kalimat baru dengan konteks yang sama.