Agen BRILink Ela jadi Langganan Transaksi Warga Cimande, Ternyata Strateginya Pakai Fitur Jemput Bola Ini
Ela mengungkapkan, BRI meyakinkan bahwa BRILink memberikan kesempatan untuk mendapat penghasilan tambahan.
Perjalanan Ela menjadi agen BRILink dimulai sejak tahun 2021.
Agen BRILink Ela jadi Langganan Transaksi Warga Cimande, Ternyata Strateginya Pakai Fitur Jemput Bola Ini
Jam menunjukkan pukul 16.00 WIB. Warung kelontong milik Lailatul Rosadiyah mulai ramai dikunjungi pelanggan. Warung Ela, begitu sapaannya itu menjual sembako dan bahan kebutuhan rumah tangga di Desa Cimande, Bogor, Jawa Barat.
- Wanita Asal Tanjung Priok Ini Beri Bukti Kisah Sukses Jadi Agen BRILink
- Omzet Capai Rp1,7 Miliar per Bulan, Pria Asal Pakem Sleman Ini Sukses Jadi Agen BRILink Kelas Juragan
- Kisah Mantan Petani yang Kini Kelola Enam Agen BRILink, Volume Transaksi Per Bulan Capai Miliaran Rupiah
- Rawan Terjadi Penipuan pada Agen BRILink, Pelaku Punya Beragam Modus
Senyum ramah Ela menyambut para pelanggan. Menanyakan keperluan dari warga. Dia lalu mengeluarkan mesin electronic data capture (EDC) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk melayani transaksi. Ela dibantu dua pegawainya untuk mencatat dan menghitung uang dari pelanggan.
Perjalanan jadi BRILink
Teh Ela merupakan pelaku usaha warung kelontong sekaligus agen BRILink di Desa Cimande. Letak warung yang strategis membuat usaha kelontongnya ini banyak didatangi warga desa.
Perjalanan Ela menjadi agen BRILink dimulai sejak tahun 2021. Ketika itu, Ela datang ke BRI Unit Cijeruk untuk mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) BRI. Ela membutuhkan bantuan modal untuk membangkitkan usahanya yang stagnan.
BRI menawarkan Ela untuk menjadi agen BRILink. Ela mengungkapkan, BRI meyakinkan bahwa BRILink memberikan kesempatan untuk mendapat penghasilan tambahan dan mendongkrak warung kelontongnya.
Bagi Ela, tugas melayani transaksi keuangan bukan hal baru. Sebab sejak buka warung pada 2008, Ela juga membuka jasa Payment Point Online Bank (PPOB) yang membantu masyarakat dalam melakukan pembayaran menggunakan sistem perbankan.
"Dulu dari kios 3x4 ukuran kecil, kemudian BRI menawarkan untuk menjadi agen BRILink. Saya coba karena sebelumnya saya buka PPOB. Saya terjun ke BRILink, alhamdulillah dari hasil BRILink, customer saya bertambah," kata Ela saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (19/4).
Untuk itu, Ela tak perlu pikir panjang menerima tawaran menjadi agen BRILink. Ela juga menganalisis peluang menjadi agen laku pandai itu dari segi lokasi.
Biasanya, warga desa harus naik angkutan umum dan menempuh jarak 1 sampai 2 kilometer untuk transaksi keuangan. Kini, mereka tak perlu jauh-jauh ke bank. Cukup jalan kaki saja ke warung Ela. Warga Cimande, kata Ela, bersyukur dengan kehadiran BRILink di warungnya.
"Lumayan kalau misalnya ke BRI unit 2 kilometer. Mereka mikir secara ekonomis, buat ongkos aja dua kali naik angkot, kalau ada BRILink aku katanya lebih meringankan, adminnya juga enggak terlalu tinggi," ujar Ela.
merdeka.com
Layani 2.000 Orang Per Bulan
Dalam satu bulan, BRILink Ela bisa melayani hingga 2.000 nasabah dengan rata-rata 60-70 orang per hari. Ela memilih membuka warung sejak pukul 07.00-23.00 WIB.
Hal ini karena para pedagang dan pengrajin biasa melakukan transaksi selepas berjualan pada malam hari.
Pakai Fitur Ambilin
Di tengah banyaknya BRILink, Ela harus cerdas mencari strategi untuk menarik nasabah. Ela memanfaatkan fitur baru di aplikasi BRILink yaitu Ambilin.
Dengan fitur ini, nasabah BRI tidak perlu meninggalkan mereka untuk datang agen brilink untuk transaksi. Agen brilink akan 'jemput bola' mendatangi anda ke lokasi nasabah.
"Saya punya pekerja yang biasa antar jemput tarik uang, kalau di BRILink kan ada aplikasi yang baru, Ambilin. Nah itu bisa digunain, meringankan Waktu apalagi dia orang sibuk. Akhirnya dia sering transfer lewat saya tiap hari," terang Ela.
Selain itu, salah satu keberhasilan keagenan BRILink adalah keramahtamahan. Ela selalu mewajibkan pegawainya untuk menerapkan senyum dan sapa kepada pelanggan. Serepot apapun mereka, pegawai Ela wajib ramah dan menempatkan pelanggan sebagai 'raja'.
"Kita harus melayani sebaik mungkin, makanya kita sama yang kerja sesibuk apapun, seriweuh apapun, bila ada customer layani terlebih dahulu. Pakai senyum, sapa tanya mau apa jangan sampai kita cuekin mereka. Kedua, setiap ada penghasilan harus disisipkan, harus terus nabung. Bedain buat nabung dan usaha," papar wanita asli Cimande ini.
Hasil dari Agen BRILink
Penawaran BRI 2 tahun lalu ternyata membawa berkah untuk Ela. Berkat BRILink, usaha Ela makin ramai dan berkembang. Penghasilan Ela naik pesat. Dari toko kecil berukuran 3x4 meter, kini Ela bisa membeli toko lebih besar. Ela juga kini memiliki 3 cabang BRILink di kawasan Cimande.
Ela selalu berusaha memutar penghasilan dari warung dan BRILink untuk membangun usaha produktif lain. Dia memilih membeli 9 pintu kontrakan untuk sumber pemasukan lain keluarganya.
"Alhamdulillah dari situ bisa bangun kontrakan, dulunya dari cuma 3 sekarang bisa 9 kontrakan. Dikelola dengan baik. Saya aset ke tempat, saya beli kontrakan biar menghasilkan uang. Hasilnya bisa buat usaha yang lain. Bisa beli toko di pasar," tutup Ela.
Apa Itu Agen BRILink?
Agen BRILink merupakan kepanjangan tangan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk melakukan transaksi keuangan. Lewat Agen BRILink, masyarakat tidak perlu datang ke bank untuk melakukan beragam transaksi perbankan seperti transfer uang, setor tunai, tarik tunai, dan pembayaran berbagai macam tagihan.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso mengungkap besaran transaksi di agen warung BRILink. Sunarso menyebut, volume transaksi agen BRILink mencapai 1.427 triliun di tahun 2023.
"Sekarang volume transaksi di agen BRILink di warung-warung itu, setahun mencapai Rp1.400 triliun bisa dibayangkan,"
kata Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara Brilian, Jakarta, Kamis (7/3).
merdeka.com
Sunarso mengungkap, komisi atau uang fee yang diperoleh BRI dari volume transaksi agen BRILink tersebut mencapai Rp1,6 triliun. Ada pun, uang fee yang diperoleh agen BRILink mencapai 2 sampai 3 kali lipat dari setoran fee untuk BRI.
"Agen itu terima dua sampai tiga kali lipat. Artinya yang diterima di warung itu sekitar Rp3 triliun tiap tahun," ungkap Sunarso.
Sunarso berharap tingginya volume transaksi di agen BRILink tersebut dapat menggerakkan ekonomi masyarakat hingga UMKM. Sehingga, berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketegangan geopolitik global.