Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Ketersediaan likuiditas perbankan tercermin pada tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18 persen.
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen, Bank Indonesia Ungkap Faktor Penopangnya
- Pasar Kredit Konsumen di Indonesia Masih Terus Tumbuh, Terutama Pinjaman Jangka Pendek
- Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun
- Kredit Perbankan RI Tumbuh 12,15 persen Ditengah Perlambatan Ekonomi Global
- Kredit Korporasi Tumbuh 18 Persen Hingga April 2024, OJK: Tunjukkan Pemulihan Setelah Pemilu 2024
Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024. Ini didorong oleh pertumbuhan kredit pada hampir seluruh sektor ekonomi.
"Pertumbuhan kredit perbankan terus meningkat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan April 2024 di Jakarta, Rabu (24/4).
Menurut Perry, dari sisi penawaran, tingginya pertumbuhan kredit ditopang terjaganya appetite perbankan yang didukung oleh permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai.
Ketersediaan likuiditas perbankan tercermin pada tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18 persen yang didukung oleh Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia.
Untuk mencapai target pertumbuhan kredit 2024 di tengah pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Maret 2024 sebesar 7,44 persen (yoy), perbankan mengoptimalkan pendanaan kredit melalui strategi pengelolaan aset dengan memperhatikan aspek safety, liquidity dan profitability.
Sementara dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat pascapemilu serta kinerja rumah tangga yang terjaga.
Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi masing-masing sebesar 14,83 persen (yoy), 12,30 persen (yoy), dan 10,22 persen (yoy).
Pembiayaan syariah juga tumbuh tinggi sebesar 15,26 persen (yoy) pada triwulan I-2024, sementara kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tumbuh sebesar 8,12 persen (yoy).
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diproyeksikan akan terus meningkat dan berada pada kisaran 10-12 persen.