10 Alat peringatan dini di Gunung Merapi rusak
10 Alat peringatan dini di Gunung Merapi rusak. Kasi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono mengatakan, pengecekan EWS dilakukan di kawasan Pakem dan Cangkringan. EWS, kata Joko, digunakan sebagai peringatan dini terjadinya erupsi dan juga munculnya lahar hujan.
Berbagai langkah mitigasi bencana disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman setelah munculnya kubah lava baru di Gunung Merapi. Langkah mitigasi yang dilakukan di antaranya dengan melakukan pendataan alat peringatan dini atau early warning system (EWS).
Kasi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono mengatakan, pengecekan EWS dilakukan di kawasan Pakem dan Cangkringan. EWS, kata Joko, digunakan sebagai peringatan dini terjadinya erupsi dan juga munculnya lahar hujan.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
Joko menjabarkan pengecekan dilakukan kepada 30 EWS yang terpasang di puncak dan jalur lahar dingin. Dari total jumlah itu, diketahui ada 10 yang mengalami kerusakan.
"Dari total EWS yang dipunya diketahui ada yang mengalami kerusakan. Ada 10 EWS yang mati total," ujar Joko, Jumat (31/8).
Joko menerangkan saat ini ada 20 EWS yang bisa berfungsi normal. Bahkan untuk memastikan kondisi 20 EWS itu, ujicoba alat sudah dilakukan.
"Masih bisa terkondisikan. Sudah kami uji coba untuk yang 20 EWS, berfungsi normal dan hidup semua,” urai Joko.
Joko menambahkan walau hanya ada 20 EWS yang kondisinya normal dirinya memastikan peringatan dini akan tetap normal. Selain mengandalkan EWS, lanjut Joko, pihaknya juga menggunakan potensi SAR dan para relawan di kawasan Gunung Merapi.
"Kami juga menghimbau agar relawan dan tim SAR berperan aktif. Terutama terkait persebaran informasi hingga persiapan titik evakuasi dan pendukungnya," tutup Joko.
Baca juga:
Lima alat peringatan diri di Gunung Merapi tak berfungsi
Muncul kubah lava di Merapi, Sultan HB X imbau warga tetap waspada
Nekat mendaki Gunung Merapi, pendaki bakal di blacklist tiga tahun
Status Gunung Merapi masih Waspada, pendaki dilarang mendaki saat HUT RI
BPPTKG DIY ungkap kubah lava baru muncul di Gunung Merapi
BPPTKG DIY: Kubah lava baru, pertanda Gunung Merapi masuki fase erupsi magmatik
Muncul kubah lava baru di Merapi, warga diimbau hindari radius 3 km dari puncak