100 Petugas Pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan di Kutai Barat Terserang ISPA
Hal itu diketahui setelah petugas kebakaran itu melakukan pemeriksaan.
Sekitar 100 orang petugas pemadam Karhutla gabungan di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, menjalani pemeriksaan kesehatan. Rata-rata, mereka menderita sakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
Pemeriksaan kesehatan dilakukan Kamis (26/9) kemarin, oleh mereka yang menyandang profesi kesehatan, yang peduli dengan kondisi kesehatan para petugas pemadam Karhutla di Kutai Barat.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
"Digelar bersama Dinas Kesehatan Kutai Barat, di posko penanggulangan Karhutla Kersik Luway," kata Kasi Rehabilitasi BPBD kabupaten Kutai Barat Seldas Limbong, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (27/9).
Pemeriksaan dilakukan mulai pukul 09.00 WITA. Hingga empat jam kemudian, tidak sedikit petugas pemadam Karhutla, memanfaatkan pemeriksaan kesehatan gratis itu, untuk mengecek kesehatan.
"Sekitar 100-an orang yang datang memeriksakan kesehatan. Rata-rata keluhan sakit menelan, demam, letih lesu, suara parau, batuk-batuk, dan sedikit sesak nafas," ujar Seldas.
"Tapi, ada yang tidak sempat memeriksakan kesehatan. Jadi, yang belum sempat, pemeriksaan diarahkan untuk berobat ke Puskesmas yang terdekat," tambah Seldas.
Dikonfirmasi terpisah, salah satu personel BPBD Kurai Barat Erwin Sutanto yang kerap ikut upaya pemadaman Karhutla menerangkan, petugas pemadam Karhutla gabungan telah bekerja 2-3 bulan terakhir memadamkan Karhutla.
"Sejauh ini, untuk fisik rata-rata masih tahan. Cuma memang, paling sering terkena sakit flu (influenza). Karena iya itu, kami sering menghirup asap waktu padamkan api," kata Erwin.
Baca juga:
Satwa Langka Ini Nyaris Terpanggang Api Karhutla di Kutai Barat
Wawancara Gubernur Riau: Api Sudah Padam Tapi Asap Masih Ada
Mereka yang Berjibaku Melawan Kebakaran Hutan
Menteri KLHK Klaim Kualitas Udara di Riau dan Kalimantan Tengah Membaik
Undang Tokoh dan Seniman, Jokowi Bahas Papua, Karhutla Hingga RUU KUHP
Bos Bappenas: Jika Ada Kabut Asap di Ibu Kota Baru Itu Dibawa Angin
Kabareskrim Pastikan Tak Ada SP3 Kasus Kebakaran Hutan