111 Warga Sragen Kena DBD, 2 Orang Meninggal dunia
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat dari awal tahun hingga 14 Januari 2019, terdapat kasus 111 penderita DBD dengan dua korban meninggal dunia.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat dari awal tahun hingga 14 Januari 2019, terdapat kasus 111 penderita DBD dengan dua korban meninggal dunia.
"Banyak penderita DBD meningkat. Maka dari itu kami minta Bupati atau Wali Kota gerakkan kader untuk penyuluhan kesehatan ke rumah tangga. Terutama genangan air sampah mulai dibersihkan," kata Ganjar Pranowo kepada wartawan, Rabu (16/1).
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
Dia menyebut untuk penanganan dalam waktu dekat, Ganjar memerintahkan Dinas Kesehatan Jateng, beserta Dinkes Kesehatan melakukan survei ke beberapa tempat yang marak terjangkit kasus DBD.
"Kalah butuh tindakan khusus nanti akan ada tindakan treatment untuk itu. Kami minta tim bergerak cepat dan mendata agar tidak ada korban banyak," ujarnya.
Terkait penetapan status KLB demam berdarah, Ganjar menerangkan jika keputusan itu sementara belum diambil.
"Nanti biar Dinas yang menghitung semuanya, apakah pada titik tertentu kita menetapkan KLB. Jika nanti syaratnya memenuhi, maka kami tidak akan ragu menetapkan situasi apapun," kata Ganjar.
Seperti diketahui, kasus DBD melanda Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Sejak 1 Januari hingga 14 Januari 2019, telah ditemukan 111 kasus DBD dengan dua kasus meninggal dunia.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menetapkan KLB DBD di Sragen. Dia mengatakan, ratusan kasus DBD tersebut ditemukan di 19 kecamatan.
Kesembilan belas kecamatan itu antara lain Kalijambe 5 kasus, Plupuh 1 kasus, Masaran 3 kasus, Kedawung 2 kasus, Gondang 1 kasus, Sambungmacan 3 kasus, Ngrampal 1 kasus, Sragen 2 kasus.
Kemudian Karangmalang 2 kasus, Sidoharjo 6 kasus, Tanon 6 kasus, Gemolong 11 kasus, Miri 10 kasus, Sumberlawang 15 kasus, Mondokan 21 kasus, Sukodono 3 kasus, Gesi 2 kasus, Tangen 11 kasus dan Jenar 6 kasus.
Baca juga:
28 Pasien DBD dari Sejumlah Daerah di Jateng Dirawat RSUD Semarang
Sembilan Orang Meninggal Akibat Demam Berdarah di Kediri
Gejala demam berdarah pada anak-anak, remaja, dewasa dan pertolongan pertamanya
Vaksin DBD bermasalah, Filipina denda perusahaan obat Prancis
Vaksin DBD bermasalah, Filipina minta ganti rugi Rp 1,1 Triliun
Filipina perintahkan penyelidikan vaksin DBD berbahaya