138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas
Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.
Meski virus ini bisa menularkan antar hewan, sejauh ini blm ada ternak yang dilaporkan mati.
- Viral Ancam Petugas Medis Puskesmas Leuwisadeng, Pria Ini Tertunduk Lesu di Kantor Polisi
- Viral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian
- Waspada Narkoba Mirip Prangko Bergambar Kartun Sasar Anak Sekolah, Satu Pengedar Ditangkap Polisi
- Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-Cirinya Ada Benjolan dan Lemas
Ratusan sapi di Lumajang terjangkit virus Lumpy Skin Diseases atau LSD atau biasa disebut penyakit lato-lato. Meski demikian, virus yang bisa menular antar hewan ternak ini belum ada yang dilaporkan mati.
Salah satu sapi yang terjangkit virus LSD adalah milik Sutomo, warga Desa Nogosari, Kecamatan Rowokangkung, Lumajang. Sapi tersebut mengalami benjolan berukuran bola pingpong yang tersebar di sekujur tubuhnya, terutama pada bagian leher.
Selain menimbulkan benjolan, sapi yang terpapar virus ini mengalami demam, lemas, dan berkurangnya nafsu makan.
“Kurang lebih seminggu, awalnya gak doyan makan kemudian muncul bentol-bentol di badan sapinya,” kata Sutomo pada Jum’at (22/2).
Sementara itu, pihak UPT Puskeswan setempat menyampaikan virus LSD menjangkit sapi melalui gigitan nyamuk dan lalat, serta penyebarannya cukup cepat di antara sapi-sapi yang berada dalam satu kandang.
“Penyebabnya ialah virus, faktor seperti nyamuk dan lalat. Gejala awal munculnya tidak mau makan lalu muncul benjol pada kulit, jadi saran saya kalau menemui benjolan pada badan ternak, segera menghubungi petugas,” kata drh Prista Octafebri, dokter hewan UPT Puskeswan Kunir.
Hingga kini, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, total sapi yang terpapar virus LSD di kabupaten setempat berjumlah 138 ekor.
“Kurang lebih ada 138 laporan mengenai penyakit LSD. Sudah ditangani dan sebagin besar sembuh, para peternak yang sapinya sakit LSD mengimbau untuk melaporkan ke petugas untuk dilakukan pengobatan,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Lumajang, drh Endra Novianto.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan kandang. Apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.
“Bagi yang masih sehat pencegahan vaksinasi menjaga kebersihan kandang dan penyebaran serangga sebagai penyebar LSD seperti nyamuk dan lalat,” tutupnya.