15 Kg lobster bertelur hendak diselundupkan lewat kargo pesawat
15 Kg lobster bertelur hendak diselundupkan lewat kargo pesawat. Lobster itu dikirim melalui jasa pengiriman kargo pesawat.
Balai Karantina Ikan Kelas 1 Bandara Internasional Ahmad Yani Kota Semarang, Jawa Tengah, menggagalkan penyelundupan 15 kilogram lobster dalam kondisi bertelur di Area Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU). Lobster itu dikirim melalui jasa pengiriman kargo pesawat.
"Total lobster yang akan dikirimkan melalui jasa pengiriman kargo adalah sebanyak 200 ekor atau 116 kilogram. Sedangkan total lobster bertelur yang dilarang untuk dikirim adalah sebanyak 34 ekor atau 15 kilogram," kata Kepala Seksi Pengawasan Pengendalian dan Informasi Balai Karantina Ikan Kelas 2 Semarang Sarwan di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/2).
Sarwan menjelaskan, penggagalan penyelundupan lobster berawal adanya empat kotak paket berisi lobster yang berasal dari Rembang. "Kasus itu terungkap hari ini sekira pukul 05.10 WIB tadi. Paket itu akan dikirim dengan pesawat Sriwijaya Air SJ-224 tujuan SRG–CGK (Semarang ke Cengkareng) pada pukul 08.20 WIB," terangnya.
Usai penangkapan, Sarwan mengungkapkan, Balai Karantina Ikan menyita barang bukti dan melakukan pelepasliaran di alam bebas atau habitat lobster di perairan Jepara yang akan dilakukan oleh pihak karantina ikan, PT Angkasa Pura I (Persero) dan pengirim yang bersangkutan.
"Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 dan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2012, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 56 tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting dan Ranjungan dari Wilayah Negara Republik Indonesia," tegasnya.
Sarwan membeberkan awalnya tim penyidik balai karantina ikan kesulitan untuk melakukan pengecekan. Sebab, tempat penyimpanan lobster yang bertelur dan tidak bertelur dijadikan satu wadah.
"Jenis lobster yang ditemukan ada tiga, yaitu mutiara, bambu dan pakistan. Untuk kisaran harga Rp 500 ribu sampai dengan Rp 800 ribu perkilo," bebernya.
Sarwan menambahkan, Balai Karantina Ikan bertugas melakukan pengecekan ulang terkait kebenaran isi jumlah dan jenis barang kiriman. "Barang kiriman ini belum sampai pengecekan mesin X-Ray, jadi pihak kami langsung ambil tindakan jika menemukan hal yang ganjal dari barang kiriman yang berjenis ikan sebelum masuk ke mesin X-Ray," pungkasnya.
Pihak karantina ikan dan PT Angkasa Pura I (Persero) sampai saat ini terus berupaya secara bersama untuk mencari dan menelusuri siapa sebetulnya pengirim lobster tersebut.
Baca juga:
Penumpang Garuda dibekuk saat selundupkan bibit lobster ke Singapura
Seekor kucing dan kosmetik diselundupkan lewat Pelabuhan Gilimanuk
Polisi gagalkan penyelundupan bibir jamur & lemak ayam di Gilimanuk
Gunakan truk tangki, peredaran 10 ton bawang selundupan digagalkan
Bea Cukai ungkap kasus penyelundupan KTP dan NPWP dari Kamboja
Bawa barang selundupan dari China, kapal kayu ditangkap TNI AL
Ratusan miras asal Malaysia ditemukan di Nunukan
-
Kapan Hari Tapir Sedunia diperingati? Tahukah Anda, tanggal 27 April diperingati sebagai Hari Tapir Sedunia? Ya, sejak tahun 2008 lalu, setiap tanggal 27 April menjadi momentum peringatan tersebut.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Bagaimana cara Bendungan Pleret mengatasi banjir di Semarang? Bendungan Pleret merupakan bendungan tertua di Kota Semarang Bendungan Pleret Semarang belakangan mencuri perhatian warga sekitar. Kini lokasi di sekitar pintu air bendungan itu digunakan oleh warga sekitar khususnya pemuda setempat untuk kegiatan “seluncuran”. Mereka berseluncur melalui permukaan bendungan yang landai dan licin.