17 Orang Jadi Tersangka Bentrokan Warga Antardesa di Tapanuli Selatan
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menetapkan 17 tersangka kasus bentrok antardesa di Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang terjadi Selasa (26/5) malam.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menetapkan 17 tersangka kasus bentrok antardesa di Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang terjadi Selasa (26/5) malam.
"Hingga saat ini sudah ada 17 orang yang ditetapkan menjadi tersangka pengeroyokan, dan tujuh di antaranya telah ditahan di Mapolres Tapsel," kata Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin di Medan, Senin (1/6). Dikutip dari Antara.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Benteng Van Der Wijk dibangun? Benteng Van Der Wijk didirikan pada tahun 1844-1848.
Kapolda mengatakan, bentrokan yang terjadi antara warga dua desa di Tapsel itu, disebabkan permasalahan sepele yang dilakukan oleh sekelompok anak-anak remaja.
Akibat bentrokan tersebut, satu rumah dan satu sepeda motor terbakar serta lima orang mengalami luka-luka. "Bentrokan yang terjadi di Tapsel akibat ditegur saat bermain senapan angin dan tidak terima atas teguran tersebut, sehingga menimbulkan pertengkaran antara dua desa," katanya pula.
Kapolda mengatakan, pihaknya akan terus berupaya meredam aksi-aksi serupa terjadi kembali, dengan mengaktifkan patroli skala besar dibantu dengan perkuatan dari unsur TNI.
"Secara umum di Deli Serdang, Labuhan Batu, Langkat, dan Medan menjadi tempat rawan aksi brutal. Saya sudah sampaikan kepada personel jajaran untuk mengaktifkan kembali perkuatan terpadu yaitu patroli skala besar dengan dibantu unsur TNI untuk mencegah aksi-aksi kenakalan remaja khususnya aksi geng motor," ujarnya pula.
Baca juga:
Dua Desa di Tapanuli Selatan Bentrok, Brimob Polda Sumut Dikerahkan Amankan Lokasi
Satu Orang Meninggal Dalam Bentrok Antar Warga di Keerom
6 Jenazah Korban Bentrokan Antarwarga di Flores Timur NTT Dimakamkan
Polisi Cari Akar Masalah Bentrokan Pengemudi Ojol & Debt Collector di Sleman
Kronologi Bentrokan Massa Pengemudi Ojol dengan Debt Collector di Yogyakarta
Polisi Sebut Lokasi Bentrokan Warga di Flores Timur Sudah Kondusif