17 Sekolah di Mukomuko Mulai Belajar Tatap Muka
Sebanyak 37 sekolah yang tersebar di sejumlah wilayah itu, sebelumnya mengadakan kegiatan belajar mengajar secara daring karena ada warga sekolah yang terjangkit virus corona jenis baru itu.
Sebanyak 17 di antara 37 Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu kembali mengadakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
“Kini sekolah yang kemarin tutup rata-rata sudah buka lagi, jumlahnya sebanyak 17 sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Ruslan di Mukomuko dilansir Antara, Selasa (9/2).
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Siapa yang mendukung Mukini untuk belajar? Berkat dukungan sang majikan, Mukini semakin semangat meraih cita-citanya.
-
Di mana Muhid Ruslan belajar melukis dan menekuni bakatnya? Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Bagaimana Pupuk Indonesia membantu UMKM binaan agar naik kelas? Ketua PIKA-PI Group, Tata Rahmad Pribadi menyampaikan bahwa, Pupuk Indonesia bersama PIKA-PI mendorong UMKM binaan, khususnya yang bergerak di bidang wastra (kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara) untuk naik kasta dan go internasional.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Bagaimana proses belajar mengajar di Sekolah Dalang Keraton Mangkunegaran? Materi pengajarannya disampaikan dalam bentuk teori dan praktik. Pada awal pertemuan, para siswa diberi naskah beserta contohnya. Selanjutnya mereka diberi dasar-dasar seni pewayangan seperti sulukan, sabetan, dan dhondhogan. Tahapan belajarnya ada empat tahap yaitu tahap awal (purwa), tahap pertengahan (madya), tahap akhir (wasana), dan tahap wredawarna.
Sebanyak 37 sekolah yang tersebar di sejumlah wilayah itu, sebelumnya mengadakan kegiatan belajar mengajar secara daring karena ada warga sekolah yang terjangkit virus corona jenis baru itu.
Dia memastikan sejumlah warga sekolah, baik siswa, guru, maupun staf yang sebelumnya dinyatakan terjangkit virus corona saat ini telah sembuh atau tidak menjalani isolasi mandiri.
Ia mengatakan belasan sekolah tersebut harus mengadakan belajar tatap muka sebagai tindak lanjut bagi siswa kelas tinggi yang akan melaksanakan ujian dan melaksanakan program les.
Selain itu, menurutnya, paling tidak menjelang ujian kenaikan kelas, sekolah di daerah ini harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan mereka memproses kenaikan dan kelulusan siswa.
Terkait dengan pelaksanaan ujian sekolah tahun ini, pihaknya sampai sekarang belum menerima petunjuk secara teknis dari pemerintah pusat untuk melaksanakannya.
Ia mengatakan sekarang ini masih ada 20 SD hingga SMP di daerah ini yang masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring karena masa isolasi warga di sekolah ini yang terjangkit virus corona belum berakhir.
Selain itu, ada sejumlah sekolah di daerah ini yang mengadakan belajar secara daring karena belum siap menyediakan alat perlindungan diri (APD) untuk siswanya.
Baca juga:
Komite Sekolah di Kapuas Hulu Sepakat & Siap Tanggung Jawab Gelar Sekolah Tatap Muka
Gubernur Bakal Buka Sekolah Jika 1 Juta Orang di Sumsel Vaksinasi Covid-19
PPKM Diberlakukan, Jumlah Sekolah Siap Belajar Tatap Muka Tinggal 14 Persen
Mendikbud Sebut Baru 15 Persen Sekolah Menerapkan Pembelajaran Tatap Muka
13 Guru Positif Covid-19, Lima Sekolah di Solok Selatan Diliburkan