2 Kali mangkir diperiksa, 6 tersangka Diksar UII akan dijemput paksa
2 Kali mangkir diperiksa, 6 tersangka Diksar UII akan dijemput paksa. Ancaman itu diberikan setelah keenamnya dua kali mangkir dalam pemeriksaan di Mapolres Karanganyar.
Polres Karanganyar mengancam untuk menjemput paksa enam tersangka kasus kekerasan dalam Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia (Diksar Mapala UII) Yogyakarta. Ancaman itu diberikan setelah keenamnya dua kali mangkir dalam pemeriksaan di Mapolres Karanganyar.
Pada pemeriksaan Senin (15/5) lalu, keenam tersangka DK, NAI alias K, HS alias G, TN alias M, RF alias K, dan TAR alias L serta penasehat hukum tak satupun yang datang. Hari ini Jumat (19/5), hingga batas waktu yang diberikan pukul 16.00 WIB mereka kembali tak menampakkan batang hidungnya.
Atas ketidakhadiran enam tersangka dan penasehat hukum tersebut Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak mengatakan segera melakukan konsolidasi dengan pihak terkait.
"Kami akan segera melakukan, merumuskan tindak lanjut penyidikan berikutnya. Termasuk upaya pemanggilan paksa penangkapan, penahanan terhadap keenam tersangka. Supaya penyidikan yang kita lakukan berjalan efektif dan efisien," kata Ade Safri kepada wartawan.
Ia menambahkan, surat pemanggilan pemeriksaan kepada tersangka hanya dilakukan dua kali saja. Selanjutnya akan diupayakan pemanggilan paksa atau penangkapan. Ia berharap upaya paksa pemanggilan bisa secepatnya dilakukan, kalau perlu dalam minggu ini.
"Semoga upaya paksa yang kita lakukan nanti tidak sampai Senin. Jadi tidak perlu datang capek-capek, kita yang akan kita jemput," tegasnya.
Terkait adanya permintaan penundaan pemeriksaan yang diajukan penasehat hukum, Ade menyebut bahwa, tidak ada alasan sedikitpun yang logis, wajar dan bertanggung jawab untuk menunda pemeriksaan enam tersangka dugaan penganiayaan yang menewaskan tiga peserta Diksar Mapala UII itu.
Ade juga yakin surat panggilan yang dilayangkan telah sampai ke tangan para tersangka. Sebab, surat panggilan kepada masing-masing tersangka dikirim ke empat tempat. Selain ke tempat tinggal asal, polisi juga melayangkan panggilan melalui rektorat, kantor mapala dan tempat kos.
"Jadi kalau ada kendala teknis, surat panggilan belum diterima itu bukan alasan," ucapnya.
Baca juga:
Pengacara tak hadir, sidang perdana kasus Diksar Mapala UII ditunda
Polisi tetapkan 6 tersangka baru kasus Diksar Mapala UII
Enam tersangka menyiksa dan memukuli peserta Diksar UII
Tersangka Diksar UII sebut wajar hajar korban karena keadaan dingin
Ada adegan 'smackdown' dalam rekonstruksi Diksar Mapala UII
Polisi sebut tersangka baru Diksar Mapala UII ada 5 orang
Berkas dinyatakan lengkap, pelaku aniaya Mapala UII segera disidang
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Kapan acara silaturahmi Forkopimda Banyuwangi dengan mahasiswa diadakan? Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi menggelar silaturahmi dengan organisasi mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Banyuwangi, di Mapolresta Banyuwangi, Selasa (18/7/23).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapa saja yang hadir di acara silaturahmi Forkopimda Banyuwangi dengan mahasiswa? Acara silaturahmi ini dihadiri oleh perwakilan organisasi mahasiswa PMII, HMI, GMNI, IMM, dan BEM dari berbagai perguruan tinggi di Banyuwangi. Hadir pula Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Millewa, Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Inf Eko Julianto, serta perwakilan dari Forkopimda lainnya.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.