2 Kapal Dibakar, Nelayan Tradisional & Pengguna Pukat Harimau di Bengkulu Bentrok
"Kejadiannya malam tadi ada konflik kapal trawl tapi entah kenapa nelayan kami yang jadi korban. Dua unit kapal kami dibakar di dermaga. Itulah sebabnya kami di sini, hampir seluruh nelayan pesisir kami siap membela teman kami," kata Saparudin.
Nelayan tradisional dan pengguna pukat harimau bentrok di Malabero, Bengkulu. Kondisi perkampungan nelayan tradisional di Malabero mencekam usai pembakaran dua unit kapal nelayan tradisional yang dibakar oleh nelayan pengguna pukat harimau atau trawl di Pulau Baai hari ini.
Ketua RT 09, Kelurahan Maleboro, Saparudin mengatakan awal mula kejadian ini diakibatkan konflik antara nelayan Malabero dengan nelayan trawl Pulau Baai yang berujung pembakaran dua kapal nelayan tradisional.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
"Kejadiannya malam tadi ada konflik kapal trawl tapi entah kenapa nelayan kami yang jadi korban. Dua unit kapal kami dibakar di dermaga. Itulah sebabnya kami di sini, hampir seluruh nelayan pesisir kami siap membela teman kami," kata Saparudin seperti dikutip Antara, Jumat (5/4).
Konflik ini, menurutnya, sudah kesekian kalinya antara nelayan Malabero dengan pengguna trawl hingga berujung bentrok. "Kami juga heran kenapa trawl masih bisa beroperasi, sedangkan ada undang - undangnya trawl itu tidak boleh. Sekarang kami tidak tau kelanjutannya ini gimana," ujarnya.
Sebelumnya, dua unit kapal nelayan tradisional diduga digiring ke pinggir dermaga dan dibakar saat sedang melaut pada Jumat dini hari.
"Anak saya ikut dalam kapal yang sedang melaut dan kapalnya di bakar, sekarang anak dan ponakan saya diamankan di Polda Bengkulu," kata ibu korban kapal yang dibakar, Syamsiar.
Syamsiar mengatakan, warga nelayan Malabero berkumpul sekitar pukul 11.00 WIB setelah mendengar kabar tersebut dan bersiap menjemput nelayan yang kapalnya dibakar.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Bengkulu, AKBP Prianggodo Heru, mengatakan akan melakukan tindakan hukum dan segera menindak pembakaran dua unit kapal tradisional.
"Saya harap masyarakat kampung nelayan lebih bersabar, tahan emosi, saya akan segera lakukan tindakan hukum terkait ini," ujarnya.
Kendati demikian, pihak aparat akan selalu melakukan pengamanan dengan melakukan koordinasi di beberapa titik, agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terkait bentrokan ini.
Baca juga:
Nelayan di Bone Ketahuan Simpan Luluhan Jeriken Bom Ikan
Kapal Rusak, Nelayan di Meulaboh Terombang Ambing di Laut Selama 2 Hari
Relawan Juluki Jokowi Sebagai Bapak Nelayan
Wiranto Kaget Nelayan Bisa Kantongi Rp 5 Juta per Hari
Nelayan Kini Bisa Pinjam Modal Usaha Lewat DanaLaut
16 Nelayan Indonesia Masih Ditahan di Malaysia