Nenek 50 Tahun Jadi Korban Begal Payudara di Terowongan Tol Desari Depok

Korban diketahui berinisial I (50). Erna, cucu korban, mengatakan, saat itu neneknya hendak pulang ke rumah seusai membeli makanan. Dia pulang jalan kaki seorang diri dari rumahnya.

Meskipun Erna sudah menawarkan diri untuk mengantar sang nenek pulang, namun korban menolak.

Meskipun Erna sudah menawarkan diri untuk mengantar sang nenek pulang, namun korban menolak.

"Malam kemarin jam 19.30 nenek mau pulang karena mau nyalain lampu dan mau kasih makanan ke suaminya, kebetulan dia habis beli makanan. Kita sudah nawarin buat anter tapi nenek nggak mau karena dia pikir dia sudah biasa bolak balik," katanya, Selasa (20/2).

"Kita nawarin mau anter karena posisi warung nasi uduk sama warung seblak yang biasa jualan itu lagi tutup semua. Dan posisi lampu jalan pinggir tol itu mati semua, sampai ke terowongan pun mati," akunya.

Korban pun nekat pulang sendirian. Dia melihat ada orang sedang duduk di motor dekat pohon. Tiba-tiba saat jalan, orang tersebut langsung meremas payudaranya.

"Pas nenek jalan sebelum terowongan dan lewatin pohon memang ada orang lagi duduk di situ pakai motor. Begitu nenek jalan sampai pertengahan terowongan, tiba-tiba orang tadi ngeremas payudara nenek sambil bilang 'montok banget'," ungkapnya.
Korban pun kaget. Pelaku langsung lari menggunakan motor dengan kecepatan tinggi. Korban mengaku tidak ingat pelaku mengendarai motor apa.

"Orang itu kabur begitu ada motor lain yang mau lewat terowongan juga. Kita tanya pelaku pakai motor apa tapi nenek nggah ngeh. Dia cuma inget orang itu pake jaket shoopee," katanya.

Peristiwa serupa pun p ernah terjadi di sebuah bengkel, Jalan Putri Tunggal, Harjamukti, Cimanggis, Depok. Korban adalah istri pemilik bengkel. Peristiwa terjadi pada Senin (19/2) siang saat korban sedang masak.

Korban yang kaget langsung teriak dan cerita pada suaminya. Pelaku pun dikejar dan berhasil ditangkap.

Namun diketahui bahwa pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Korban sudah diminta untuk membuat laporan namun tidak mau.

"Korban diarahkan membuat laporan ke polsek namun tidak mau. Kemudian pelaku dilepaskan oleh RT karena pelakunya mengalami gangguan jiwa," pungkasnya.