2 Korban Penyerangan Mapolsek Ciracas Akan Jalani Operasi Pengambilan Benda Asing
"Dengan menggunakan teknologi FACE, alat bronkoskopi karena lokasinya ada di dinding belakang maksila dan dinding belakang anatomik sehingga memerlukan alat khusus untuk pasien ini untuk pengambilan gotrinya."
Dua anggota polisi Bripda Dimas dan Bripka Tukim, menjadi korban dalam penyerangan Mapolsek Ciracas beberapa waktu lalu. Keduanya yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dalam waktu dekat akan menjalani operasi.
"Karena secara anatomi hasilnya bagus, kita harapkan ada peningkatan fungsinya. Direncanakan operasi pengambilan benda asing ini nanti dilaksanakan tanggal 25 September," kata Kepala RSPAD, Letjen TNI Bambang Dwi Haso saat jumpa pers di Mako Puspom TNI AD, Rabu (23/9).
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Apa yang dilakukan Leon Dozan saat di Polres Jakarta Pusat? Polres Metro Jakarta Pusat mengundang Leon Dozan dalam konferensi pers pada Jumat (17/11). Leon terlihat murung, mengenakan baju tahanan dengan tangannya terbelenggu besi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa saja jenis PPKS yang ditemukan di Jakarta? Contoh PPKS yang dijangkau adalah manusia gerobak, manusia silver, pengemis, dan badut.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gedung Pakuan? Gaya bangunannya masih berarsitektur lawas, dengan dominan cat berwarna putih di tiap sisinya. Banyaknya pilar di sana juga mengindikasikan bahwa bangunan ini didirikan pada abad ke-19, sesuai misi tata kota kolonial Belanda yakni Indische.
"Dengan menggunakan teknologi FACE, alat bronkoskopi karena lokasinya ada di dinding belakang maksila dan dinding belakang anatomik sehingga memerlukan alat khusus untuk pasien ini untuk pengambilan gotrinya," tambahnya.
Saat ini, kondisi keduanya dalam keadaan sadar dan kesehatannya terus dipantau perawat.
"Kondisi pagi ini pasien sadar penuh kemudian hasil bronskospi ada perbaikan secara anatomi tapi secara fungsi masih ditemukan fisusnya 1/60. Artinya benda yang harus kelihatan jarak 60 meter, pasien ini baru bisa melihat dalam jarak satu meter," terangnya.
58 Personel TNI AD Ditetapkan Tersangka
Sebelumnya diberitakan, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad), Letjen TNI Dodik Widjanarko, menjelaskan dari hasil pemeriksaan terhadap 95 personel yang terdiri dari 39 kesatuan, ditetapkan sebanyak 58 personel TNI AD sebagai tersangka.
"Jumlah tersangka oknum TNI Angkatan Darat saat ini sebanyak 58 orang dari 26 satuan. Sebanyak lima orang personel dimintai keterangan. Dari lima orang personel tersebut satu orang sudah dinaikkan statusnya sebagai tersangka dan yang sisanya tetap dilakukan pendalaman," kata Dodik.
Lebih lanjut, Dodik mengatakam bahwa pemeriksaan terhadap para tersangka, saksi-saksi maupun alat bukti masih terus berjalan guna menata dan melengkapi berkas perkara yang masih dalam proses pemberkasan.
"Penyelidikan masih terus berjalan sampai perkaranya semua selesai, tuntas dan berkas perkara dilimpahkan ke oditur militer," jelasnya.