2 Petani di OKU Selatan Duel Gara-gara Ayam Kate, Satu Orang Tewas
Adu mulut berakhir dengan perkelahian. Korban mencabut parang dan berusaha membacok pelaku. Namun, parang itu berhasil direbut pelaku dan membacok korban mengenai pipi.
Dua petani asal Kecamatan Kisam Tinggi, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, terlibat duel. Satu orang tewas dan satunya lagi menyerahkan ke kantor polisi.
Korban adalah Nanda (30) warga Desa Tenang dan pelaku bernama Herlan (50). Pelaku Herlan kini ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Peristiwa itu bermula saat korban mendatangi rumah pelaku di Desa Ulak Pandan, Kecamatan Kisam Tinggi, Senin (7/12) sore. Sambil membawa sebilah parang, korban datang dengan emosi.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
Korban bermaksud menanyakan tentang indukan ayam jenis kate yang dipinjam pelaku. Terjadi salah paham antara keduanya sehingga terlibat percekcokan.
Adu mulut berakhir dengan perkelahian. Korban mencabut parang dan berusaha membacok pelaku. Namun, parang itu berhasil direbut pelaku dan membacok korban mengenai pipi.
Luka cukup besar membuat korban tersungkur. Ketika itulah, pelaku memanfaatkan keadaan dengan membacok korban secara membabi buta dan mengenai tangan, punggung, dan leher. Korban pun tewas di tempat.
Kasatreskrim Polres OKU Selatan AKP Apromico mengungkapkan, tersangka menyerahkan diri ke kantor polisi didampingi keluarga. Selanjutnya, petugas mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.
"Tersangka menyerahkan diri setelah kejadian. Dia mengakui perbuatannya," ungkap Apromico, Selasa (8/12).
Dari keterangan tersangka, pembunuhan itu dilatarbelakangi masalah ayam kate. Hanya saja, tersangka mengaku korban lebih dulu menantang dan berusaha membacoknya.
"Tersangka membunuh dengan parang milik korban yang direbutnya. Masalahnya gara-gara ayam," ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara. Barang bukti diamankan sebilah parang panjang 25 centimeter beserta sarung dan potongan drigen yang digunakan tersangka membersihkan darah di parang tersebut.
"Sejauh ini situasi aman dan kondusif, tapi terus dipantau petugas," pungkasnya.
Baca juga:
Lansia di Soreang Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat dan Mulut Dilakban
Pembunuhan Sepupu oleh Bapak dan Anak di Prabumulih Dipicu Masalah Ayam
Bapak dan Anak di Prabumulih Keroyok Sepupu Hingga Tewas di Tempat
Ribut Karena Wanita, Rasid Tikam A hingga Tewas di Tangerang
China Eksekusi Mati Pria Pembunuh Dua Murid Sekolah Dasar Pada 2018