200 Ribu buruh bakal ikut demo besar 2 Desember
200 Ribu buruh bakal bergabung dalam demo besar 2 Desember. Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, mogok nasional tersebut juga akan melakukan setop produksi di 20 provinsi dan 250 kabupaten atau kota, dengan melibatkan hampir satu juta buruh. Sedangkan lebih dari 200 ribu buruh diprediksi berunjuk rasa di ibu kota.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan melakukan aksi 'Mogok Nasional' pada 2 Desember nanti. Rencana tersebut semula akan berjalan pada 2 November lalu.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, mogok nasional tersebut juga akan melakukan setop produksi di 20 provinsi dan 250 kabupaten atau kota, dengan melibatkan hampir satu juta buruh. Sedangkan lebih dari 200 ribu buruh diprediksi Iqbal bakal melakukan unjuk rasa di ibu kota pada saat mogok nasional 2 Desember.
"Khusus buruh se-Jabodetabek dan Karawang, lebih dari 200 ribu buruh pada saat mogok nasional 2 Desember. Massa akan bergerak unjuk rasa di Istana dengan titik kumpul di bundaran HI. Sedangkan mogok nasional buruh di 19 Propinsi lainnya dilakukan di kawasan industri dan kantor gubernur masing-masing," kata Iqbal dalam keterangan tertulis diterima merdeka.com, Rabu (23/11).
Menurut Iqbal, ada tiga poin yang disuarakan para buruh pada 2 Desember tersebut. Pertama meminta peraturan pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 mengenai upah murah direvisi.
"Kedua, naikan UMP/UMK 15-20 persen. Dan ketiga, penjarakan sekarang juga tersangka Ahok penista agama sebagaimana tersangka-tersangka sebelumnya demi tegaknya supremasi hukum," ujar dia.
Iqbal mengatakan, poin-poin yang diminta buruh sebenarnya sudah lama diteriakan. Termasuk menolak penggusuran dan reklamasi yang merusak lingkungan hidup serta sarat aroma korupsi sebagaimana juga buruh dari dulu meminta KPK memeriksa Ahok atas dugaan korupsi di RS Sumber Waras, Lahan Cengkareng dan reklamasi Teluk Jakarta. "Tetapi teriakan buruh ini tak pernah ada tanggapan," ujarnya.
Iqbal menambahkan, mogok buruh nasional nantinya bakal bergabung dengan aksi unjuk rasa mendesak kasus dugaan penistaan agama dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diprakarsai Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia. Menurut dia, aksi itu dilakukan bersamaan karena ada irisan isu dan kepentingan yang sama yaitu menegakkan supremasi hukum dan rasa keadilan.
"Menegakkan supremasi hukum dan rasa keadilan,menolak upah murah, menolak penggusuran yang melaggar HAM dan menolak reklamasi yang merusak lingkungan. Di seluruh dunia, perjuangan serikat buruh adalah upah layak, HAM, lingkungan, dan tegaknya hukum (rechstat). Inilah esensi mogok nasional 2 Desember oleh buruh," pungkasnya.
Baca juga:
Bareskrim usut dugaan makar aksi demo 25 November dan 2 Desember
Kapolri Tito diminta tidak gegabah keluarkan informasi makar
Ramai-ramai pasang badan jika ada yang gulingkan Jokowi
Upaya polisi tangkal ancaman makar tunggangi demo Ahok
Busyro sebut aksi 2 Desember tak jelas, beda dengan 4 November
Busyro Muqoddas: Jika sasar Jokowi, aksi 2 Desember sudah melenceng
Ketum PAN minta kader tak ikut demo 25 November dan 2 Desember
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.