22 Korban Banjir Bandang Sentani Diserahkan ke Keluarga
Ada 80 jumlah korban yang diterima di RS Bhayangkara Papua. 73 korban tercatat dari Posko Induk Sentani dan 7 jenazah dari korban longsor.
Tim DVI Polri berhasil mengindentifikasi korban banjir bandang yang menerjang Sentani Provinsi Papua. Hingga saat ini sudah 22 jenazah korban banjir bandang diserahkan Tim DVI Polri kepada pihak keluarga.
"Dari beberapa jenazah yang diterima, Polri sudah melakukan identifikasi dan sudah menyerahkan 22 jenazah kepada pihak keluarga korban. Rencananya hari ini hasil identifikasi tim DVI akan diserahkan kembali," kata Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/3).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Dedi mengatakan, ada 80 jumlah korban yang diterima di RS Bhayangkara Papua. 73 korban tercatat dari Posko Induk Sentani dan 7 jenazah dari korban longsor.
Dedi juga mengungkapkan, hingga hari ini tim SAR masih terus melakukan evakuasi korban bencana tersebut.
Sebelumnya Mabes Polri telah mengirimkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk ikut membantu mengidentifikasi korban tewas akibat banjir bandang Sentani, Jayapura, yang berada di Rumah Sakit Bhayangkara Papua.
Hingga pukul 15.00 WIB, banjir bandang yang terjadi di Sentani, Jayapura, Papua pada Sabtu (16/3) pukul 21.30 waktu setempat telah menyebabkan 79 jiwa meninggal dunia dan 43 jiwa belum ditemukan. Ke-72 jiwa korban meninggal teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sisanya berada di Kota Jayapura.
Terkait dengan korban hilang, 34 jiwa diidentifikasi di Kampung Milimik Sentani, 6 di Komplek Perumahan Inauli Advent dan 3 di Doyo Baru. Demikian disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/3).
Sementara itu, 4.728 jiwa mengungsi di 6 titik pos penampungan. Jumlah penyintas terbesar, yaitu 1.450 jiwa terdapat di BTN Gajah Mada. Kelima pos penampungan lainnya berlokasi di Posko Induk Gunung Merah menampung 1.273 jiwa, BTN Bintang Timur 600 jiwa, Sekolah HIS Sentani 400 jiwa, SIL Sentani 300 jiwa, dan Doyo Baru 203 jiwa.
Sementara itu, 11.725 keluarga terdampak akibat banjir bandang yang dipicu oleh hujan ekstrem berlangsung selama 7 jam tersebut. Upaya penanganan pemerintah daerah setempat telah dilakukan sejak hari pertama pascabanjir bandang.
Pos Komando yang didirikan di Kantor Bupati Jayapura telah melayani korban luka dan terdampak melalui pelayanan medis maupun dapur umum. Pelayanan medis telah didukung kembali oleh operasional rumah sakit yang telah berfungsi kembali, seperti RSUD Yowaris, sedangkan RS Dian Harapan, RS Bhayangkara, RS Abepura dan RS Aryoko difungsikan sebagai rumah sakit rujukan.
Pemerintah daerah setempat bersama dinas terkait, TNI dan Polri melakukan upaya pemulihan dini seperti pembersihan kayu gelondongan, bebatuan, puing-puing dan material lain dengan alat berat. Di samping itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura mengerahkan 4 unit ekskavator, 4 wheel loader (traktor dengan roda karet untuk mengangkut material), dan 10 dump truck (truk jungkit) untuk pembersihan ruas Jalan Nasional Jayapura-Sentani-Kemiri sepanjang 70 km yang tertutupi lumpur dan pohon tumbang.
Banjir bandang ini menerjang sembilan kelurahan dengan tiga Tiga kelurahan yang mengalami kerusakan parah adalah Dobonsolo, Doyo Baru dan Hinekombe. Kesembilan kelurahan yang terdampak adalah Kelurahan Dobonsolo, Hinekombe, Hobong, Ifale, Ifar Besar, Keheran, Sentani Kota, Sereh, dan Yobhe.
Banjir menyebabkan rumah rusak berat 350 unit dan rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani 211 unit. Sejumlah fasilitas umum juga mengalami rusak berat, yaitu sekolah 8 unit, tempat ibadah 3 unit, drainase 8 unit dan jembatan 3 unit.
Terkait dengan penanganan pascabanjir, Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi) telah memerintahkan BNPB segera mengevakuasi korban bencana banjir bandang. Prioritas evakuasi bertujuan untuk menghindari bertambahnya jumlah korban meninggal duni dan luka-luka. Di samping itu Jokowi memerintahkan penghijauan dan penanaman kembali hutan di hulu sungai yang bermuara di Danau Sentani.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo telah melaporkan kepada presiden terkait dampak bencana dan penanganan darurat saat ini. BNPB dan kementerian/lembaga terkait sudah berada di lokasi untuk memberikan pendampingan dan bantuan kepada pemerintah daerah setempat.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
79 Jiwa Meninggal Dunia dan 43 Hilang Pascabanjir Bandang Sentani
Korban Tewas Banjir di Sentani Kembali Ditemukan, Total Menjadi 70 Orang
Dramatis, TNI Selamatkan Bayi Terjepit Kayu Saat Banjir di Sentani
Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Jayapura Mencapai 61 Orang
BNPB Berikan Penjelasan Terkait Banjir Bandang di Sentani
Dahsyatnya Banjir Bandang Sentani, Sapu Rumah Hingga Pesawat
Jokowi soal Banjir Sentani: Penanganan, Evakuasi Secepat-Cepatnya