24 jam tenggelam di waduk, 2 pemuda Boyolali belum ditemukan
Keduanya sedang memancing. Tenggelam saat hendak menepi lantaran hujan deras.
Sudah lebih dari 24 jam, Andri Wiranto (25) dan Muhammad Arifin (23) tenggelam di Waduk Cengklik Boyolali, Jawa Tengah. Upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan hingga Jumat (20/2) sore belum membuahkan hasil.
"Masih nihil mas. Kami masih melakukan pencarian dan penyisiran dengan perahu karet LCR (Landing Craft Rubber). Kami juga sudah melakukan penyelaman," ujar Humas Basarnas SAR Solo, Yohan Tri Anggoro kepada wartawan.
Menurut Yohan minimnya petunjuk dan ciri-ciri korban, membuat proses pencarian kurang maksimal. Bahkan belum ada petunjuk sedikitpun yang menguatkan keberadaan korban.
Berbagai metode pencarian, sudah dilakukan oleh tim Basarnas, sejak korban dinyatakan tenggelam pada Kamis sore. Pihaknya juga melibatkan Kepolisian, TNI, SAR HNC, SRU, KRI, TAGANA Solo, SAR Karanganyar dan Klaten.
"Saat ini kami juga mengerahkan sejumlah penyelam untuk mencari keberadaan korban," ucapnya.
Meski kondisi air cukup tenang dan cuaca cerah, namun upaya pencarian belum membuahkan hasil. Minimnya informasi mengenai ciri-ciri serta pakaian yang dikenakan oleh korban juga menyulitkan proses pencarian. Padahal itu sangat penting untuk membantu para petugas yang melakukan penyelaman di dasar waduk.
Petugas Basarnas, Tri Puji menambahkan lokasi tempat jatuhnya korban tersebut di bawahnya cukup banyak vegetasi, yang juga menjadi faktor kendala pencarian.
"Saat musim kemarau air tidak sampai pada lokasi tersebut dan lokasi itu biasa digunakan oleh petani untuk bercocok tanam," tuturnya.
Sejumlah saksi mata mengatakan, keduanya terjatuh dari perahu getek yang ditumpanginya, saat mancing di waduk Cengklik Boyolali. Hingga Kamis petang keduanya belum ditemukan. Tim SAR dibantu warga sekitar menghentikan pencarian, lantaran hujan deras dan cuaca buruk serta gelap.
Peristiwa nahas tersebut terjadi saat keduanya memancing dengan perahu gethek yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir waduk.
Namun saat keduanya hendak kembali ke darat, Arifin terjatuh dari getek. Andri yang berusaha menolong dengan bambu pendorong getek, justru ikut terjatuh. Karena tak bisa berenang, keduanya tak berhasil menyelamatkan diri.
Celakanya, perahu getek tertiup angin kencang dan menjauh dari keduanya. Warga setempat yang melihat kejadian tersebut langsung melapor ke Polsek Sambi dan Basarnas SAR Solo. Sekitar pukul 14.00 WIB, tim SAR dibantu TNI dan warga tiba di lokasi untuk melakukan pencarian. Namun hingga menjelang petang, kedua korban tak ditemukan.
Baca juga:
Dua pemuda hilang tenggelam saat mancing naik perahu getek di waduk
3 Hari hanyut di Sungai Brantas, jasad Yusuf ditemukan tak bercelana
Lagi buang air besar, nelayan di Papua hilang terseret arus
Air meluap, 1 penambang emas Gunung Rosa tewas tenggelam 4 hilang
-
Apa ciri khas Sego Tempong Boyolali? Di Boyolali, makanan Sego Tempong sudah diadaptasi sesuai dengan lidah warga Jateng. Uniknya lagi, lauk sego tempong di salah satu warung makan di Boyolali itu adalah iga sapi yang pedas.
-
Kapan Angga pindah ke Boyolali? Pindah dari Jakarta ke Boyolali pada tahun 2004, Angga mengaku sekeluarga tinggal di bekas kandang kambing milik kakeknya.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kenapa Gendar Pecel di Boyolali makin langka? Gendar Pecel sendiri merupakan kuliner yang begitu populer di Salatiga, Boyolali, dan Solo. Seiring berjalan waktu, keberadaan kuliner ini makin langka karena bersaing dengan menjamurnya ragam kuliner baru.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata Boyolali? Boyolali, sebuah kabupaten kecil yang terletak di Jawa Tengah, yang tidak sebesar kota-kota besar di sekitarnya seperti Solo. Namun, Boyolali memiliki keindahan alam yang tak kalah menarik dari daerah lain.