25 Februari 2021, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter
Dia menerangkan BPPTKG Yogyakarta sampai saat ini masih menilai aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. BPPTKG masih memertahankan status Siaga (Level III) pada Merapi dengan bahaya yakni dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung.
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awanpanas guguran pada Kamis (25/2). Awanpanas guguran ini memiliki jarak luncur 1.500 meter dari puncak Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan, awanpanas guguran terjadi pada pukul 16.52 WIB. Awanpanas guguran mengarah ke sisi barat daya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
"Estimasi jarak luncur (awan panas) 1.500 meter ke arah barat daya. Tinggi kolom awan panas tak teramati lantaran kondisi puncak gunung yang berkabut," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/2).
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 37 mm & durasi 115 detik," sambung Hanik.
Dia menerangkan BPPTKG Yogyakarta sampai saat ini masih menilai aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. BPPTKG masih memertahankan status Siaga (Level III) pada Merapi dengan bahaya yakni dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung.
Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan - barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Untuk lontaran material vulkanik manakala terjadi letusan eksplosif mampu mencapai radius 3 kilometer dari puncak. Maka dari itu, BPPTKG merekomendasikan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.
Selain itu, pelaku wisata diimbau tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Merapi.
Baca juga:
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas dan Lava Pijar ke Arah Barat Daya
Volume Kubah Lava Baru Gunung Merapi Mencapai 426.000 Meter Kubik
Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar Sejauh 800 Meter
Alat Peringatan Dini Lahar Hujan Gunung Merapi Rusak Tertimpa Pohon
Gunung Merapi Muntahkan Tujuh Kali Guguran Lava