26 Kasus Perdagangan Orang di Jateng Terbongkar, Ada 1.237 Warga Jadi Korban
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng)mengungkap 26 kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menetapkan 33 tersangka dalam satu pekan, dari 6 Juni sampai dengan 12 Juni 2023. Total ada 1.237 korban dari kasus-kasus tersebut.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng)mengungkap 26 kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menetapkan 33 tersangka dalam satu pekan, dari 6 Juni sampai dengan 12 Juni 2023. Total ada 1.237 korban dari kasus-kasus tersebut.
"Dari 33 tersangka, 23 orang dijadikan tersangka karena memberangkatkan pekerja migran secara ilegal. Sedangkan 10 orang berada di perusahaan penyalur perorangan pekerja migran ilegal. Motif dari pada tersangka semuanya sama, untuk mencari keuntungan dari mengirim masyarakat kita ke luar negeri," kata Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abioso Seno Aji, Senin (12/6).
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Johanson Ronald Simamora menyebut, ribuan korban tertipu dengan janji pelaku. Bahkan para korban yang sudah sampai tujuan negara itu mendapatkan perlakuan buruk saat bekerja, atau mendapatkan pekerjaan tidak sesuai yang dijanjikan.
"Mereka 1.137 korban yang sudah diberangkatkan atau di luar negeri juga ada yang telah melaporkan ke kedutaan, kalau mendapat perlakuan buruk. Kami sudah koordinasi dengan Interpol dan Bareskrim untuk penanganan lebih lanjutnya," ungkap Johanson.
Modus pelaku dengan mendirikan perusahaan tanpa izin tanpa dilengkapi lokasi. Kemudian memalsukan dokumen-dokumen seperti visa para pekerja migran.
"Seperti yang didapati di Polresta Pati, tersangka sebelumnya pernah tertangkap kasus yang sama TPPO. Mereka ini mengirim pekerja migran ke Malaysia, Singapura, tapi visanya turis," jelasnya.
Salah seorang pelaku asal Kebumen, Wiwik (37) mengaku telah memberangkatkan lebih dari 10 orang ke luar negeri. Ia telah menjadi agen penyalur pekerja migran sejak 2014.
"Yang sudah saya berangkatkan lumayan banyak. Lebih dari 10 orang. Tapi saya enggak nawarin, memang mereka sendiri yang nyariin saya, minta disalurkan karena saya punya pengalaman kerja sukses di luar negeri," kata Wiwik.
Wiwik menyampaikan para korban rata-rata yang disalurkan ke Jepang dan China. Dari dua negara itu, per orang dirinya bisa mendapat keuntungan hingga Rp30 juta.
Diberitakan sebelumnya, Polda Jateng berhasil mengungkap 26 kasus TPPO di wilayahnya. Dari puluhan kasus tersebut, jumlah korban mencapai 1.305 orang.
(mdk/cob)