27.000 Babi di Sumut Mati, Diduga akibat Penyakit
Jumlah ternak babi yang mati diduga akibat wabah hog cholera di Sumut terus bertambah. Angkanya bahkan sudah menembus 27.000 ekor babi.
Jumlah ternak babi yang mati diduga akibat wabah hog cholera di Sumut terus bertambah. Angkanya bahkan sudah menembus 27.000 ekor babi.
"Hingga saat ini sudah 27.070 ekor babi yang mati, itu dari laporan yang kita terima hingga Rabu (11/12)," kata Kepala Balai Veteriner Medan, Agustia, Kamis (12/12).
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Jumlah babi yang mati ini dengan cepat bertambah. Tiga hari lalu, angkanya masih sekitar 25.000.
Wilayah yang terjangkit penyakit hog cholera masih 16 kabupaten/kota, yakni: Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Tebing TInggi, Pematang Siantar, dan Langkat.
Hog Cholera
Data babi yang mati itu hanya yang dilaporkan. Diyakini masih banyak kematian ternak akibat penyakit yang tidak dilaporkan.
"Kami yakin ada juga warga yang tidak melapor dan melakukan penguburan bangkai secara swadaya," ujar Agustia.
Hog cholera merebak di Sumut sejak September 2019. Ada pula indikasi babi-babi itu terjangkit african swine fever (ASF). Namun penyakit itu hanya dapat dapat diumumkan menteri terkait.
Ada kekhawatiran penyakit mematikan ini bakal menjangkiti ternak babi lain yang ada di Sumut. Saat ini populasi ternak babi di Sumut lebih dari 1,2 juta ekor.
(mdk/noe)