3 Harimau Sumatera turun gunung bikin geger warga desa Alu Rambot Aceh
Binatang itu turun ke jalan diduga karena kawasan hutan habitat mereka terusik oleh aktivitas perusahaan perkebunan sawit yang sedang melakukan peremajaan. Ditambah lagi dengan adanya pembukaan lahan baru oleh masyarakat di kawasan hutan.
Tiga ekor harimau Sumatera dilaporkan turun ke kawasan Jalan Desa Alu Rambot, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
"Sudah sejak Rabu (19/9) saat melintasi jalan setepak mengambil sawit, kami dihadang dan mendokumentasikan beberapa ekor harimau di tengah jalan," kata Kamal, salah seorang warga Nagan Raya seperti dikutip Antara, Jumat (21/9).
-
Apa yang mengancam kelestarian Harimau Sumatera di habitat aslinya? Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan, " kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Mengapa Harimau Sumatera sangat dihormati di sejumlah daerah di Sumatera? Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua.
-
Di mana Tapir sering dijumpai di Sumatera Utara? Anda ingin melihat Tapir? Tapir masih sering dijumpai di beberapa kawasan konservasi di Sumatera Utara. Di antaranya: Kawasan Suaka Margasatwa (SM.) Barumun Kawasan Suaka Margasatwa (SM.) Dolok Surungan Kawasan Suaka Alam (SA.) Lubuk Raya Kawasan Taman Nasional (TN.) Batang Gadis di Mandailing Natal.
-
Apa yang menjadi beban kerja para buruh di perkebunan karet Aceh Timur? Mereka bisa bekerja lebih dari 12 jam dan sangat memberatkan fisik para buruh. Mereka biasanya menyadap getah selama 5 jam, mengurus pohon karet muda selama 3 jam, dan mengolah lateks menjadi bahan karet yang memakan waktu 5 jam.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
Kamal bersama sejumlah rekannya yang berada dalam truk mengabadikan sejumlah harimau yang nampak jelas bermain di depan mobil mereka saat hendak menuju kebun menjemput bahan baku sawit.
Ketika melihat kawanan harimau Sumatera itu, kendaraan mereka kemudian dihentikan. Mereka tidak berani lagi melanjutkan perjalanan, sedangkan lokasi keberadaan satwa dilindungi undang-undang tersebut hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari permukiman warga.
"Hari ini kami rencananya naik lagi ke sana mengambil mobil, mudah-mudahan sudah tidak ada lagi harimau. Tentunya kami takut sehingga meninggalkan kendaraan di lokasi harimau kemarin," ujarnya.
Binatang itu turun ke jalan diduga karena kawasan hutan habitat mereka terusik oleh aktivitas perusahaan perkebunan sawit yang sedang melakukan peremajaan. Ditambah lagi dengan adanya pembukaan lahan baru oleh masyarakat di kawasan hutan.
Informasi dihimpun dari sejumlah masyarakat Desa Alu Rambot dan Desa Krueng Alem, Kecamatan Darul Makmur, warga melihat satwa-satwa itu sudah selama beberapa pekan terakhir. Mereka turun dan bermain di kawasan pegunungan dan kebun sawit.
Masyarakat yang beraktivis menuju kawasan pegunungan sempat berhadap-hadapan dengan beberapa ekor harimau. Akan tetapi, satwa tersebut tidak mengejar dan menakuti masyarakat.
"Kami langsung pulang, karena bila ada harimau itu petanda. Tidak berani lagi naik sampai menanti ada kabar kalau harimau itu sudah berpindah," kata Adnan, salah seorang warga Krueng Alem.
Baca juga:
Lucunya harimau putih pertama yang lahir di Bangladesh
Harimau Sumatera di hutan Aceh di ambang kepunahan
2 Ekor harimau benggala lahir di Medan Zoo
Warga resah harimau Sumatera berkeliaran di perkebunan kelapa sawit Indragiri Hulu
Saat ini tersisa 400 ekor Harimau Sumatera, khusus di Riau hanya 190