3 Kapal karam dihantam ombak di Belawan, 1 ABK tewas 1 hilang
ABK yang tewas diketahui bernama Irwansyah (60).
Tiga unit kapal nelayan tenggelam setelah dihantam ombak di perairan Belawan, Senin (8/2). Akibat kejadian ini, seorang anak buah kapal (ABK) tewas dan seorang lainnya hilang.
"Ketiga kapal ini dihantam ombak dan karam di kawasan Bouy 1 Alur Belawan, Senin subuh sekitar pukul 05.00 WIB," kata Danlantamal I Laksamana Pertama TNI Yudo Margono.
Ketiga kapal yang karam, yaitu kapal pukat Hela KM MBF 938 dengan nahkoda Suyatno bersama tujuh ABK, kapal pancing KM Bintang Terang XII dengan nahkoda Ahmad Nasution bersama empat ABK, dan kapal pancing cumi tanpa nama dengan nahkoda Ali Nur Lubis bersama dua ABK.
Sebanyak 14 di antara 16 orang yang ada di ketiga kapal itu dapat diselamatkan. Sedangkan tiga di antaranya dalam kondisi lemas. Seorang ABK ditemukan tewas, dan seorang lainnya masih hilang.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
ABK yang tewas diketahui bernama Irwansyah (60). Dia ditemukan tak jauh dari lokasi kapal karam. Sementara itu, seorang ABK yang hilang atas nama Suwardi (30).
Korban tewas dan terluka sudah dievakuasi ke RS TNI AL di Belawan. "Kita masih melakukan pencarian terhadap ABK yang hilang," ungkap Yudo.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun pihak TNI AL, saat kejadian cuaca memang sedang buruk. Ketiga kapal rencananya merapat ke tug boat TB Pancaran XLV-1215 yang berada di sekitar Bouy 1, alur Belawan. Namun sebelum sampai ke kapal tunda, ketiga kapal dihantam gelombang setinggi 3 meter. Ketiganya karam.
Sekitar pukul 06.00 WIB, Nakhoda TB Pancaran XLV-1215 melihat orang terapung meminta tolong. Dua ABK berhasil diselamatkan.
Saat menuju Belawan, awak TB Pancaran kembali menemukan 8 ABK yang juga mengapung. "Selanjutnya bersama dengan sekoci karet Satkamla Lantamal I yang dinahkodai Koptu Pardi melakukan upaya pertolongan dan mengevakuasi ke-8 ABK itu ke TB Pancaran. Selanjutnya TB Pancaran dan sekoci karet Satkamla bergerak menuju Pelabuhan Ujung Baru," jelas Yudo.
Empat ABK lainnya ditemukan awak kapal tunda TB Marina. Mereka juga dibawa ke Pelabuhan Ujung Baru. Korban tewas, Irwansyah, ditemukan kapal patroli Pol Air Polda Sumut sekitar pukul 11.30 WIB. Jasadnya juga ditemukan di sekitar perairan Bouy 1 alur Belawan. "Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke Mako Polair sebelum dibawa ke RS TNI AL," pungkas Yudo.