3 Terduga Teroris Ditangkap di Palu Diduga Hendak Gabung JAD Pimpinan Ali Kalora
Ketiganya juga diketahui beberapa kali mengikuti pelatihan militer. Seperti latihan menembak dengan menggunakan senapan angin dan latihan fisik.
Polisi menangkap tiga terduga teroris di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (3/9). Berdasarkan pemeriksaan Densus dan Polda Sulawesi Tengah, ketiga terduga diketahui berinisial ZA, A, dan AS.
"ZA alias Enal dia ditangkap hari Selasa, 3 September pukul 13.40 WIT. Lokasi penangkapan di Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Taiwei, Sulteng," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (5/9).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Sementara A bin U alias Arkam ditangkap di Jalan Benteng, Kecamatan Palu Selatan, Palu, Sulteng. Dan AS alias Putra Alias Siregar ditangkap pada Selasa, 3 September pukul 23.00 WIT di Jalan Malaya Kelurahan Biro Bule, Palu Selatan.
Menurut Dedi, keterlibatan ketiganya diduga akan bergabung ke kelompok JAD Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora. Dedi mengatakan, ketiga terduga sudah menyiapkan amaliyah atau rencana pengeboman.
"Karena pada setiap yang bersangkutan keluar rumah selalu persiapkan diri bawa parang dan golok," ujarnya.
Dedi menambahkan, ketiganya juga diketahui beberapa kali mengikuti pelatihan militer. Seperti latihan menembak dengan menggunakan senapan angin dan latihan fisik.
Dari penangkapan ZA, polisi mengamankan sejumlah barang bukti kurang lebih 14 item. Yakni berupa sepeda motor, kunci T yang menurut keterangan Dedi bisa digunakan sebagai alat untuk mencuri motor.
"Uang Rp 1,8 juta, badik, parang, buku-buku tentang Syiah, zebo, ada beberapa perlengkapan perorangan," ucap Dedi.
Sedangkan dari A bin U alias Arkam, kata Dedi, polisi menyita 34 item barang bukti. Barang-barang tersebut terdiri dari buku jihad, buku merakit bom, perlengkapan perorangan, ada buku tabungan Mandiri, kartu ATM, zebo loreng, jaket, senapan angin, peluru angin, busur panah sebanyak 17 buah.
"Ketapel besi, peredam senapan angin, teleskop, ada parang, kemudian ada alat komputer printer dan sepeda motor," kata Dedi.
Dan dari terduga pelaku AS alias, Dedi melanjutkan, ada 31 item barang bukti yang berhasil polisi amankan. Mulai dari zebo, beberapa pipa diduga dijadikan bom.
"Ada beberapa baterai, obeng, serbuk masih diteliti apakah merupakan bagian untuk buat bom pipa, beberapa tabungan, alat komunikasi, beberapa rangkaian elektronik yang sudah dirangkak, beberapa parang dua buah parang, panah, paku yg dipotong dimasukan ke dalam satu botol penuh , sepeda motor," katanya.
Dedi juga menyampaikan, Saat ini ketiganya sedang dilakukan pendalaman pemeriksaan oleh Densus 88. Dan akan digali lebih dalam mengenai keterkaitannya dengan JAD Sulawesi Tengah.
Selain itu, akan didalami juga dengan beberapa tersangka yang sudah ditangkap yang menyangkut jaringan JAD Indonesia Timur. "Mereka ini bukan hanya berasal daru Sulteng, tapi ketiganya berasal dari luar Sulteng. ZA asal dari Sultra, A bin U dari Sulsel, dan AS asalnya dari Medan. Semuanya berasal di luar Sulteng," tandas Dedi.
Reporter: Yopi Makdori
Baca juga:
Densus 88 Geledah Rumah Pelaku Perampokan Toko Emas di Magetan
Diduga Terkait Teroris, Perampok Emas di Magetan Masih Ditelusuri
Terduga Teroris di Blitar Dikenal Ramah
3 Terduga Teroris Ditangkap di Blitar
Anak dan Istri Terduga Teroris di Surabaya Dibawa Densus 88
Densus 88 Gerebek Rumah di Lamongan, 1 Keluarga Diamankan
2 Orang yang Ditangkap di Madura dan Lamongan Diduga Terlibat Bom Thamrin