3 WNI diculik militan Filipina, haruskah TNI terus bersabar?
Panglima TNI sampai menyiapkan pasukan untuk menghadapi gerombolan bersenjata demi membebaskan sandera.
Di tengah upaya pencarian dan pembebasan tujuh anak buah kapal tunda 001 Charlie, Indonesia kembali dikejutkan kabar penculikan dari Malaysia. Kepolisian Negeri Jiran mengungkapkan, tiga warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal berbendera Malaysia diculik kelompok bersenjata.
Hingga pertengahan tahun ini, sudah empat kali WNI diculik saat berlayar menuju Filipina dan sebaliknya. Namun, kejadian terakhir justru berlangsung di perairan Malaysia.
Kejadian tersebut membuat Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo marah bukan kepalang. Dia tak mau tinggal diam melihat WNI kembali diculik kelompok bersenjata demi mendapatkan uang tebusan hingga triliunan rupiah.
Dengan tegas, Gatot mendesak Filipina untuk serius membantu Indonesia dalam melakukan pembebasan WNI yang disandera di negara itu. Permintaan serupa juga ditujukan buat Malaysia. Tak hanya itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ini juga sudah menyiapkan pasukan.
"TNI menyiapkan semua kemungkinan yang akan diminta baik oleh pemerintah Filipina dan pemerintah Malaysia untuk membebaskan sandera dan mengamankan lintas laut tersebut," kata Jenderal Gatot di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (11/7) kemarin.
Saat kasus penculikan pertama, TNI sudah membuktikan ancaman mereka. Sejumlah pasukan pun diterjunkan, di mana seluruhnya merupakan anggota pasukan elite dari tiga matra, antara lain Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas).
Mereka disiagakan secara khusus di Nunukan, Kalimantan Utara. Sementara, pemerintah terus melakukan upaya negosiasi terhadap kelompok bersenjata. Sayangnya, TNI tidak mendapatkan izin khusus dari pemerintah Filipina untuk menggelar operasi pembebasan sandera.
Sejumlah kapal perang terus disiagakan, bahkan seluruh pasukan terus menggelar latihan tempur di darat, laut maupun udara. Setelah terus menunggu, ternyata seluruh sandera yang berjumlah 14 orang dibebaskan, mula-mula tujuh WNI, dan sisanya menyusul beberapa hari berikutnya.
Ternyata, kasus penculikan tak berhenti sampai di sana. Publik kembali dikagetkan dengan pengakuan seorang wanita di Kalimantan Selatan yang mengatakan suaminya diculik kelompok bersenjata. Pemerintah sempat menduga informasi tersebut bohong, namun setelah diteliti ternyata penculikan itu nyata.
Kini, penculikan kembali terjadi. Panglima TNI pun sudah bersikap tegas dalam menghadapi para penyandera.
Bahkan, Gatot mengaku akan menyiapkan prajurit untuk mengawal kapal-kapal, baik kapal nelayan atau batu bara yang melintas ke wilayah tersebut. Termasuk buat pembebasan sandera.
"Untuk pembebasan sandera kami siapkan pasukan. Untuk patroli bersama dengan sea corridor itu juga kami siap. Apapun yang diperlukan kami siap," tambahnya.
Sampai kapan TNI harus bersabar menghadapi Malaysia? Kini saatnya unjuk gigi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
Baca juga:
Indonesia desak Pemerintah Filipina segera bebaskan WNI
3 WNI disandera, PAN usul stafsus bidang intelijen segera diaktifkan
Panglima TNI siapkan pasukan buat bebaskan WNI yang disandera
Panglima TNI: WNI disandera lagi karena Indonesia terlalu persuasif
Wilayah negara lain, alasan Panglima TNI tak kejar penyandera WNI
Panglima Gatot makin ngotot ke Filipina gara-gara WNI disandera
Panglima TNI ingin 5 tentara di dalam kapal yang melintas Filipina