315 Eks pengikut Gafatar akan dipulangkan ke Jawa Timur
Setelah sampai di Jawa Timur, warga eks Gafatar itu nanti akan ditempatkan di balai Disnakertrans di Margorejo.
Pemprov Jawa Timur tengah siap menyambut kepulangan ratusan warganya, eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang berada di Mempawah, Kalimantan Barat. Dari ratusan warga Jawa Timur, jumlah eks-pengikut Gafatar asal Surabaya paling banyak, yaitu 88 orang.
Namun, Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul mengaku, sampai saat ini, pihaknya belum bisa memastikan jumlah pasti warganya yang menjadi pengikut Gafatar. Sebab, jumlah itu masih dimungkinkan bertambah.
"Data sementara yang diterima Pemprov Jatim ada sekitar 315 orang yang akan dipulangkan karena diduga menjadi pengikut Gafatar dan bermukim di Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat," kata Gus Ipul di kantornya, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (21/1).
315 Warga Jawa Timur itu, rinciannya; 88 warga Surabaya, Gresik (14 orang), Blitar (21 orang), Sidoarjo (28 orang), Jombang (16 orang), Jember (2 orang), Kediri (19 orang), Lamongan (3 orang), Malang (14 orang), Madiun (14 orang), Megetan (7 orang), Mojokerto (21 orang), Nganjuk (1 orang), Ngawi (1 orang), Pasuruan (30 orang), Pacitan (3 orang), Probolinggo (6 orang), Ponorogo (9 orang), Tuban (7 orang), Trenggalek (9 orang), dan warga Jawa Timur yang sudah ber-KTP Mempawah ada 10 orang.
"Saat ini kita bersiap-siap menyambut kehadiran saudara-saudara kita itu dari Mempawah. Kita sekarang masih memastikan berapa sebenarnya jumlah pastinya yang dari Jawa Timur. Data sementara ada 315 orang, dan jumlahnya akan terus bertambah. Diperkirakan sekitar 500 orang, terdiri laki-laki dan perempuan, orang tua, orang tua dewasa dan anak-anak," katanya.
Saat ini, lanjut Gus Ipul, masih proses pemulangan. "Ini dalam proses. Saya tidak tahu apakah satu kapal atau berangkatnya masing-masing. Apakah nanti di Tanjung Perak atau di Semarang. Ini masih dalam koordinasi. Tapi kita sudah koordinasi dengan kepolisian, MUI (Majelis Ulama Indonesia), Kementerian Agama dan Kodam V Brawijaya, beserta pemerintah daerah, agar nanti saat mereka datang, sudah ada langkah-langkah tegas."
Masih kata mantan Ketua GP Ansor ini, warga eks Gafatar itu nanti akan ditempatkan di balai Disnakertrans di Margorejo. "Yang pertama, saat mereka datang, akan kita terima dan tempatkan di balai milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) di Margorejo, Surabaya untuk transit, untuk didata, untuk dilihat lebih dalam masalah apa untuk bisa ke rumah itu. Nanti ditransitkan di situ maksimal tiga sampai empat hari, setelah itu dikirim ke kabupaten atau kotanya masing-masing," sambungnya.
Jadi, kata Gus Ipul, nanti Pemkab dan Pemkot, lewat Stuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) -nya yang ditunjuk menjemput di tempat transit, untuk kemudian dipulangkan di rumahnya masing-masing. "MUI beserta NU dan Muhammadiyah akan memberikan pendampingan, pembinaan, bimbingan sekaligus melakukan dialog supaya mereka punya pandangan yang utuh tentang agama," ucapnya.
Selama berada di penampungan sementara, lanjutnya, juga akan dilakukan identifikasi masalah-masalah yang ada. "Kan ada yang bisa langsung pulang karena bisa diterima keluarganya. Ada juga yang keluarganya belum mau terima. Atau orangnya tidak mau pulang. Nah masalah-masalah seperti ini akan kita fasilitasi agar semua bisa kembali dan berkumpul dengan keluarganya masing-masing," tuturnya.
Terkait yang sudah tidak memiliki rumah, Gus Ipul kembali menjelaskan, pihaknya akan melakukan identifikasi. "Kan ada yang masih memiliki keluarga. Kita akan identifikasi satu per satu. Kita akan lihat masalahnya apa. Tapi setelah itu, kita akan serahkan ke kabupaten dan kotanya masing-masing," jelasanya lagi.
Terkait Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ikut Gafatar, dia menjelaskan, ada sanksi yang diberikan oleh Pemprov. "Kan ada aturannya, 46 hari berturut-turut tidak masuk itu sanksinya pemberhentian. Itu nanti soal pegawai negeri ada aturanya, ada sanksinya, ada ketentuan-ketentuannya. Tapi intinya, kita ingin mengajak masyarakat untuk sama-sama memberikan bimbingan, menerima mereka kembali supaya mereka dapat hidup normal," tegas salah satu Ketua PBNU tersebut.
Gus Ipul juga menyampaikan, pihaknya akan memberikan fasilitas khusus pada anak-anak eks-pengikut Gafatar asal Jawa Timur yang hijrah ke Kalimantan tersebut. "Ini yang kita ajak. Ada juga, yang mereka ini menjadi korban, kan ada yang jadi tokohnya, atau jadi aktornya. Ada yang merekrut, dan ada lain-lain. Nanti kita lihat, siapa yang menjadi korban."
"Soal anak-anak, ada perlakuan khusus soal pendidikan. Soal pendidikan harus diperhatikan. Kita harus berikan perhatian. Makanya, itu akan kita identifikasi satu persatu. Kita tidak ada konsep penampungan di sini, jadi kita akan kembalikan dalam waktu paling lama empat hari," pungkasnya.
Baca juga:
Ribuan pengikut Gafatar dipulangkan dari Kalbar, banyak anak-anak
17 Eks anggota Gafatar akan dipulangkan ke Banyumas
MUI: Sekembalinya pengikut Gafatar ke keluarga harus kita manusiakan
Warga Yogya eks Gafatar punya 2 pilihan: Pulang atau tinggal
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa yang terjadi di Ganting, Sumatera Barat? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kapan Gapura Sekar Putih dibangun? Namun, ide ini baru terealisasi setelah penetapan gemeente Mojokerto pada 1911.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.