37.170 Hektare Hutan di Sumsel Hilang Akibat Infrastruktur hingga Perambahan
Pakar komunikasi lingkungan UIN Raden Fatah Palembang Yenrizal mengatakan, lingkungan merupakan persoalan bersama yang perlu disampaikan ke publik karena bukan hanya berkaitan dengan manusia tetapi juga berpengaruh terhadap ekosistem di bumi.
37.170 Hektare hutan di Sumatera Selatan mengalami deforestasi atau hilangnya hutan sepanjang 2019 dan 2020. Penyebabnya karena infrastruktur, pertanian, perkebunan, kebakaran, hingga perambahan liar.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Hutan Kita Institute (HaKI) Aidil Fitri saat memaparkan presentasi dalam Outlook Series Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang, Rabu (6/1). Outlook ini digelar 20 Desember 2020 hingga 29 Januari 2021 dengan berbagai tema.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari Hutan Punti Kayu, Palembang? Mengutip ANTARA, para pengunjung bisa menikmati liburan dengan suasana hutan dengan balutan pohon pinus yang rindang dan tinggi menjulang.
-
Kenapa Hutan Punti Kayu penting bagi Kota Palembang? Hutan merupakan sebuah kawasan yang luas dengan berbagai macam pepohonan yang hijau serta menjadi tempat tinggal para satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, hutan juga menjadi ekosistem yang cukup penting di muka bumi. Hutan letaknya tak selalu jauh dari kehidupan manusia atau perkotaan. Banyak dijumpai hutan-hutan berada di tengah hiruk pikuk perkotaan yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Apa yang ditemukan di hutan purba tersebut? Ratusan fosil batang pohon dan bagian lain dari pohon ditemukan di hutan purba ini.
-
Apa yang dimakan oleh petani Pangandaran di hutan? Beberapa yang biasa digunakan untuk lauk makan adalah daun-daunan seperti singkong, papaya, kacang-kacangan sampai terubuk.
-
Siapa yang melakukan penggalian di hutan purba ini? Penggalian di Pulau Evia dilakukan Museum Sejarah Alam Fosil Hutan Lesvos.
Aidil menjelaskan, deforestasi terbanyak berada di Banyuasin seluar 21.954 hektare, disusul Musi Banyuasin (9.976 hektare), Muara Enim (2.038 hektare), Ogan Komering Ilir (1.724 hektare), Ogan Komering Ulu (766 hektare), Ogan Komering Ulu Selatan (576 hektare), Ogan Komering Ulu Timur (81 hektare) dan Lahat (55 hektare). Hal ini mengancam kondisi hutan di provinsi itu secara keseluruhan.
"Infrastruktur, pertanian, perkebunan, karhutla, dan perambahan, menjadi penyebab deforestasi di Sumsel, sangat luas dan menyebar di sejumlah daerah," ungkap Aidil.
Terbaru, ancaman deforestasi terjadi akibat pembangunan jalan tambang di kawasan hutan Harapan yang berada di perbatasan Sumsel-Jambi, tepatnya di Sungai Lalan, Musi Banyuasin. Jalan tambang itu akan merusak hutan di sana yang selama ini kondisinya berkualitas dan terjaga oleh suku anak dalam.
"Jika jalan tambang ini beroperasi, maka Sumsel harus bersiap kehilangan hutan yang berkualitas. Bencana ekologi dan konflik masyarakat menjadi rentan terjadi," kata dia.
Pakar komunikasi lingkungan UIN Raden Fatah Palembang Yenrizal mengatakan, lingkungan merupakan persoalan bersama yang perlu disampaikan ke publik karena bukan hanya berkaitan dengan manusia tetapi juga berpengaruh terhadap ekosistem di bumi. Peran besar semestinya dilakukan pemerintah selaku pengambil kebijakan, termasuk juga pelaku usaha.
"Pelaku usaha bertanggung jawab terhadap lingkungan karena dampak industri yang tak jarang memiliki konsekuensi negatif terhadap kelestarian lingkungan. Sayangnya, penegakan hukum terhadap perusak lingkungan terbilang masih lemah ," terangnya.
"Peran media sangat besar agar mengingatkan dan membuat kepercayaan bersama. Media diharapkan sebagai kontrol sosial, tentu berdasarkan data dan fakta," tutupnya.
Baca juga:
Perempuan Penjaga Semesta dari Ujung Barat Indonesia
7 Manfaat Pohon Gaharu Hasil Hutan, Harganya Capai Ratusan Juta
Jokowi: UU Cipta Kerja Memberikan Perlindungan Bagi Hutan Tropis
Pemerintah Sebut Telah Beri 4,2 Juta Hektar Lahan Hutan Sosial ke Rakyat
Perbaiki Fungsi Hutan, Ribuan Pohon Ditanam di Kawasan Pegunungan Ijen
Pemerintah Pastikan Lahan Proyek Lumbung Pangan Bukan Kawasan Hutan dan Gambut