4 Cerita Didik bobol ATM rusak, dapat Rp 21 Miliar dalam sekejap
Pria asal Solo itu kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di penjara karena sempat keblinger dengan uang.
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri baru-baru ini membongkar modus pembobolan uang dari mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kejahatan jalanan yang sekilas tampak biasa bukan?
Kasus ini cukup menarik untuk disimak. Bahkan barangkali bisa menjadi pelajaran untuk masyarakat untuk tak terlena dengan yang namanya teknologi canggih. Sebab teknologi secanggih apapun nyatanya tetap saja bisa rusak dan dijebol dengan mudah. Apalagi dalam kasus ini muncul hikmah bahwa manusia harus selalu ingat agar tak mudah gelap mata pada yang namanya uang.
Didik Agung Himawan namanya. Pria asal Solo Jawa Tengah itu kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di penjara karena sempat keblinger dengan uang miliaran rupiah.
Bagaimana ceritanya? Berikut beberapa cerita Didik dapat uang Rp 21 Miliar dalam sekejap seperti dirangkum merdeka.com:
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Kenapa Pentol Bakar Pacet begitu populer? Kenyal dan gurih jadi hal yang sulit dilupakan dari pentol bakar khas Pacet, Mojokerto.
-
Apa yang dilakukan oleh Wamen ATR di Pekanbaru? Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Raja Juli Antoni mengunjungi Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Pekanbaru, Sabtu (5/8). Setibanya di Kantah Kota Pekanbaru, Raja Juli Antoni meninjau jalannya Pelayanan Tanah Akhir Pekan (PELATARAN). Ia ingin memastikan program tersebut benar-benar bermanfaat bagi warga yang tak bisa mengurus administrasi pertanahannya di hari kerja pada umumnya, yaitu Senin-Jumat.
-
Apa itu TMS Pemilu? TMS Pemilu adalah Pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat, adalah kategori pemilih dalam Pemilu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan aturan yang berlaku.
-
Di mana pentol sering ditemukan? Pentol kerap ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, dengan cita rasa yang berbeda dan unik.
Cuma modal ATM dengan saldo Rp 200.000
Direktur Tipideksus Brigjen Pol Arief Sulistyanto, aksi Didik itu terjadi di Solo pada 10 April 2014 lalu. Sebuah mesin ATM pada Bank X mengalami upgrading software atau perbaikan sistem. Orang yang melakukan transaksi apapun pada saat itu akan mendadak bingung karena saldo tabungan pada layar ATM tak berkurang sama sekali.
"Nasabah yang menggunakan kartu ATM ketika akan melakukan penarikan saldo yang ada di rekeningnya itu tak berkurang. Jadi misalnya kalau saya punya uang 5 juta, saya tarik 1 juta, saldonya tetap 5 juta terus," kata Arief di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (8/5).
Dalam kejadian tersebut, rupanya ada 7 orang yang mengalami hal serupa. Namun 6 orang lainnya merasa tak yakin dan melaporkan kepada pihak Bank X. Sehingga dengan cepat pihak bank bisa segera melakukan recovery system.
"Tapi dari 7 nasabah, ada satu orang yang justru masih penasaran dan masih melakukan transfer-transfer. Namanya Didik Agung Himawan asal Solo. Saldonya hanya ada Rp 200.000 tapi yang bersangkutan bisa menarik sampai Rp 4 miliar," ujarnya.
Ketagihan dan langsung pinjam ATM istri
Setelah mengetahui mesin ATM rusak, Didik justru masih penasaran melakukan transaksi berulangkali. Saat mengetahui bahwa saldonya tak berkurang sama sekali, dia malah semakin keasyikan mentransfer sana-sini uang tersebut ke beberapa rekening.
Didik juga memanfaatkan rekening milik istrinya dan bisa melakukan transaksi transfer sebesar Rp 17 miliar. Padahal saldo di rekening istrinya hanya Rp 100.000. Didik melakukannya pada tanggal 10 April 2014 sejak pukul 23.30 WIB hingga 11 April pukul 16.00 WIB.
Didik akhirnya berhasil melakukan penarikan Rp 4 miliar dan Rp 17 miliar yang ditotal menjadi Rp 21 miliar.
Pindahkan uang ke banyak rekening
Aksi Didik Agung Himawan asal Solo ini membuktikan betapa tamaknya dia. Sadar ATM rusak sehingga saldo tidak berubah saat menarik berapapun uang, Didik membobol ATM hingga Rp 21 Miliar.
Modus ingin kaya raya dalam sekejap Didik tersebut akhirnya berhasil dibongkar oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
Usai membobol duit hingga Rp 21 miliar, Didik langsung memindahkan ke rekening lainnya.
"Setelah membobol puluhan miliar rupiah itu, Didik diketahui telah memindahkan ke Bank Danamon, Mandiri, Niaga, BCA, Bukopin, BNI, BRI, BTN dan bank-bank lainnya," papar Direktur Tipideksus Brigjen Pol Arief Sulistyanto di Jakarta, Kamis (8/5).
Punya banyak alat EDC
Didik memang lihai. Ketika sadar dia bisa menggasak uang sebanyak itu dirinya langsung memindahkan uang miliaran rupiah itu ke beberapa rekening miliknya, yaitu dengan alat Electronic Data Capture (EDC).
Rupanya Didik ini mempunyai beberapa alat EDC di rumahnya. Konon katanya Didik memang pernah membuka usaha toko dan masih menyimpan EDC dan rekening-rekening bank lainnya.
"Begitu kita periksa dan geledah rumahnya, kami temukan barang bukti berupa 6 buah electronic data capture (EDC). Rupanya si Didik ini juga mempraktikkan gesek tunai, dan kami menyita 255 kartu kredit. Jadi Rp 21 miliar langsung itu dipindah-pindah ke beberapa rekening lainnya melalui EDC alat gesek itu," papar Direktur Tipideksus Brigjen Pol Arief Sulistyanto di Jakarta, Kamis (8/5).
Didik pun akhirnya dijadikan tersangka dan terancam pasal berlapis.
"Akan kami terapkan pasal 81 UU no 3 tahun 2011, tentang transfer dana, mengambil atau memindahkan sebagian atau seluruh dana orang lain melalui transaksi palsu. Karena dia dengan saldo hanya Rp 200.000 tapi bisa narik Rp 21 miliar," kata dia.
"Yang kedua, pasal 32 UU 11 2008 tentang ITE no 3 juncto 2 ayat 1 UU no 8 2010, tentang pencucian uang. Karena dari penarikan di rekeningnya, dipindahkan ke rekening yang satunya lagi, kemudian dimasukkan ke kredit melalui EDC," imbuh jenderal bintang satu ini.