4 Hari Hilang, Nelayan di Perairan Kundur Barat Ditemukan Meninggal Dunia
Sebelum ditemukan petugas, warga Desa Lubuk sempat mencari korban di sekitar ditemukan sampan korban. Akan tetapi warga tak kunjung menemukan korban. Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Basarnas Karimun guna proses pencarian dan evakuasi.
Seorang nelayan meninggal dunai dievakuasi personel SPKKL Tanjung Balai Karimun (TBK) yang tergabung dalam tim SAR gabungan. Nelayan itu dievakuasi dari perairan Kundur Barat, Tanjung Balai Karimun, pada Kamis (10/2), setelah sempat dilaporkan hilang empat hari.
"Nelayan berinisial JS dilaporkan hilang setelah hari Senin (7/2), pergi menjaring ikan di perairan Desa Lubuk. Setelah itu, nelayan lain menjumpai sampan korban. Namun nelayan JS tidak ada di dalam sampan tersebut," kata Kabag Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangannya, Sabtu (12/2).
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
Sebelum ditemukan petugas, warga Desa Lubuk sempat mencari korban di sekitar ditemukan sampan korban. Akan tetapi warga tak kunjung menemukan korban. Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Basarnas Karimun guna proses pencarian dan evakuasi.
"Menyikapi laporan yang diterima, Basarnas Karimun juga meneruskan kepada SPKKL TBK, Polair TBK, Babinsa Kundur dan Tagana Kabupaten Karimun sebagai tim SAR gabungan," ujar dia.
Pencarian Dilakukan Tim Gabungan
Wisnu menyebut, untuk proses pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan itu sejak Selasa (8/2) hingga Kamis (10/2), dengan menyisir perairan Desa Lubuk, tempat korban menjaring ikan.
Ternyata, di lokasi yang berbeda, seorang nelayan yang sedang mempersiapkan jaring ikan di pantai Mukarimus melihat sesuatu mengambang. Untuk memastikan itu, nelayan tersebut mendekati sesuatu yang mengambang itu.
"Benar bahwa itu adalah mayat manusia berjenis kelamin laki-laki. Atas temuan itu, nelayan tersebut kemudian melaporkan kepada tim SAR gabungan guna evakuasi," kata dia.
Tak menunggu lama, Tim SAR gabungan langsung meluncur ke perairan Kundur Barat untuk melaksanakan evakuasi. Atas dasar ciri-ciri yang diterima tim SAR gabungan, korban yang ditemukan benar atas nama JS yang hilang saat menjaring ikan.
"Selanjutnya, korban diserahkan kepada pihak keluarga dan operasi SAR dinyatakan selesai," tutupnya.
(mdk/gil)