4 Misteri aliran sesat Amanat Keagungan Illahi hebohkan Palembang
Aliran sudah menyebar hingga ke Jawa?
Warga Palembang akhir-akhir ini resah dengan keberadaan aliran Amanat Keagungan Illahi (AKI) di Sumatera Selatan. Aliran ini membolehkan pengikutnya meninggalkan salat dan puasa Ramadan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya mengeluarkan fatwa AKI sesat.
Keberadaan AKI terbongkar setelah istri anggota polisi diajak salah satu pengikut AKI untuk bergabung. Karena merasa curiga dengan ajaran AKI, akhirnya aliran ini dilaporkan ke Kepolisian dan MUI.
Ketua MUI Sumsel KH Sodikun memberikan somasi kepada para pengikut AKI untuk kembali menjalankan ibadah sesuai yang ditetapkan agama. Selain itu MUI juga rencananya akan diberikan penyadaran.
"Bila pengikut AKI masih terus melaksanakan aktivitasnya, maka akan diserahkan kepada aparat penegak hukum," kata Sodikun kepada wartawan di Palembang, Jumat (20/3).
Ada beberapa misteri terkait aliran sesat AKI ini, berikut ulasannya:
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kenapa Kastil Ayanis hancur? Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
-
Apa isi pesan utama dalam Naskah Amanat Galunggung? Pesan utama yang dibawa adalah seputar kehidupan sampai permintaan untuk menjaga tanah kelahiran agar tak diganggu bangsa asing.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Kapan Alun-alun Pataraksa diresmikan? Pemerintah Kabupaten Cirebon meresmikan Alun-alun Pataraksa pada 10 November 2023.
Aliran menyebar hingga ke Jawa?
Berdasarkan keterangan Sodikun, imam besar AKI saat ini sedang di Jawa. Belum diketahui apakah keberadaannya di Jawa dalam rangka penyebaran aliran atau faktor lain, Sodikun sendiri tidak menjelaskannya.
Dalam waktu dekat, MUI akan memanggil yang bersangkutan untuk mengklarifikasi lebih lanjut, dan meminta menghentikan menyebarkan aliran yang membolehkan pengikutnya tidak menjalankan salat dan puasa itu.
"Undangannya sudah kita kirim, informasinya imam besar AKI itu sedang berada di Jawa," pungkasnya.
Markas di Palembang masih misteri
Sodikun mengungkapkan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah mendatangi markas AKI yang berada di Palembang, sekaligus berhasil menemui pimpinannya. Pimpinan AKI tersebut juga mengakui merekrut orang-orang untuk menjadi pengikutnya.
"Untuk kepentingan, alamat markas AKI di Palembang kita rahasiakan," ungkap Sodikun kepada wartawan di Palembang, Jumat (20/3).
Dia menambahkan, berdasarkan penelitian tim MUI di lapangan, aliran AKI tidak mewajibkan pengikutnya menjalankan salat dan puasa. Oleh karena itulah, AKI difatwakan sebagai ajaran sesat atau menyimpang dari agama Islam.
"AKI sudah kita fatwakan sebagai ajaran sesat dan menyesatkan," pungkasnya.
Syarat jadi imam besar harus korban belasan kambing
Ketua MUI Sumsel KH Sodikun mengungkapkan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah bertemu dengan imam AKI di markasnya di Palembang. Imam AKI tersebut sudah mengakui mengembangkan ajaran sesat tersebut kepada warga. Sayangnya, Sodikun enggan menyebutkan siapa nama imam AKI tersebut.
"Benar, kita sudah bertemu dengan imam AKI di Sumsel," ungkap Sodikun kepada wartawan, Jumat (20/3).
Namun dari pengakuannya, imam tersebut sudah menjadi pengikut AKI dan menyebarkan ajarannya beberapa tahun lalu. Bahkan, dia sudah menerima gelar yang tinggi di aliran tersebut.
"Bisa dikatakan imam besarnya untuk wilayah Sumsel, pusatnya ada di Palembang," kata dia.
Untuk mendapatkan gelar imam tersebut, harus menjalani beragam ritual, salah satunya menyembelih belasan kambing. Namun, dia tidak menyebutkan proses penyembelihan dan makna dari penyembelihan kambing itu.
"Katanya harus sembelih kambing dulu, ada belasan, baru bisa dapat gelar tinggi dan diangkat jadi imam AKI," ujarnya.
Pejabat Pemprov Sumsel jadi pengikut aliran sesat
Meski sudah dilarang karena termasuk aliran sesat, ajaran AKI ternyata masih berkembang di Sumsel. Bahkan, dari banyaknya pengikut aliran yang mengatasnamakan Islam itu, ditemukan ada pejabat penting di Pemerintah Provinsi Sumsel yang menjadi pengikutnya.
Hal ini diungkapkan Ketua MUI Sumsel KH Sodikun. Menurut dia, temuan itu berdasarkan keterangan dari pimpinan AKI. Bahkan pejabat yang cukup berpengaruh di Pemprov Sumsel itu sudah lama menjadi pengikutnya.
"Benar. Ada seorang pejabat teras yang penting di Pemprov Sumsel menjadi pengikut AKI," ungkap Sodikun, Jumat (20/3).
Siapa sebenarnya pejabat yang dimaksud itu? Sodikin dengan alasan menjaga nama baik, enggan menyebutkan nama atau inisial dan jabatan pejabat tersebut.
"Tidak patut kita sebutkan, tapi dia orang yang cukup penting di pemerintahan," kata dia.
Selain di Pemprov Sumsel, MUI juga menemukan satu pejabat lagi di Pemkot Palembang. Hal ini juga dari pengakuan pimpinan aliran sesat AKI.