4 Siswa SMP berkelahi di belakang sekolah, 1 kena tusuk di dada
Pelaku berinisial CA (16), pelajar SMP di Kelurahan Pasar Muara Beliti, Kecamatan Muara Beliti. Sementara korbannya adalah Repzi Saputra (16), teman satu sekolah dan sekampung dengan pelaku.
Polsek Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, meringkus pelaku penganiayaan yang masih berstatus pelajar SMP. Pelaku terancam dikenakan sanksi pidana paling lama tiga tahun enam penjara.
Pelaku berinisial CA (16), pelajar SMP di Kelurahan Pasar Muara Beliti, Kecamatan Muara Beliti. Sementara korbannya adalah Repzi Saputra (16), teman satu sekolah dan sekampung dengan pelaku.
-
Kapan Telaga Biru Cawene mulai ramai dikunjungi? “Saat ini lokasinya mulai ramai ya, tapi Telaga Biru Cawene itu belum lama dibuka,” katanya lagi
-
Bagaimana para peneliti meneliti endapan bawah laut? Penelitian sebelumnya memanfaatkan inti sendimen dan pencitraan, mengisyaratkan ada sesuatu yang misterius di bawah laut.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
-
Bagaimana Gumuk Pasir Tungtung Karang terbentuk? Mengutip Garut Update, gumuk pasir ini terbentuk secara alami sesuai arah angin. Ini semakin membuat kawasan tersebut menarik.
-
Bagaimana penduduk desa purba berburu mamalia laut? Temuan ini menunjukkan bahwa penduduk desa kuno memiliki keterampilan pelaut yang luar biasa dan berkelana ke perairan berbahaya untuk berburu mamalia laut dalam untuk mendapatkan makanan.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
Peristiwa itu terjadi ketika pelaku ditantang berkelahi oleh korban dan dua rekannya di belakang sekolah, Selasa (9/5). Begitu pelaku datang, korban dan temannya mengeroyok pelaku. Dia ditendang dan dipukuli beramai-ramai.
Tak ingin nyawanya terancam, pelaku CA mengeluarkan sebilah pisau. Korban dan dua rekannya melarikan diri karena takut. Tak lama kemudian, korban kembali datang dengan membawa kayu.
Terjadilah duel antara keduanya. Pelaku CA menusuk dada korban sebanyak satu kali. Dia langsung kabur melihat lawannya tergeletak bersimbah darah.
Kapolsek Muara Beliti AKP Trisopa Wijaya mengungkapkan, pelaku CA diserahkan keluarga dibantu seorang anggota DPRD Musi Rawas dan langsung diperiksa penyidik didampingi keluarga dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Musi Rawas.
"Pelaku sudah kita tahan di mapolsek setelah diperiksa," ungkap Trisopa, Kamis (10/5).
Dari keterangan tersangka, kata dia, keributan itu disebabkan adanya salah paham antara mereka. Tersangka dikenakan Pasal 80 (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Barang bukti diamankan berupa sebilah pisau yang sudah dimodifikasi.
"Hanya salah paham, bukan masalah cewek. Untuk korban masih dirawat di Puskesmas," ujarnya.
Baca juga:
Cegah tawuran siswa SD di Purwakarta, Polisi bakal pimpin upacara sekolah
Miris, siswa SD di Purwakarta kedapatan bawa sajam diduga mau tawuran
Bacok siswa sekolah lain, 3 pelajar di Depok ditangkap polisi
Ditantang tawuran via WhatsApp, puluhan pelajar bawa celurit, kapak hingga pedang
Belasan pelajar SMP di Tangerang digelandang Satpol PP usai terlibat tawuran
Pengeroyokan pelajar SMP di Tangerang, dinas panggil & tegur kepsek
30 Remaja mau tawuran, celurit hingga katana disita