4 Sungai di Teluk Wondama Papua Berpotensi Terjadi Banjir Bandang
Sedikitnya empat sungai di wilayah ibu kota Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, kondisinya cukup berbahaya. Empat sungai tersebut berpotensi menimbulkan banjir bandang di daerah itu.
Sedikitnya empat sungai di wilayah ibu kota Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, kondisinya cukup berbahaya. Empat sungai tersebut berpotensi menimbulkan banjir bandang di daerah itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir di Manokwari, Senin, mengatakan, Sentani di Jayapura, Papua memiliki kemiripan dengan Wasior, Teluk Wondama.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Dimana saja banjir terjadi di Kota Padang? Pantauan merdeka.com, beberapa kawasan yang terendam banjir. Seperti kawasan Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Kawasan Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan, serta Kecamatan Padang Timur.
"Dan Wasior sudah pernah mengalami banjir bandang hebat dengan jumlah korban jiwa tidak sedikit pada tahun 2010. Di Sentani ada Gunung Siclop kita di Wondama punya Gunung Wondiboi," kata Derek seperti dikutip Antara, Senin (25/3).
Di Wasior Teluk Wondama, kata Derek, terdapat empat sungai besar yang melintasi permukiman padat penduduk. Empat sungai ini mengalir cukup deras dari gunung Wondiboi terutama saat hujan.
"Ada sungai Sanduai ini yang utama dan cukup banyak memakan korban jiwa dan merusak infrastruktur pada banjir bandang 2010. Lalu Sungai Anggris, satu sungai lagi Maniwak, juga satu di Rasie," kata Derek.
Empat sungai tersebut seluruhnya berada di wilayah Wasior dan berada ditengah pemukiman masyarakat. BPBD setempat diminta melakukan pengecekan secara rutin untuk mencegah pendangkalan.
Dia juga berharap, Pemkab Wondama melakukan normalisasi secara rutin agar sedimentasi di empat sungai ini tidak menghambat aliran air.
"Karakter lahan di Wondama terutama di daerah aliran sungai ini tanah berpasir. Maka proses sedimentasi ini berlangsung sangat cepat, apalagi pas musim hujan. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah," jelasnya.
Derek mengungkapkan, masyarakat Wasior sudah belajar banyak tentang mitigasi bencana di daerah tersebut. Dia meyakini pasca-banjir bandang 2010 masyarakat di daerah ini sudah semakin tangguh.
"Sekarang tugas pemerintah daerah, menekan agar potensi banjir ini terus berkurang. Empat sungai ini harus diperhatikan, jangan sampai material menghalangi aliran air," pungkasnya.
Baca juga:
105 Korban Tewas Akibat Banjir Bandang Sentani Kembali Ditemukan
Banjir di Manokwari, 3 Rumah Hanyut dan 2 Jembatan Rusak
Tim Kajian Banjir Sulsel Sodorkan Rekomendasi Antisipasi Bencana Besar Terulang
Terus Bertambah, Korban Tewas Akibat Banjir Bandang Sentani jadi 100 Orang
9.000 Warga Mengungsi, Ini Wilayah Terparah akibat Banjir Bandang Sentani