46 Rumah Hilang Akibat Abrasi Sungai Konaweha, Warga Gotong Royong Bikin Tanggul
Satu rumah diperkirakan kerugiannya kurang lebih Rp100 juta.
Satu rumah diperkirakan kerugiannya kurang lebih Rp100 juta.
- Ratusan Rumah Rusak Akibat Puting Beliung Pamijahan
- Ketahuan Buang Sampah Sembarangan, Rumah Wanita ini Langsung Dibanjiri Sampah oleh Warga Biar Kapok
- Gunung Ruang Bakal Dijadikan Kawasan Konservasi, Warga Direlokasi ke Bolaang Mongondow
- Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan
46 Rumah Hilang Akibat Abrasi Sungai Konaweha, Warga Gotong Royong Bikin Tanggul
46 Rumah warga hilang akibat abrasi akibat peningkatan arus air Sungai Konaweha di Desa Muara Sampara, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Desa Muara Sampara Suherman mengatakan, abrasi ini sudah terjadi selama enam tahun sejak tahun 2019 hingga 2024.
"Sekitar 46 rumah warga Desa Muara Sampara hilang akibat abrasi," kata Suherman di Muara Sampara, Jumat (7/6).
Suherman menjelaskan abrasi tersebut disebabkan oleh beberapa aliran sungai kecil di daerah itu ditutup oleh aktivitas perusahaan yang mulai beroperasi pada tahun 2015 sehingga aliran arus sungai tidak pecah dan mengalir hanya pada satu titik dan terjadi pengikisan.
Selain itu, Suherman melanjutkan, proses abrasi kini juga semakin cepat terjadi, apalagi ditambah dengan intensitas curah hujan tinggi, sehingga aliran arus Sungai Konaweha semakin meningkat.
"Pada tahun 2024 ini terdapat tujuh rumah yang hilang akibat abrasi," kata Suherman.
Suherman memperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Satu rumah diperkirakan kerugiannya kurang lebih Rp100 juta.
Suherman juga mengatakan sudah puluhan tahun bermukim di desa tersebut, namun tidak pernah terjadi abrasi. Namun sejak masuknya perusahaan yang ada di Morosi, Kabupaten Konawe, Sultra, Desa Muara Sampara menjadi langganan abrasi.
Desa Muara Sampara memiliki tiga dusun yang dihuni sekitar 149 Kepala Keluarga (KK) dengan total penduduk 553 jiwa. Jika Desa ini tidak segara ditangani oleh pemerintah akibat abrasi, maka desa ini akan menjadi tinggal kenangan.
Warga Gotong Royong Bikin Tanggul
Untuk saat ini, Suherman mengatakan, pemerintah desa dan masyarakat telah berupaya untuk mencegah terjadinya abrasi dengan cara gotong royong melalui pembuatan tanggul dengan mengisi pasir di dalam karung dan disusun di pinggir sungai yang terkena abrasi.
"Jadi untuk sementara waktu kami berinisiatif membuat tanggul untuk mencegah abrasi," ujar Suherman.
Kepala desa Muara Sampara telah berupaya menghubungi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe untuk melihat langsung keadaan desa kami.
Dari upaya tersebut, Pejabat (Pj) Bupati Konawe Utara merespons baik dengan cara turun langsung sebanyak dua kali dalam seminggu bersama aparatnya untuk melihat keadaan warga desa Muara Sampara yang terkena dampak abrasi.
"Kemudian ia dijanjikan akan dibangunkan rumah senilai Rp15 juta per orang yang terkena dampak abrasi," tutur Suherman.
Janji Pemerintah
Diketahui pada tahun 2025 akan dibangunkan sebuah tanggul untuk mencegah abrasi akibat arus Sungai Konaweha di Desa Muara Sampara, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe.