49 Nelayan Masih Hilang, Heli Super Puma Dikerahkan ke Perairan Kalbar
Kantor SAR bersama Lanud Supadio Pontianak mengerahkan helikopter Super Puma untuk menyisir perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (16/7). Penggunaan heli ini diharapkan membantu pencarian puluhan nelayan yang masih hilang akibat tenggelamnya belasan kapal motor di kawasan itu.
Kantor Search and Rescue (SAR) bersama Lanud Supadio Pontianak mengerahkan helikopter Super Puma untuk menyisir perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (16/7). Penggunaan heli ini diharapkan membantu pencarian puluhan nelayan yang masih hilang akibat tenggelamnya belasan kapal motor di kawasan itu.
Berdasarkan data Kantor SAR Pontianak, 7 nelayan sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Selain korban meninggal dunia, 49 anak buah kapal (ABK) dilaporkan masih hilang.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
"Penambahan dari unsur udara dalam pencarian kali ini untuk mempercepat penemuan korban (anak buah kapal) yang tenggelam sejak Selasa (13/7) malam," kata Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Pontianak Yopi Haryadi dalam keterangan tertulis .
Helikopter Super Puma yang dikerahkan akan melakukan pencarian melalui udara dengan menyisir area seluas 100 nautical mile. Dukungan dari udara ini diharapkan dapat mempercepat penemuan korban.
Sementara itu, pencarian di air dibagi dalam empat sektor seluas 1.360 nautical mile. Sebanyak 15 kapal pencarian dari berbagai instansi atau tim SAR gabungan dikerahkan dalam operasi itu.
Seperti diberitakan, Basarnas Kalbar pada Rabu (14/7) mendapat laporan mengenai tenggelamnya 14 KM nelayan di tiga lokasi secara bersamaan. Peristiwa itu terjadi di tengah cuaca buruk pada Selasa (13/7) malam dan Rabu (15/7) pagi. ”Mengakibatkan 56 orang ABK hilang, tujuh di antaranya ditemukan meninggal dan 81 ABK selamat," katanya seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan, 9 kapal tenggelam di perairan Muara Jungkat, 2 kapal di Muara Kubu, dan 3 kapal di Muara Pemangkat. Dari 14 kapal itu, 12 unit merupakan kapal ikan dan dua lain merupakan tugboat.
Baca juga:
4 Nelayan Meninggal dan 52 Lainnya Hilang akibat Belasan Kapal Tenggelam di Kalbar
14 Kapal Tenggelam di Kalimantan Barat, Tim SAR Cari Nelayan yang Hilang
Karam, Kapal Tongkang Bermuatan Nikel Cemari Pantai Wisata Gong
24 Tahun Tragedi KM Peldatari, Tenggelam di Danau Toba dan Tak Pernah Ditemukan
Jenazah Korban KMP Yunicee Ditemukan di Keramba Nelayan Jembrana