5 Fakta mengerikan ISIS Indonesia
Padahal ISIS merupakan kelompok radikal yang dilarang.
Wabah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah mulai menjamur di Indonesia. Banyak orang Indonesia mulai tertarik dengan ISIS.
Ratusan warga negara Indonesia sudah bergabung dengan ISIS. Gelombang WNI untuk gabung ISIS terus bergejolak.
Padahal ISIS merupakan kelompok radikal yang dilarang. Namun, para WNI mempunyai banyak alasan untuk gabung ISIS.
Berikut fakta mengerikan ISIS di Indonesia:
-
Kenapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara dibentuk? Strategi ini berfungsi sebagai "kompas" bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Mengapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara penting? Strategi ini tidak hanya menyajikan aksi nyata yang mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan, namun juga mewakili upaya nyata Indonesia dalam memerangi perubahan iklim, dan berkontribusi pada aksi iklim yang lebih luas di Asia dan Pasifik," ungkap Winfried Wicklein.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Latih anak-anak pakai AK-47
Penyebaran paham ISIS di Indonesia kian masif. Tidak cuma orang dewasa, anak kecil pun turut mereka rekrut.
Sebuah video propaganda ISIS menghebohkan pengguna situs YouTube. Dalam video tersebut terlihat beberapa anak kecil Indonesia berusia sekitar 10 hingga 12 tahun diajari cara berperang.
Dari pantauan merdeka.com, Selasa (17/3), video berdurasi 2 menit 12 detik itu memperlihatkan secara jelas, bagaimana bocah-bocah berseragam militer berlatih bela diri. Selain itu, mereka juga dibekali dengan senjata api laras panjang AK-47.
Layaknya tentara profesional, tampak terampil memegang senjata buatan Uni Soviet tersebut. Tidak terlihat raut wajah takut dari para bocah saat menjalani latihan perang tersebut.
Tidak hanya diajarkan menggunakan AK-47, tentara mini ini juga mengaku piawai membongkar pasang. Kesanggupan tersebut diungkapkan saat mereka ditanya oleh pelatih militer ISIS.
Salah satu pelatih bertanya, "Menembak bisa?".
"Bisa," jawab salah satu bocah sambil mengangguk.
"Bongkar pasang AK bisa?"
"Bisa," jawab bocah itu lagi.
514 WNI gabung ISIS
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanudin mengatakan 514 warga negara Indonesia telah bergabung ISIS. Empat di antaranya gugur karena bergabung dengan barisan islam garis keras tersebut.
"Informasi yang saya dapat, WNI yang gabung di ISIS ada sekitar 514 orang. Mereka sudah ada di sana, dan empat orang di antaranya gugur dalam pertempuran," kata TB Hasanudin usai Konferensi Daerah IV PDI Perjuangan di Kota Bandung, Rabu (18/3).
Namun dia tidak bisa menyebut WNI itu berasal dari mana saja. Yang pasti 514 WNI itu diduga adanya keterlibatan menjadi milisi ISIS. "Pastinya mereka WNI saja," ucapnya.
Purnawirawan TNI itu mengaku, akan berkoordinasi dengan beberapa instansi salah satunya Kementerian Luar Negeri, TNI dan BIN untuk mengetahui pergerakan ISIS. Upaya yang akan dilakukan yakni deradikalisasi untuk memerangi kelompok radikal.
16 WNI di Turki mau susul suami gabung ISIS
Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, 16 WNI yang tertangkap di Turki tidak mau dideportasi ke Indonesia. 16 WNI itu bersikeras tetap akan ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.
Tedjo pun akan membahas kembali dengan Menlu Retno Priansari Marsudi, Kepala BIN Marciano Norman, BNPT, dan otoritas Turki untuk mencarikan opsi lainnya.
"Jadi memang ada keinginan pihak Turki untuk mendeportasi tapi yang bersangkutan tidak mau kembali ke Tanah Air. Inilah yang akan kita bahas, orang disuruh balik tetapi dia tidak mau balik kan susah juga," ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (18/3).
Tedjo mengaku tidak bisa memaksakan ke 16 WNI untuk kembali ke Indonesia. Sebab, jika dipaksakan akan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). "Kalau dia nggak mau lalu kita paksa kan kita melanggar HAM untuk tinggal di sana," ujarnya.
Tedjo mengatakan 16 WNI itu ingin mencari penghidupan yang baik. Sebab, suami mereka telah bergabung dengan ISIS.
"Ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Mereka kan nyusul suaminya di sana," ujarnya.
Ada perekrut untuk gabung ISIS
Polri mendeteksi ada satu orang yang diduga sebagai donatur keberangkatan sejumlah warga negara Indonesia bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah dalam beberapa waktu terakhir. Perekrutan tersebut dilakukan secara tertutup.
"Rekrutmennya yang jelas belum ada yang terbuka. Tetapi, ada yang sudah bisa kita deteksi dibiayai oleh 1 WNI, dan orang itu belum ketangkap," kata Wakapolri Komjen Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/3).
Namun untuk saat ini dia enggan membeberkan identitas orang yang belum tertangkap tersebut. Terkait penindakan para WNI yang ke luar negeri untuk bergabung dengan ISIS, Polri telah berkoordinasi dengan Menko Polhukam.
"Kita koordinasikan dengan Menko Polhukam berkaitan dengan perlakuan teknis WNI kita yang diduga terkait ISIS," katanya.
WNI gabung ISIS digaji
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman membenarkan ada iming-iming kepada Warga Negara Indonesia (WNI) untuk gabung ke kelompok ISIS. Iming-iming itu dari mengganti biaya perjalanan sampai diberikan pekerjaan dan digaji.
"Biaya perjalanan mereka diganti terus mereka juga diberikan biaya hidup awal, setelah itu ya mereka menyatu dengan lingkungan jadi hanya biaya perjalanan dan kehidupan di waktu-waktu awal," ujar Marciano di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/3).
Marciano mengatakan ISIS selain menawarkan berperang atas nama jihad juga pekerjaan yang lebih baik. ISIS tak segan-segan menggaji tinggi mereka.
"Modus mereka kalau yang bergabung dengan ISIS jelas ya mereka akan melakukan jihad dengan perlawanan bersenjata terhadap pemerintahan yang mereka anggap tidak sesuai dengan ideologi. Tetapi yang lain juga ada yang memang mereka yang saya katakan tadi, mereka secara ilegal masuk dan bekerja untuk mencari kehidupan yang lebih baik," ujarnya.